Kalor Mengubah Suhu Zat Kalor Mengubah Wujud Zat

4,186 x 10 3 J = 1 kkal. Sebagai hasil dari percobaan ini dan yang lainnya, para ilm uwan kem udian mengint erpretasikan kalor bukan sebagai zat, dan bahkan bukan sebagai bent uk energi. Melainkan, kalor merupakan “transfer energi”. Ketika kalor m engalir dari benda panas ke benda yang lebih dingin, energilah yang ditransfer dari yang panas ke yang dingin. Dengan demikian, kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan tem perat ur atau perbedaan suhu. Dalam satuan SI, satuan untuk kalor adalah joule. Bagaimanapun, kalori dan kkal masih tetap digunakan Giancoli, 2001: 489-490 .

b. Kalor Mengubah Suhu Zat

Jumlah energi panas yang berpindah dalam interval suhu tert entu disebut kuantitas panas, yang dinyat akan dengan lam bang Q. Satuan kuantitas panas adalah kalori yang didefinisikan sebagai berikut : 1 kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk m enaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 C yaitu dari 14,5 C sampai 15,5 C pada tekanan 1 atm osfer. Selain dinyat akan dalam kalori, satuan kuantitas panas juga dinyatakan dalam joule. Jumlah panas yang diperlukan unt uk m enaikkan suhu suatu benda dibagi dengan besar perubahan suhu yang dicapai disebut kapasitas panas dan dinyatakan dengan lam bang C. Sehingga C = dQ dT joule K . Kapasitas panas jenis Gambar 2.1 Percobaan Joule didefinisikan sebagai perbandingan jumlah panas dQ terhadap hasil kali m assa m dan perubahan temperatur dT sehingga c = dQ m d T joule kg.K . Kuant itas panas Q yang harus diberikan kepada benda bermassa m untuk mengubah suhu T1 ke T2 adalah : dQ = m c dT joule . Dalam daerah interval suhu tertentu, dim ana c dapat dianggap konstan maka kuantitas panas yang diberikan kepada benda berm assa m unt uk mengubah dari T 1 ke T 2 dinyatakan : Q = mc ∆T joule atau Q = mc T 2 -T 1 joule . Berikut adalah nilai panas jenis c beberapa zat pada tekanan konstan 1 atm dan 20 C. Tabel 2.3 Kalor jenis zat NO Bahan Panas Jenis Zat J kg. C NO Bahan Panas Jenis Zat J kg. C 1 Aluminium 900 8 T imah 130 2 Kuningan 376 9 Methanol 2400 3 Carbon 710 10 Perak 235 4 Baja 385 11 Uap 2020 5 Kaca 840 12 Air 4180 6 Es 2060 13 Seng 388 7 Besi 450 14 Air raksa 140

c. Kalor Mengubah Wujud Zat

Gambar 2.2 Graf ik hubungan antara suhu dan kalor pada es yang dipanaskan hingga menjadi uap Seperti diketahui bersama bahwa zat dapat mengalam i tiga tingkat wujud, yaitu padat, cair,dan gas. Air dapat berubah bentuk dalam tiga wujud, yaitu di bawah 0 C air berwujud padat atau es, antara 0 C sampai 100 C berwujud cair, dan di atas 100 C pada tekanan 1 atmosfer berwujud gas atau uap air. Dalam proses perubahan dari wujud yang satu ke wujud yang lain disertai penyerapan panas atau pelepasan panas. SN-27 Buku 3. Materi Pelatihan T erintegrasi SAINS. Depdiknas 2004 Perubahan wujud dari padat ke cair atau cair ke gas memerlukan sejum lah energi. Pada tekanan 1 atmosfer, air 1 kg dipanaskan dari suhu -40 C es sampai sem uanya berubah wujud pada suhu 100 C. Kenaikan suhu rat a-rata 2 C terjadi setiap penambahan panas atau kalor 1 kilokalori c es = 0,50 kkalkg C, tetapi ketika suhu m encapai 0 C suhu tidak naik m eskipun penambahan panas terus berlangsung. Karena panas masih terus bertambah m aka terjadilah perubahan wujuddari padat ke cair tanpa mengalami perubahan suhu. Penam bahan kalor sam pai kira-kira 40 kkal sebagian es tersebut sudah m enjadi air. Setelah penambahan kalor m encapai 80 kkal sem ua es sudah m enjadi air melebur , tetapi suhunya m asih tetap 0 C. Jum lah kalor selam a proses perubahan wujud dari padat menjadi cair melebur ini disebut kalor lebur.P enambahan kalor lebih besar dari 80 kkal akan menyebabkan suhu air akan naik lagi.Suhu akan menjadi tetap lagi pada saat mencapai 100 C. Penam bahan panas akan mengakibatkan perubahan wujud dari cair m enjadi gas dan sam pai penam bahan kalor m encapai 540 kkal zat cair berubah seluruhnya m enjadi gas atau uap. Jumlah penambahan kalor sampai sem uanya menjadi gas inilah yang disebut kalor uap. Berdasarkan uraian diatas besarnya kalor lebur es = 80 kkal kg, dan kalor uap es = 540 kkal kg. Kalor lebur dan kalor uap ini yang disebut kalor laten. Kalot laten dinyatakan dalam bent uk persamaan : Q = mL dan Q = mU dimana : Q = panas atau kalor yang diserap atau dilepaskan pada perubahan wujud, m = massa benda kg, L = kalor laten atau kalor lebur Jkg, U = kalor laten atau kalor uap Jkg

d. Azas Black dan Kalorimeter Alat pengukur kuant itas panas Q

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1