Evaluasi Belajar Landasan Teori

Komunikasi antara siswa dan guru sangat penting sehingga m ereka dapat saling mem bantu, m engisi dalam kegiatan belajar m engajar. Dari pengam atan penulis di lapangan guru fisika sering m endapat kesan galak, tidak suka senyum , dan m enakutkan sehingga relasi dengan siswa m enjadi jauh. Dalam konteks pem belajaran konstruktivis, guru fisika diharapkan lebih dekat dengan siswa, banyak humor sehingga terjadi relasi yang baik dengan siswa. Dengan demikian, siswa tidak takut dan lebih berani unt uk bert anya pada guru.

10. Evaluasi Belajar

Dalam program pem belajaran akan lebih berart i jika diakhiri dengan Evaluasi belajar. Evaluasi merupakan sarana unt uk menentukan pencapaian tujuan pem belajaran yang ada dan merupakan proses pengembangan pendidikan agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut Suharsim i Arikunto 2008 Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga kom ponen yaitu antara : a tujuan pembelajaran b kegiatan pembelajaran atau KBM dan c evaluasi. Hal ini m engandung art i bahwa antara program pem belajaran, tujuan pembelajaran dan evaluasi pem belajaran saling berkaitan satu sam a lain. Tujuan diadakannya Evaluasi belajar adalah sebagai berikut : a Untuk memberi arah kepada siswa dalam memahami materi pelajaran. b Memberikan perangsang kepada siswa untuk belajar. c Membantu guru dalam menentukan sistem atau proses belajar-mengajar yang akan datang. d Membantu guru untuk mengetahui efektif dan tidaknya sistem pengajaran yang dilakukan. e Memberi petunjuk adanya kekurangan-kekurangan f Memiliki nilai produktif dan edukatif. Siswa belajar dan dalam prosedur pelaksanaannya segera mengetahui kemajuan dan kelem ahannya. Fungsi Evaluasi belajar sebagai berikut : 1 Mengukur keberhasilan belajar 2 Berfungsi selektif, yaitu dengan evaluasi diharapkan dapat mengadakan seleksi terhadap siswa unt uk menentukan kelas atas atau bawah. 3 Berfungsi diagnostik, yaitu dengan mengadakan evaluasi guru berharap mampu mengetahui kelem ahan dan kekurangan siswa. Unt uk melaksanakan evaluasi diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa. Alat evaluasi dapat dibuat dengan terlebih dahulu mengetahui tujuan dan fungsi dari evaluasi tersebut. Alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Secara um um alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tes dan nontes. Alat nontes digunakan unt uk mengevaluasi kepribadian berupa minat, bakat, sikap dan sebagainya. Instrumen yang digunakan biasanya berupa angket, wawancara dan observasi. Sedangkan untuk m engevaluasi prestasi belajar suatu pelajaran digunakan alat tes. Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk m engumpulkan data dan informasi yang ada pada seseorang. Menurut Amir Daien Indrakusum a dalam Suharim i arikunto 2008 Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistem atis dan objektif unt uk memperoleh data data atau keterangan- keterangan yang diinginkan tent ang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Dengan alat tes m em ungkinkan untuk dapat m engungkapkan kem ampuan siswa dalam aspek kognitif. Ada dua m acam bent uk tes yang digunakan yaitu : tes subyektif dan tes obyektif. Tes subyekt if adalah tes yang bentuk soal berupa essay atau uraian. Tes ini menunt ut kemampuan siswa unt uk m engorganisir, menginterpretsi dan menghubung-hubungkan pengert ian yang dim iliki. Selain mem erlukan waktu yang lama unt uk menyelesaikannya tes ini juga dirasakan lebih sulit. T es obyektif adalah suatu bentuk tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilaksanakan secara obyektif. Jawaban siswa singkat dan didasarkan pada pilihan yang telah disediakan dalam tes. Jumlah tes yang diajukan dalam tes obyektif jauh lebih banyak dibandingkan dengan tes subyektif. T es obyekt if memiliki beberapa bent uk ant ara lain : benar atau salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi dan lain lain. Proses pengukuran terhadap belajar siswa dilakukan m elalui kegiatan evaluasi. Evaluasi memiliki dua bentuk yaitu: m engukur measurement dan menilai judgment non measurement. Mengukur bersifat kuantitatif art inya membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tert ent u. Sedangkan menilai bersifat kualitatif artinya mengam bil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk. Alat yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan tingkat kem am puan siswa dalam menguasai m ateri pem belajaran adalah dengan melaksanakan tes. Aiken 1997:111 m engungkapkan bahwa tes prestasi belajar menent ukan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki sisw atau sejauh m ana mereka m enguasai keteram pilan-ket erampilan tertent u. Lebih jauh Suharsim i Arikunt o 1998:32 m enjelaskan bahwa tes adalah sederet pert anyaan atau latihan dengan alat lain yang digunakan untuk m engukur keterampilan, pengetahuan, bakat, intelegensi maupun kemam puan yang dim iliki individu atau kelom pok.. Evaluasi sebagai salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran akan dapat m engungkap kapabilitras yang dimiliki siswa setelah mengalam i proses belajar sejalan dengan pernyataan Gagne dan Briggs 1979:49-51 mengungkapkan bahwa kapabilitas sebagai