Pen gerti an Kal or

yang harus dikem bangkan. Secara akademis siswa harus m engalam i konsep sains dan pem ecahannya baik secara ilmiah melalui strategi dedukt if maupun indukt if.

11. Materi Pembelajaran Fisika

Pada penelitian ini dipilih m ateri pokok bahasan Suhu dan Kalor kelas 7 SMP semester 2, Kurikulum KT SP 2008. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi Kompet ensi Dasar : Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

a. Pen gerti an Kal or

Jika dilakukan kegiatan m em anaskan air dalam gelas atau erlenmeyer dapat diam ati bahwa air pada bagian bawah akan bergerak lebih cepat dibanding air pada bagian atas. Dapat juga dikatakan air yang lebih panas bergerak lebih cepat dibanding air yang lebih dingin. Setiap benda terdiri dari bagian – bagian yang kecil yang disebut part ikel. Gerakan part ikel-partikel inilah yang menjadi dasar untuk dapat memahami perbedaan ant ara konsep suhu dengan konsep panas atau kalor. Suhu benda terkait dengan energi kinetik rat a-rata part ikel, sedang zat padat dan zat cair mendekati keseimbangan tersebut. Disini digunakan istilah energi kinet ik rata-rata karena partikel-part ikel dalam benda tidak memiliki energi kinetik yang sam a. Beberapa part ikel dalam benda lebih cepat gerakannya daripada beberapa partikel lainnya. Oleh karena itu mereka m em iliki energi kinetik yang lebih besar. Dengan demikial part ikel yang gerakannya lebih lambat memiliki energi kinetik yang lebih kecil. Perbedaan kecepatan diantara part ikel- part ikel akan m enghasilkan tumbukan diant ara mereka. Suatu benda akan mengalami perubahan suhu karena adanya perubahan energi internal. Perubahan energi internal yang dikenal dengan energi panas ini terjadi karena gerakan part ikel ada yang lebih cepat dan lebih lam bat. SN-27. hal.3. Buku 3, Materi Pelatihan T erintegrasi SAINS Energi panas mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Energi panas merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Benda yang suhunya lebih tinggi melepas kalor sedangkan benda yang suhunya lebih rendah m enerima kalor. Unt uk benda yang jenis dan massanya sam a, benda yang lebih panas suhunya tinggi m engandung jum lah energi panas yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang dingin suhunya rendah . Gagasan bahwa kalor berhubungan energi dikerjakan oleh seorang pem buat minum an dari Inggris, Jam es Prescot t joule 1818-1889. Joule melakukan sejumlah percobaan yang penting untuk m enetapkan pandangan saat ini bahwa kalor, seperti kerja, mempresent asikan transfer energi. Salah satu bent uk dari percobaan Joule ditunjukkan seperti gam bar berikut : Beban yang jatuh m enyebabkan roda pedal berputar. Gesekan ant ara air dan roda pedal menyebabkan tem peratur air naik. Joule m enentukan bahwa sejum lah kerja tertentu yang dilakukan selalu ekivalen dengan sejum lah masukan kalor tert entu. Secara kuantitatif, kerja 4,186 joule J ternyat a ekivalen dengan 1 kalori kal kalor. Nilai ini dikenal dengan tara kalor m ekanik : 4,186 J = 1 kal, sehingga 4,186 x 10 3 J = 1 kkal. Sebagai hasil dari percobaan ini dan yang lainnya, para ilm uwan kem udian mengint erpretasikan kalor bukan sebagai zat, dan bahkan bukan sebagai bent uk energi. Melainkan, kalor merupakan “transfer energi”. Ketika kalor m engalir dari benda panas ke benda yang lebih dingin, energilah yang ditransfer dari yang panas ke yang dingin. Dengan demikian, kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan tem perat ur atau perbedaan suhu. Dalam satuan SI, satuan untuk kalor adalah joule. Bagaimanapun, kalori dan kkal masih tetap digunakan Giancoli, 2001: 489-490 .

b. Kalor Mengubah Suhu Zat

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

(ABSTRAK) PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM HASIL BELAJAR YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG PADA MATERI STRUKTUR SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IS SMA N 1 KECAMATAN

1 18 182

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1