PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN H ASIL PENELI TIAN DAN PEMBAHASAN

kreativitas belajar tinggi dengan kreativitas belajar rendah. Rata-rata prestasi belajar siswa pada kreativitas belajar tinggi adalah 8,87 dan rata-rata prestasi belajar siswa pada kreativitas belajar rendah adalah 8,38. Dengan dem ikian prestasi belajar siswa pada kreativitas belajar tinggi lebih baik dengan kreativitas belajar rendah. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 31.

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Hipotesis Pertama H 0A = T idak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik jika proses pembelajarannya menggunakan peta konsep dan teka teki silang H 1A = Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik jika proses pembelajarannya menggunakan peta konsep dan teka teki silang Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama A met ode pembelajaran diperoleh F A = 12,870 F 0,05;1;158 = 3,911. Ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar pokok bahasan kalor antara siswa yang menggunakan pembelajaran dengan pet a konsep terhadap siswa yang menggunakan pem belajaran dengan teka-teki silang. Rerata nilai prestasi belajar pada kelom pok peta konsep adalah 6,52 dan kelompok teka-teki silang adalah 6,14. Bila dibandingkan antara rerata nilai prestasi belajar kelompok peta konsep dengan kelompok teka-teki silang ternyata rerata nilai prestasi belajar kelom pok peta konsep lebih tinggi. Pembelajaran Fisika dengan menggunakan m etode peta konsep lebih baik dari pada pem belajaran Fisika dengan m enggunakan m etode teka-teki silang, hal ini dikarenakan m etode peta konsep mem punyai keunggulan dibanding dengan metode teka-teki silang. Pembelajaran menggunakan metode peta konsep dapat membuat siswa berpikir secara teratur dan terarah sesuai dengan konsep yang diberikan dalam pem belajaran, dan siswa dapat m enjabarkan konsep utama menjadi subkonsep dengan berpikir bebas. Sedangkan pembelajaran menggunakan metode teka-teki silang, siswa cenderung kurang teratur dan acak dalam mem ahami suatu konsep. 2. Hipotesis Kedua H 0B = T idak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik yang m em iliki minat tingkat tinggi dan rendah H 1B = Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik yang m em iliki m inat tingkat tinggi dan rendah Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama B minat belajar diperoleh F B = 12,146 F 0,05;1;158 = 3,911. Ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar pokok bahasan kalor antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi terhadap siswa yang mempunyai m inat belajar rendah. Rerata nilai prestasi belajar pada siswa yang m em punyai minat tinggi adalah 6,52 dan siswa yang m em punyai minat belajar rendah adalah 6,14. Bila dibandingkan antara rerata nilai prestasi belajar siswa yang mempunyai m inat belajar tinggi dengan siswa yang m empunyai minat belajar rendah ternyata rerata nilai prestasi belajar siswa yang mempunyai m inat belajar tinggi lebih baik. Pembelajaran pada siswa yang m em punyai minat belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang m em punyai minat belajar rendah. Hal ini dikarenakan m inat belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk m elakukan kegiatan belajar dengan dorongan akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa atau seseorang baik sikap maupun penguasan ilmu pengetahuan. Dengan dem ikian siswa yang mempunyai m inat belajar tinggi mem punyai tingkat penguasaan m ateri yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai m inat belajar rendah. 3. Hipotesis Ketiga H 0C = T idak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik yang m em iliki kreativitas tingkat tinggi dan rendah H 1C = Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik yang m em iliki kreativitas tingkat tinggi dan rendah Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama C kreativitas belajar diperoleh F C = 38,337 F 0,05;1;158 = 3,911. Ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar pokok bahasan kalor antara siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi terhadap siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah. Rerata nilai prestasi belajar pada siswa yang mempunyai kreativitas tinggi adalah 6,52 dan siswa yang m em punyai kreativitas belajar rendah adalah 6,14. Bila dibandingkan ant ara rerata nilai prestasi belajar siswa yang mem punyai kreativitas belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah ternyata rerata nilai prestasi belajar siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi lebih baik. Pembelajaran pada siswa yang m em punyai kreativitas belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang m empunyai kreativitas belajar rendah. Hal