Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.

apa yang telah ia ketahui dengan m engubahnya bila perlu. 2 proses accom modation yaitu anak m enyusun dan m embangun kem bali atau m engubah apa yang telah diketahui sebelumnya sehingga informasi yang baru itu dapat disesuaikan dengan lebih baik. Menurut Piaget dalam Wilis Dahar, setiap individu mengalami tingkat tingkat perkem bangan intelekt ual sebagai berikut : 1 Sensorimotor 0 – 2 Tahun, yaitu anak mengenal lingkungan dengan kem am puan sensorik dengan penglihatan, pencium an, pendengaran, perabaan dan mengerak-gerakkannya. 2 Pra - Operasional 2 – 7 Tahun, yaitu anak mengandalkan diri pada persepsi tent ang realistis, ia telah mampu m enggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpart isipasi, membuat gambar dan menggolong – golongkannya. 3 Operasional Konkret 7 – 11 tahun, yaitu dapat mengembangkan pikiran logis, anak itu dapat mengikuti penalaran logis walau kadang kadang memecahkan m asalah secara trial and error. 4 Operasi formal 11 tahun ke atas, yaitu anak sudah mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.

Proses belajar tidak selam anya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Banyak faktor yang mem pengaruhi proses maupun hasil belajar siswa. Secara um um faktor-fakt or yang mem pengaruhi motivasi belajar siswa dapat dikelom pokkan m enjadi empat , yaitu : a Faktor Bahan Buku sebagai bahan bacaan siswa dan materi yang disam paikan guru ikut m enentukan berlangsungnya proses belajar siswa. Taraf kesukaran dan kom pleksitas materi m empunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses belajar. Pengajar harus bisa m em batasi m ateri yang disampaikan, agar siswa tidak merasa jenuh dalam belajar. b Faktor-faktor dari lingkungan Fakt or lingkungan dikelom pokkan m enjadi dua, yaitu : 1 Lingkungan alami Lingkungan alami adalah keadaan kondisi lingkungan yang ditimbulkan oleh alam, m isalnya kelembaban udara. Kelem baban udara akan mempengaruhi proses belajar siswa. Belajar pada keadaan udara yang pengap atau panas tentu hasilnya akan berlainan dengan belajar pada keadaan udara yang segar. Di Indonesia orang cenderung berpendapat bahwa belajar pada pagi hari akan lebih baik hasilnya dari pada belajar pada siang hari. 2 Lingkungan sosial Lingkungan sosial adalah keadaan kondisi lingkungan yang ditimbulkan oleh m anusia. Lingkungan sosial dapat berwujud manusia serta representasinya atau yang berwujud lain. Misalnya seseorang yang sedang belajar akan terganggu apabila ada orang lain yang mondar-mandir didekatnya. Membaca diruang perpustakaan tentunya lebih cepat m emaham i dari pada m embaca di sebuah toko atau ditem pat lain yang ram ai. Representasi m anusia dapat berupa potret, tulisan atau suara, juga dapat berupa suara bising mesin pabrik, hiruk pikuk lalu-lintas dan lain sebagainya, yang merupakan lingkungan sosial yang mempengaruhi proses belajar. c Faktor-faktor instrumental Fakt or int strumental yaitu fakt or yang keberadaan dan penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor - fakt or tersebut dapat berwujud fakt or keras hard factor yaitu : gedung, perlengkapan laboratorium, perlengkapan belajar yang lain dan faktor lunak soft factor yaitu : Kurikulum, m etode m engajar, pendekatan pembelajaran dan sebagainya. Tersedianya faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap proses belajar siswa untuk m encapai prestasi belajar yang opt imal. d Kondisi individu Fakt or lain yang pent ing adalah fakt or kondisi pelajar itu sendiri. Faktor kondisi pelajar ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1 Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis atau keadaan jasm ani individu mempengaruhi keberhasilan proses belajar. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya dalam belajar akan mendapatkan hasil yang lebih baik disbanding m ereka yang mengalami kelelahan jasmani. Kondisi lelah, m engantuk atau sakit bagi seseorang akan m erasa kesulitan untuk m enerima pelajaran, akibatnya hasil belajar siswa kurang opt imal. 2 Kondisi psikologis Beberapa faktor psikologis tersebut antara lain : a Minat Minat seseorang untuk m em pelajari sesuatu akan berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Minat belajar yang besar akan m enjadikan siswa lebih giat dalam belajar. Minat belajar siswa tum buh apabila siswa tert arik dengan m ateri yang ada atau karena proses pem belajarannya. Dengan mengetahui m inat belajar siswa dapat m embant u untuk menent ukan jurusan pendidikan yang sesuai untuk dirinya. b Kecerdasan Kecerdasan seseorang juga berpengaruh dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Kecerdasan seseorang dapat diukur dengan test itelegensi dan hasil pengukuran dinyatakan dengan angka yang dikenal dengan IQ Intelegence Quotient. c Bakat Bakat merupakan pembawaan individu sejak lahir dan tidak dapat dibuat pada seseorang. Setiap individu m empunyai bakat tersendiri selam a mampu menggali dari dalam dirinya. Belajar yang diimbangi dengan bakat akan lebih efisien dalam proses belajar siswa. d Aktivitas Belajar Siswa Akt ivitas Belajar Siswa m erupakan faktor keberhasilan pembelajaran konstukt ivis. Dalam proses pembelajaran pada hakekatnya untuk m engem bangkan aktivitas siswa melalui berbagai pengalaman belajar, dan salah satu keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh seberapa besar tingkat akt ivitas yang dilakukan siswa pada setiap kegiatan belajar mengajar. Akt ivitas belajar siswa adalah suatu kegiatan fisik dan m ent al yang diwujudkan dalam bentuk kerjasama, pencipt aan kerja dan proses berpikir yang terjadi secara simultan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Teori Belajar Konstruktivisme

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1