Skala Penelitian METODE PENELITIAN

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach.

F. Skala Penelitian

a. Skala Kepribadian Big Five

Hasil analisis skala kepribadian big five menunjukkan bahwa pada dimensi Extraversion dari 8 aitem terdapat 3 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem no. 11, 16, 36. Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30, Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0, 368 sampai 0,509. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx = 0,758 yang berarti memiliki tingkat reliabilitas menengah. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi extraversion, ada 1 aitem yang gugur yaitu nomor 6 karena nilai faktor loadingnya dibawah 0,5, sehingga diperoleh 4 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,752, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,720 sampai dengan 0,818 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,640 sampai 0,801 yaitu pada aitem nomor 1, 21, 26 dan 31. Hasil analisis skala kepribadian big five menunjukkan bahwa pada dimensi agreeableness dari 8 aitem terdapat 2 aitem yang gugur daya beda Universitas Sumatera Utara aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem no. 2 dan 17. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30, Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,303 sampai 0,499. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx = 0,705 yang berarti memiliki tingkat reliabilitas menengah. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi agreeableness dengan nilai KMO sebesar 0,594, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,579 sampai dengan 0,623 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,489 sampai 0,859 yaitu pada aitem nomor 7, 12, 22, 27, 32, dan 37. Hasil analisis skala kepribadian big five menunjukkan bahwa pada dimensi neuroticism dari 8 aitem terdapat 1 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem no. 3. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30, Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,407 sampai 0,720. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alphadiperoleh hasil r xx = 0,823 yang berarti memiliki tingkat reliabilitas memuaskan. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi neuroticism, dengan nilai KMO sebesar 0,846 kemudian nilai MSA bergerak dari 0,769 sampai dengan 0,904 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,724 sampai 0,904 yaitu pada aitem nomor 4, 13, 14, 23, 24, 33 dan 34. Hasil analisis skala kepribadian big five menunjukkan bahwa pada dimensi openness to experience dari 8 aitem terdapat 1 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem no. 20. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30, Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,408 sampai 0,509. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Universitas Sumatera Utara Alpha diperoleh hasil r xx = 0,714 yang berarti memiliki tingkat reliabilitas harga menengah. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi openness to experience dengan nilai KMO sebesar 0,689, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,624 sampai 0,768 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,614 sampai 0,902 yaitu pada aitem nomor 9, 10, 19, 29, 30, 39,dan 40. Hasil analisis skala kepribadian big five menunjukkan bahwa pada dimensi conscientiousness dari 8 aitem terdapat 4 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem no.5, 15, 25, 35. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,539 sampai 0,714. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx = 0,722 yang berarti memiliki tingkat reliabilitas harga menengah. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi concientiousness, dengan nilai KMO sebesar 0,802, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,748 sampai dengan 0,848 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,768 sampai 0,920 yaitu pada aitem nomor 8, 18, 28 dan 38. Tabel 3.7 Skala Big Five Personality NO DIMENSI ITEM JUMLAH 1 Extraversion 1, 21, 26, 31 4 2 Agreeableness 7, 12, 22, 27, 32, 37 6 3 Neuroticism 12, 13, 14, 23, 24, 33, 34 7 4 Openness to experience 9, 10, 19, 29, 30, 39, 40 7 5 Conscentiousness 8, 18, 28, 39 4 Total 28 28 Universitas Sumatera Utara