ini dikarenakan kreativitas m eliputi rasa ingin tahu, kem ampuan bertanya, mengajukan usul dan gagasan, berani berpendapat secara spontan, menghargai keindahan, ide pribadi, tidak mudah terpengaruh orang lain, m emiliki rasa humor dan daya imajinatif yang tinggi, mam pu mengajukan pem ikiran dan gagasan untuk mem ecahkan m asalah, dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal yang baru, serta m ampu mengem bangkan atau merinci suatu gagasan kem am puan elaborasi. Dengan m engembangkan kreatifitas pembelajaran bukanlah hal yang menjem ukan, tetapi akan terasa lebih indah, lebih hidup, bukan m erupakan beban, tetapi merupakan hal yang menyenangkan. Dengan dem ikian siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi mempunyai tingkat penguasaan materi yang lebih baik dari pada siswa yang m em punyai kreativitas belajar rendah. 4. Hipotesis Keem pat H 0A B = T idak ada pengaruh int eraksi antara pembelajaran pet a konsep dan teka teki silang dengan tingkat m inat terhadap prestasi belajar fisika H 1A B = Ada pengaruh interaksi ant ara pem belajaran peta konsep dan teka teki silang dengan tingkat m inat terhadap prestasi belajar fisika Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama AB m etode pembelajaran dan m inat belajar diperoleh F AB = 0,005 F 0,05;1;156 = 2,672, sehingga H diterima. Hal ini m enunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan m inat belajar siswa terhadap prestasi belajar pada pokok bahasan kalor, sehingga prestasi belajar fisika siswa dengan m inat belajar tinggi yang menggunakan pembelajaran peta konsep maupun pem belajaran teka-teki silang tetap lebih baik dari prestasi belajar fisika siswa dengan minat belajar rendah. 5. Hipotesis Kelima H 0A C = T idak ada pengaruh int eraksi antara pembelajaran pet a konsep dan teka teki silang dengan tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar fisika H 1A C = Ada pengaruh interaksi ant ara pem belajaran peta konsep dan teka teki silang dengan tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar fisika Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama AC m etode pem belajaran dan kreativitas belajar diperoleh F AC = 0,021 F 0,05;1;156 = 2,672, sehingga H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi ant ara m etode pembelajaran dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar pada pokok bahasan kalor, sehingga prestasi belajar fisika siswa dengan kreativitas belajar tinggi yang m enggunakan pembelajaran peta konsep m aupun pem belajaran teka-teki silang tetap lebih baik dari prestasi belajar fisika siswa dengan kreativitas belajar rendah. 6. Hipotesis Keenam H 0BC = T idak ada pengaruh interaksi antara tingkat minat dengan tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar fisika H 1BC = Ada pengaruh interaksi ant ara tingkat minat dengan tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar fisika Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama BC m inat belajar dan kreativitas belajar diperoleh F BC = 0,110 F 0,05;1;156 = 2,672, sehingga H diterima. Hal ini m enunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara minat belajar siswa dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar pada pokok bahasan kalor, sehingga prestasi belajar fisika siswa dengan kreativitas belajar tinggi dan yang m empunyai m inat belajar tinggi tetap lebih baik dari prestasi belajar fisika siswa dengan kreativitas belajar rendah dan yang mempunyai m inat belajar rendah. 7 Hipotesis Ketujuh H 0A BC = T idak ada pengaruh int eraksi antara pembelajaran pet a konsep dan teka teki silang, tingkat minat, dan tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar fisika H 1A BC = Ada pengaruh interaksi ant ara pem belajaran peta konsep dan teka teki silang, tingkat minat, dan tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar fisika Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama ABC met ode pembelajaran dan kreativitas belajar diperoleh F ABC = 0,002 F 0,05;1;152 = 2,079, sehingga H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode pem belajaran, minat belajar siswa dan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar pada pokok bahasan kalor. Tidak terdapat interaksi ini dapat diartikan bahwa antara metode pem belajaran, minat belajar siswa dan kreativitas belajar siswa tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dengan demikian pada pembelajaran peta konsep m aupun teka-teki silang, siswa yang m em punyai minat belajar tinggi dan kreativitas belajar tinggi m empunyai prestasi belajar fisika lebih baik dari pada siswa yang m em punyai minat belajar rendah dan kreativitas belajar rendah.

D. Kelem ahan dan Kete rbatasan Peneliti an

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1