Azas Black dan Kalorimeter Alat pengukur kuant itas panas Q Perpindahan Kalor

uraian diatas besarnya kalor lebur es = 80 kkal kg, dan kalor uap es = 540 kkal kg. Kalor lebur dan kalor uap ini yang disebut kalor laten. Kalot laten dinyatakan dalam bent uk persamaan : Q = mL dan Q = mU dimana : Q = panas atau kalor yang diserap atau dilepaskan pada perubahan wujud, m = massa benda kg, L = kalor laten atau kalor lebur Jkg, U = kalor laten atau kalor uap Jkg

d. Azas Black dan Kalorimeter Alat pengukur kuant itas panas Q

, m enentukan kapasitas panas C dan panas jenis c adalah kalorim eter. Kalorim eter berdinding ganda terdiri atas bejana logam berdinding tipis, permukaan luarnya diberi lapisan nikel untuk mengurangi kehilangan panas akibat radiasi. Azas Black berlaku pada kalorim eter. Dalam sistem kalorimeter berlaku hukum kekekalan energi panas, artinya tidak ada energi kalor yang hilang. Prinsip Azas Black adalah sebagai berikut : “Jika dua benda mem punyai suhu yang berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak term is, maka suhu akhir kedua benda setelah kesetimbangan t ermis akan tercapai sam a.” Jum lah kalor yang diterim a = jumlah kalor yang diberikan. Dim isalkan dua benda A dan B yang memiliki suhu awal berbeda T a Tb. Kem udian kedua benda tersebut dim asukkan ke dalam kalorimet er sehingga ada kontak termis, maka panas akan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah sam pai dicapai suhu kesetim bangan. Kedua benda mem iliki suhu yang sama, m isalnya Tc. Perubahan energi panas adalah : Gambar 2.3 Kalorimeter ∆E = Q = mc∆T. Penurunan energi panas benda A sama dengan kenaikan energi panas benda B. m a c a ∆T a = m b c b ∆T b m a c a T a- T c = m b c b T c- T b m a c a T a – m a c a T c = m b c b T c – m b c b T b m a c a T a + m b c b T b = m a c a T c + m b c b T c m a c a T a + m b c b T b = T c m a c a + m b c b T c = m a c a T a + m b c b T b m a c a + m b c b

