tinggi lebih baik daripada prestasi belajar fisika siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah.
4 Pada interaksi AB m etode pembelajaran dan m inat belajar siswa, statistik uji F
AB
= 0,005 dan F
0,05;3;156
= 2,672, ternyata F
AB
F
tabel
sehingga H
0AB
diterim a. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara m etode pembelajaran fisika dengan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika.
5 Pada interaksi AC met ode pembelajaran dan kreativitas belajar siswa, statistik uji F
AC
= 0,021 dan F
0,05;3;156
= 2,672, ternyata F
AC
F
tabel
sehingga H
0A C
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat int eraksi antara metode pem belajaran fisika dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar
fisika. 6 Pada interaksi BC m inat belajar siswa dan kreativitas belajar siswa, statistik
uji F
BC
= 0,110 dan F
0,05;3;156
= 2,672, ternyata F
BC
F
tabel
sehingga H
0BC
diterim a. Hal ini berarti tidak terdapat int eraksi antara minat belajar siswa dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika.
7 Pada interaksi ABC m etode pem belajaran, minat belajar siswa dan kreativitas belajar siswa, statistik uji F
ABC
= 0,002 dan F
0,05;7;152
= 2,079, t ernyata F
ABC
F
tabel
sehingga H
0ABC
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi metode pembelajaran, m inat belajar siswa dan kreativitas belajar siswa
terhadap prestasi belajar fisika.
4. Hasil Uji Komparasi Ganda
H
0A
ditolak m aka unt uk melacak perbedaan rerata antar dua baris tersebut cukup dilihat dari nilai rerata pada baris pertam a m aupun baris ke dua, kemudian
dibandingkan m ana yang lebih baik. Pada uji kom parasi ganda diket ahui bahwa F
A1-A2
= 12,779 dengan F
Tabe l
= 3,911. Karena F
A1-A2
F
Ta bel
maka keputusannya ditolak atau ada perbedaan prestasi belajar siswa ant ara pembelajaran peta konsep
dengan pembelajaran teka-teki silang. Rata-rata prestasi belajar siswa pada pem belajaran peta konsep
adalah 8,77 dan rata-rata prestasi belajar siswa pada pembelajaran teka-teki silang
adalah 8,48. Dengan demikian prestasi belajar siswa pada pembelajaran pet a konsep lebih baik dengan pembelajaran
teka-teki silang. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lam piran 31. H
0B
ditolak maka untuk m elacak perbedaan rerata ant ar dua kolom tersebut cukup dilihat dari nilai rerata pada kolom pertama maupun kolom ke dua,
kem udian dibandingkan mana yang lebih baik. Pada uji komparasi ganda diket ahui bahwa F
B1-B2
= 13,648 dengan F
Tabe l
= 3,911. Karena F
B1-B2
F
Tabe l
maka keputusannya ditolak atau ada perbedaan prestasi belajar siswa antara m inat belajar tinggi dengan minat belajar rendah. Rata-rata prestasi belajar siswa pada
minat belajar tinggi adalah 8,77 dan rata-rata prestasi belajar siswa pada
minat belajar rendah adalah 8,48. Dengan dem ikian prestasi belajar siswa
pada m inat belajar tinggi lebih baik dengan m inat belajar rendah. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 31.
H
0C
ditolak maka untuk m elacak perbedaan rerata ant ar dua kolom tersebut cukup dilihat dari nilai rerata pada kolom pertama maupun kolom ke dua,
kem udian dibandingkan mana yang lebih baik. Pada uji komparasi ganda diket ahui bahwa F
C1-C2
= 38,895 dengan F
Tabe l
= 3,911. Karena F
C1-C2
F
Tabe l
maka keputusannya ditolak atau ada perbedaan prestasi belajar siswa ant ara
kreativitas belajar tinggi dengan kreativitas belajar rendah. Rata-rata prestasi belajar siswa pada kreativitas belajar tinggi
adalah 8,87 dan rata-rata prestasi belajar siswa pada kreativitas belajar rendah
adalah 8,38. Dengan dem ikian prestasi belajar siswa pada kreativitas belajar tinggi lebih baik dengan
kreativitas belajar rendah. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 31.
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Hipotesis Pertama H
0A
= T idak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik jika proses pembelajarannya menggunakan peta konsep dan teka teki silang
H
1A
= Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi peserta didik jika proses pembelajarannya menggunakan peta konsep dan teka teki silang
Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama unt uk efek utama A met ode pembelajaran diperoleh F
A
= 12,870 F
0,05;1;158
= 3,911. Ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar pokok bahasan kalor antara siswa yang
menggunakan pembelajaran dengan
pet a konsep terhadap siswa yang
menggunakan pem belajaran dengan teka-teki silang. Rerata nilai prestasi belajar pada kelom pok peta konsep adalah 6,52 dan kelompok teka-teki silang adalah
6,14. Bila dibandingkan antara rerata nilai prestasi belajar kelompok peta konsep dengan kelompok teka-teki silang ternyata rerata nilai prestasi belajar kelom pok
peta konsep lebih tinggi.