bukti nyata hasil belajar dapat dibedakan menjadi lima kategori, yaitu; 1 ket ram pilan intelekt ual, 2 strategi kognitif, 3 inform asi verbal, 4 ketram pilan m otorik, 5 sikap. Kelima kategori hasil belajar m enurut Gagne dan Briggs ini m eliputi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomot orik. T abel berikut ini akan memperjelas kapabilitas hasil belajar yang diungkapkan oleh Gagne dan Briggs. Tabel 2.1. HasilKapabilitas Belajar menurut Gagne No. Kategori Belajar Kapabilitas Penampilan 1. Ketrampilan Int elek Operasi ment al yang m em ungkinkan respon terhadap lingkungan Berinteraksi dengan lingkungan dengan menggunakan lam bang 2. Strategi Kognitif Proses pengontrolan yang m engatur cara berfikir dan Mengelola secara efisien kegiatan belajar siswa mengingat, berfikir dan belajar 3. Informasi Verbal Pengungkapan informasi yang tersimpan Menyatakan dan mengkomunikasikan informasi dengan suatu cara 4. Ketrampilan Gerak Kem ampuan dan kemulusan dalam m elakukan serangkaian gerakan fisik Dem o serangkaian gerakan fisiktinfakan 5. Sikap Predisposisi unt uk tindakan positifan negatif terhadap orang, obyek atau peristiwa Memilih tindakan pribadi unt uk m endekat i atau menjauhi orang. Sejalan dengan pernyataan Barlow 1995:38 menegaskan bahwa kunci pokok untuk mem peroleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator yang menunjukkan adanya prestasi tert ent u dikaitkan dengan jenis prestasi yang akan diukur, maka tabel berikut ini akan menjelaskan kaitan antara jenis prestasi, indikat or dan cara evaluasi, Winkel 1991:155-160. Tabel 2.2. Jenis, Indikator dan Evaluasi Prestasi Ranah Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi A. Ranah Cipta Kognitif 1. Pengamatan 2. Ingatan 3. Pemaham an 4. Penerapan 1. Dapat Menunjukkan 2. Dapat mem bandingkan 3. Dapat menghubungkan 1. Dapat menyebutkan 2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri 1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menggunakan Secara tepat 1. Dapat mem beri contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat 1. Dapat menggunakan 1. T es lisan 2. T es tertulis 3. Observasi 1. T es lisan 2. T es tertulis 3. Observasi 1. T es lisan 2. T es tertulis 1. T es lisan 2. P em berian tugas 3. Observasi 5. Analisis pem eriksaan dan pemilahan secara teliti 6. Sint esis m em buat paduan baru dan utuh 2. Dapat mengklasifikasikan 1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat menggeneralisasikan menyusun prinsip um um 1. T es lisan 2. P em berian tugas 1. T es lisan 2. P em berian tugas B. Ranah Rasa Afektif 1. Penerimaan 2. Sambutan 3. Apresiasi sikap menghargai 4. Int ernalisasi 5. Karakt erisasi Penghayat an 1. Menunjukkan sikap m enerima 2. Menunjukkan sikap m enolak 1. Kesediaan berpart isipasi 2. Kesediaan memanfaatkan 1. Menganggap pent ing dan bermanfaat 2. Menganggap indah dan harmonis 1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari 1. Melem bagakan atau meniadakan 2. Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari 1. T es lisan 2. T es skala sikap 3. Observasi 1. T es lisan 2. T es skala sikap 3. Observasi 1. T es lisan 2. T es skala sikap 3. Observasi 1. T es sikap 2. P em berian tugas Ekspresif menyata kan sikap, proyek tif yang menyata- kan prakiraan dan ramalan 3. Observasi 1. P em berian tugas ekspresif dan proyekt if 2. Observasi Pengelolaan hasil belajar m ata pelajaran dapat menggunakan kriteria penilaian berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP, m aupun berdasarkan Penilaian Acuan Norma PAN. Menurut Grounlund 1985:13 Penilaian Acuan Norma PAN adalah penilaian yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan hasil belajar siswa lainnya, sedangkan Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang m enggam barkan seberapa jauh siswa mampu mengerjakan dengan benar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA-fisika diukur dengan m enggunakan keriteria Penilaian Acuan Patokan PAP. Penilaian Acuan Patokan PAP pada dasarnya merupakan sistem penilaian yang m engacu pada indikator pembelajaran yang harus dikuasai siswa, maka dari itu keriteria keberhasilan belajar siswa di ukur dengan mem bandingkan hasil belajar siswa dengan standar ket unt asan belajar m inim al SKBM yang telah ditetapkan. Untuk m ata pelajaran IPA-fisika dalam penelitian ini standar ketuntasan belajar minim al ditetapkan 65. Daya serap klasikal dinyatakan tuntas jika minim al 85 siswa di kelas tersebut mendapat nilai skor minimal 65. Pendidikan sains seperti halnya pendidikan pada um um nya, m em iliki peran yang sangat penting dalam pembentukkan kepribadian, dan perkembangan intelekt ual anak. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pendidikan sains senantiasa mengalami pengkajian ulang, pem baharuan untuk m encari bent uk yang paling sesuai. Sains terdiri dari tiga komponen yaitu: Sains sebagai produk, proses dan sikap. Dengan demikian dalam pem belajaran sains ada beberapa kom petensi yang harus dikem bangkan. Secara akademis siswa harus m engalam i konsep sains dan pem ecahannya baik secara ilmiah melalui strategi dedukt if maupun indukt if.

11. Materi Pembelajaran Fisika

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1