e. Perpindahan Kalor

Kalor m erupakan energi yang berpindah karena ada perbedaan suhu. Perbedaan suhu ini dapat terjadi dalam suatu benda atau beberapa benda. 1 Konduksi Konduksi kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan m olekul-m olekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul-m olekul ditempat itu bergerak lebih cepat. Molekul-m olekul yang bergerak lebih cepat, bertumbukan dengan tetangga mereka yang bergerak lebih lam bat, mereka m ent ransfer sebagian dari energi ke molekul-m olekul lain, yang lajunya kemudian bert am bah. Molekul-molekul ini kem udian juga m entransfer sebagian dari energi dengan molekul-m olekul lain sepanjang benda tersebut. Dengan demikian energi gerakan termal ditransfer oleh tum bukan molekul sepanjang benda. Menurut teori modern, pada logam , Gambar 2.4 Konduksi pada logam tum bukan antara elekt ron-elektron bebas di dalam logam dan dengan atom logam tersebut terutam a mengakibatkan untuk terjadinya konduksi. Perbedaan tem peratur m enyebabkan terjadinya konduksi kalor. Kecepatan aliran kalor melalui benda sebanding dengan perbedaan temperatur antara ujung-ujungnya. Kecepatan aliran kalor juga bergant ung pada ukuran dan bentuk benda. Untuk benda yang uniform, sepert i gambar di bawah. Tabel 2.4 Konduktivitas Termal beberapa zat Ditemukan dari percobaan bahwa aliran kalor ∆Q per selang waktu ∆T dinyatakan dengan persam aan seperti berikut : ∆Q ∆T = kA T 1 -T 2 l di m ana A adalah luas penampang lintang benda, l adalah jarak ant ara kedua ujung yang mempunyai temperatur T 1 dan T2, dan k adalah konstanta pembanding yang disebut konduktivitas termal yang m erupakan karakteristik m ateri tersebut. Persam aan tersebut m em perlihatkan bahwa kecepatan aliran kalor satuan Js sebanding dengan luas penam pang lintang dan dengan gradien temperatur T 1 -T 2 l . Pada tabel berikut disajikan kondukt ifitas berbagai macam zat. 2 Konveksi Konveksi m emindahkan kalor melalui perpindahan partikel-part ikel zat dari satu tem pat ke tem pat lain. Pemanasan air dalam bejana diatas panas kompor sebagai cont ohkonveksi. Pemuaian air m enyebabkan massa jenis air bagian bawah lebih kecil dibanding dengan massa jenis air di bagian atas yang bersuhu lebih rendah. Akibatnya air bersuhu tinggi akan naik dan tempat yang kosong diisi oleh air yang suhunya lebih rendah. Proses ini terus berulang-ulang hingga seluruh bagian permukaan air suhunya sama Gambar 2.5 Aliran panas konveksi di udara menyebabkan terjadinya angin. Pada siang hari tanah lebih m udah naik suhunya dibanding air. Udara di atas pant ai naik dan udara di atas laut yang mempunyai suhu lebih rendah mengisi kekosongan maka terjadilah angin laut. Sedangkan pada malam hari pantai lebih mudah melepaskan panaskalor dibanding laut. Udara di atas laut naik dan udara dari darat mengisi kekosongan maka terjadilah angin darat . Gambar 2.5 Konveksi pada air Gambar 2.6 Konveksi dimanf aatkan untuk memanas kan rumah di daerah dingin Konveksi dapat dim anfaatkan unt uk memanaskan ruangan dalam rumah seperti pada gambar di di atas Gambar 2.6 3 Radiasi Radiasi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tem pat lain tanpa melalui m edium. Contoh radiasi kalor adalah pancaran energi panas matahari sam pai ke bumi. Energi panas kalor dapat dipindahkan melalui ruang angkasa dalam bent uk gelombang elektromagnetik. Istilah radiasi yang dimaksud adalah pancaran atau em isi energi terus-m enerus dari permukaan suatu benda. Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas, tergantung pada sifat permukaan serta suhunya. Pada suhu rendah radiasi yang dipancarkan kecil. Perm ukaan yang sangat hitam mempunyai em isivitas e m endekat i 1 dan permukaan yang m engkilat m em punyai emisivit as e m endekati 0. Permukaan mengkilat memancarkan radiasi yang lebih kecil, tetapi juga m enyerap sedikit radiasi yang m engenainya karena sebagian besar dipantulkan. Benda hitam dan yang sangat gelap m enyerap hampir seluruh radiasi yang m enimpanya. Maka dikat akan bahwa benda hitam dan yang sangat gelap merupakan penyerap dan pem ancar yang baik Kecepatan sebuah benda meradiasikan energi telah ditem ukan sebanding dengan pangkat em pat temperatur Kelvin, T. Yaitu, sebuah benda pada 2000 K jika dibandingkan dengan benda lain pada 1000 K m eradiasikan energi dengan kecepatan 2 4 = 16 kali lipat lebih besar. Kecepatan radiasi juga sebanding dengan luas A dari benda yang mem ancarkannya, sehingga kecepat an energi meninggalkan benda ∆Q ∆T , adalah ∆Q ∆T = eσA T 4 dan persamaan ini disebut persam aan Stefan-Bolt zm ann, sedangkan e merupakan konstant a universal yang disebut konstant a Stefan-Boltzmann yang mem iliki nilai e = 5,67 x 10 -8 W m 2 K 4 . Benda apapun tidak hanya m em ancarkan energi dengan radiasi, tetapi juga m enyerap energi yang diradiasikan oleh benda lain. Jika sebuah benda dengan em isivit as e dan luas A berada pada tem peratur T 1 , benda ini m eradiasikan energi dengan kecepatan eσA T 4 . Jika benda tersebut dikelilingi oleh lingkungan dengan tem peratur T 2 dan em isivitas tinggi = 1 , kecepatan radiasi energi oleh sekit arnya sebanding dengan T 2 4 . Kecepatan tot al aliran kalor radiasi dari benda dinyatakan dengan persam aan : ∆Q ∆T = eσA T 1 4 - T 2 4 di mana A adalah luas permukaan benda, T 1 adalah tem perat ur dan e emisivitasnya pada suhu T 1 , dan T 2 adalah suhu sekelilingnya Giancoli, 2001: 504-507 .

B. Pen eliti an Yan g Relevan

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1