Prestasi Belajar Landasan Teori

empiris. T etapi dapat pula berupa perbaikan dari suatu konsep, ide atau produk yang kurang atau tidak tepat.

8. Prestasi Belajar

Belajar adalah proses seorang unt uk memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Oemar Hamalik 1992 menyatakan bahwa belajar m erupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dengan lingkungannya. Kegiatan belajar merupakan faktor penting dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pem ahaman, ketram pilan dan sikap. Suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila dapat m enghasilkan prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari usaha belajarnya Singgih D. Gunarso, 1989. Prestasi belajar siswa dapat diket ahui dari angkanilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan angkanilai yang diperoleh kelompok atau siswa yang lain. Dari yang telah diuraikan, prestasi belajar adalah hasil belajar dari proses yang dilakukan siswa selam a kegiatan belajar mengajar dan dinyatakan dengan angka. Prestasi belajar m erupakan perwujudan dari hasil belajar. Prestasi berasal dari kata prestise yang art inya hasil usaha. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia Depdikbud, 1999:6 mayatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu ukuran mengenai kemam puan seseorang pada saat sekarang dalam m enjawab pert anyaan-pert anyaan tentang ilmu dalam skor tert entu.” Usaha untuk mengungkap hasil belajar secara ideal meliputi seluruh ranah yang berubah sebagai akibat dari pengalam an belajar yang telah dialam i siswa. Ketiga ranah hasil belajar yaitu: kognitif, afekt if, dan psikomotorik, merupakan bent uk perilaku yang dapat diukur melalui prestasi, angket m aupun pengam atan secara langsung sepert i yang diungkapkan oleh Barlow 1985:38 menyatakan bahwa kunci pokok unt uk memperoleh data dan hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indicator penunjuk adanya prestasi tert entu dikaitkan dengan jenis prestasi yang akan diungkapdiuk ur. Dari urian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar meupakan sebuah ukuran yang menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap pengetahuan, keteram pilan m aupun sikap yang dinyat akan dalam bent uk skor nilai, symbol m aupun kalimat yang menjelaskan tentang keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pem belajaran. Pengelolaan hasil belajar m ata pelajaran dapat menggunakan kriteria penilaian berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP, m aupun berdasarkan Penilaian Acuan Norma PAN. Menurut Grounlund 1985:13 Penilaian Acuan Norma PAN adalah penilaian yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan hasil belajar siswa lainnya, sedangkan Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang m enggam barkan seberapa jauh siswa mampu mengerjakan dengan benar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dalam m ata pelajaran IPA-fisika diukur dengan m enggunakan keriteria Penilaian Acuan Patokan PAP. Penilaian Acuan Patokan PAP pada dasarnya merupakan sistem penilaian yang m engacu pada indikator pembelajaran yang harus dikuasai siswa, maka dari itu keriteria keberhasilan belajar siswa di ukur dengan mem bandingkan hasil belajar siswa dengan standar ket unt asan belajar m inim al SKBM yang telah ditetapkan. Untuk m ata pelajaran IPA-fisika dalam penelitian ini standar ketuntasan belajar minim al ditetapkan 65. Daya serap klasikal dinyatakan tuntas jika minim al 85 siswa di kelas tersebut mendapat nilai skor minimal 65. Berdasarkan uraian diatas pada hakekatnya prestasi belajar merupakan wujud dari perubahan yang dicapai siswa setelah m engalami proses belajar. Perubahan mentalpsikis yang dialami siswa tersebut merupakan perilaku yang dapat diukur dan diwujudkan dalam bentuk skor. Prestasi belajar yang telah dicapai siswa juga merupakan indikator tingkat penguasaan siswa terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang terukur di samping itu prestasi belajar siswa juga menjadi indikator kualitas bagi suatu lem baga pendidikan.

9. Pembelajaran IPA Sains

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1