b. Skala Kecemasan Menghadapi Assessment Centre

Hasil analisis uji beda aitem skala kecemasan menghadapi assessment centre menunjukkan bahwa pada dimensi kognitif, dari 10 aitem terdapat 1 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3, yaitu aitem nomor 4. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Kemudian dilakukan analisis faktor pada dimensi kognitif dengan nilai KMO sebesar 0,721, nilai MSA bergerak dari 0,652 sampai dengan 0,758 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,547 sampai 0,787. Aitem-aitem tersebut adalah pada nomor 2, 5, 8, 9, 14, 17, 19, 24, dan 29. Hasil analisis uji beda aitem skala kecemasan menghadapi assessment centre menunjukkan bahwa pada dimensi somatif, dari 10 aitem terdapat 2 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3, yaitu aitem nomor 25 dan 31. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi somatif dengan nilai KMO sebesar 0,776, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,655 sampai dengan 0,873 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,554 sampai 0,781. Aitem-aitem tersebut adalah pada nomor 3, 7, 13, 15, 21, 33, 34, dan 38. Hasil analisis uji beda aitem skala kecemasan menghadapi assessment centre menunjukkan bahwa pada dimensi motorik, dari 9 aitem terdapat 1 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3, yaitu aitem nomor 16. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi motorik dengan nilai KMO sebesar 0,827, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,718 sampai dengan 0,902 dan Universitas Sumatera Utara nilai faktor loading yang bergerak dari 0,599 sampai 0,854. Aitem-aitem tersebut adalah pada nomor 12, 18, 22, 26, 27, 28, 32, dan 36. Hasil analisis uji beda aitem skala kecemasan menghadapi assessment centre menunjukkan bahwa pada dimensi afektif, dari 11 aitem terdapat 4 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3, yaitu aitem nomor 1, 6, 11, dan 40. Hasil uji beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi afektif dengan nilai KMO sebesar 0,694, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,663 sampai dengan 0,794 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,531 sampai 0,831. Aitem-aitem tersebut adalah pada nomor 10, 20, 23, 30, 35, 37 dan 39. Hasil analisis skala kecemasan menghadapi assessment centre yang terdiri dari 40 aitem terdapat 32 aitem yang memiliki daya beda tinggi. Dari 40 aitem skala kecemasan, ada 8 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem nomor 1, 4, 6, 11, 16, 25, 31 dan 40. Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasanr ix ≥ 0,30, Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,312 sampai 0,681. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx = 0,920 yang berarti tingkat reliabilitas memuaskan. Tabel 3.8 SkalaKecemasan Menghadapi Assessment Centre NO DIMENSI ITEM JUMLAH 1 Kognitif 2, 5, 8, 7, 14, 17, 19, 24, 29 9 2 Somatif 3, 7, 13, 21, 15, 33, 34, 38 8 3 Motorik 12, 18, 22, 26, 27, 28, 32, 36 8 4 Afektif 10, 20, 23, 30, 35, 37, 39 7 Total 32 32 Universitas Sumatera Utara

c. Skala Persepsi Dukungan Organisasi

Hasil analisis faktor skala persepsi dukungan organisasi menunjukkan bahwa pada penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan, ada 2 aitem yang gugur karena nilai faktor loading-nya dibawah 0, 5 yaitu aitem nomor 5 dan10 sehingga diperoleh 6 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,684, nilai MSA bergerak dari 0,585 sampai 0,797 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,539 sampai 0,812 yaitu aitem nomor 1, 9, 11, 15, 18, dan 20. Hasil analisis uji beda aitem skala persepsi dukungan organisasi menunjukkan bahwa pada dukungan atasan, ada 2 aitem yang gugur karena nilai faktor loading-nya dibawah 0,5 yaitu aitem nomor 7 dan 22 sehingga diperoleh 6 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,722, nilai MSA bergerak dari 0,689 sampai 0,779 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,575 sampai 0,649 yaitu aitem nomor 2, 4, 12, 14, 17 dan 24. Hasil analisis uji beda aitem skala persepsi dukungan organisasi menunjukkan bahwa pada keadilan prosedural, dari 8 aitem terdapat 1 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3, yaitu aitem nomor 21. Selanjutnya dilakukan analisis faktor pada dimensi keadilan prosedural terdapat 1 aitem yang gugur yaitu aitem nomor 16 karena nilai faktor loading-nya 0,502 sehingga diperoleh 6 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,732, kemudian nilai MSA bergerak dari 0,683 sampai dengan 0,800 dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0,632 sampai 0,876. Aitem-aitem tersebut adalah pada nomor 3, 6, 8, 13, 19 dan 23. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis skala persepsi dukungan organisasi yang terdiri dari 24 aitem terdapat 23 aitem yang memiliki daya beda tinggi. Dari 24 aitem skala persepsi dukungan organisasi, ada 1 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0,3 yaitu aitem nomor 21.Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Kemudian dilakukan analisis faktor pada setiap aspek persepsi dukungan organisasi. Dari hasil analisis faktor terdapat 5 aitem yang gugur yaitu aitem no 5, 7, 10, 16 dan 22. Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,477 sampai 0,740. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx = 0,937 yang berarti tingkat reliabilitas memuaskan. Tabel 3.9 SkalaPersepsi Dukungan Organisasi NO ASPEK ITEM JUMLAH 1 Penghargaan Organisasi dan Kondisi Pekerjaan 1, 9, 11, 15, 18, 20 6 2 Dukungan atasan 2, 4, 12, 14, 17, 24 6 3 Keadilan Prosedural a. Keadilan Struktural b. Keadilan Sosial interaksional 3, 8, 13 6, 19, 23 6 Total 18 18

G. Metode Analisa Data