hipotetik dengan selisih 9.52. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi
dukungan organisasi yang dimiliki subjekpenelitian tergolong positif. F.
Kategorisasi Kecemasan Menghadapi Assessment Centre
Norma kategorisasi kecemasan menghadapi assessment centre yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20 Norma Kategorisasi Kecemasan Menghadapi
Assessment Centre
Rentang Nilai Kategori
X µ - 1.0 SD Rendah
µ - 1.0 SD ≤ X µ + 1.0 SD
Sedang X
≥ µ + 1.0 SD Tinggi
Besar nilai rata-rata hipotetik kecemasan menghadapi assessment centre adalah 96 dengan standar deviasi 21.33 sehingga kategorisasi yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21 Kategorisasi Data Kecemasan Menghadapi
Assessment Centre
Rentang Nilai Kategori
Jumlah N Persentase
X 75 Rendah
132 54.8
75 ≤ X 118
Sedang 109
45.2 X
≥ 118 Tinggi
Total 241
100
Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa subjekpenelitian yang
memiliki kecemasan menghadapiassessment centre pada kategori sedang sebesar 45.2 dan memiliki kecemasan menghadapiassessment centre pada kategori
rendah sebesar 54.8 serta tidak ada subyek penelitian yang memiliki
kecemasanmenghadapiassessment centre kategori tinggi.
G. Kategorisasi Persepsi Dukungan Organisasi
Universitas Sumatera Utara
Norma kategorisasi persepsi dukungan organisasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22 Norma Kategorisasi Persepsi Dukungan Organisasi
Rentang Nilai Kategori
X µ - 1.0 SD Rendah
µ - 1.0 SD ≤ X µ + 1.0 SD
Sedang X
≥ µ + 1.0 SD Tinggi
Besar nilai rata-rata hipotetik persepsi dukungan organisasi adalah 54 dengan standar deviasi 14.83 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.23 Kategorisasi Data Persepsi Dukungan Organisasi
Rentang Nilai Kategori
Jumlah N Persentase
X 40 Negatif
40 ≤ X 69
Netral 161
66.80 X
≥ 69 positif
80 33.20
Total 241
100
Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa subjekpenelitian yang
memiliki persepsi positif terhadap dukungan organisasi sebesar 33.2, sedangkansubjek penelitian memiliki persepsi dukungan organisasi yang netral
sebesar66.80, dan subjek penelitian yang memiliki persepsi dukungan organisasi dalam kategori negatif sebesar 0.
H. Kategorisasi Kepribadian Big Five
Universitas Sumatera Utara
Kategorisasikepribadian big five menggunakan nilai Z untuk skor pada masing-masing dimensi kepribadian big five yaitu dimensi extraversion,
agreeableness, neuroticism, openness to experience dan conscientiousness. Berikut gambaran data empirik dimensi kepribadian big five:
Besar nilai rata-rata hipotetik kepribadian big five adalah sebagai berikut :
Tabel 4.24 Gambaran Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Kepribadian
Big Five
Dimensi Big five Personality Mean
Standar Deviasi
Extraversion 15.42
1.76 Agreeableness
13.72 1.76
Neuroticism 9.12
2.69 Openness to Experience
25.65 2.31
Conscientiousness 10.34
3.20
Dari tabel 4.24. gambaran data kepribadian big five pada tiap-tiap dimensinya adalah sebagai berikut; Dimensi extraversion memiliki nilai rata-rata
sebesar 15.42 dan nilai standar deviasi 1.76. Dimensi agreeableness memiliki nilai rata-rata sebesar 13.72 dan nilai standardeviasi 1.76. Dimensi neuroticism
memiliki nilai rata-rata sebesar 9.12 dan nilai standar deviasi 2.69. Sedangkan dimensi openness to experience memiliki nilai rata-rata 25.65 dan nilai standar
deviasi 2.31. Serta dimensi conscientiousness memiliki nilai rata-rata sebesar 10.34 dan nilai standar deviasi 3.20.
Kategorisasi pengelompokkan subyek penelitian pada kepribadian big five, menggunakan nilai Z skor sebesar 0.5 yang berarti terdapat 41 subyek penelitian
yang kemungkinan termasuk dalam kategori di setiap dimensi big five.
Nilai kategorisasi menggunakan rumus Z skor :
Universitas Sumatera Utara
x
s X
X Z
− =
Kategorisasi pada setiap dimensi kepribadian big fivesebagai berikut :
Tabel 4.25 Kategorisasi Data Kepribadian
Big Five
Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa subjekpenelitian yang memiliki traitextraversion sebesar 53 orang, traitagreeableness sebesar 71 orang, trait
neuroticism sebesar 52 orang, traitopenness to experience sebesar 75 orang dan traitconscientiousness sebesar 70 orang. Pada kategorisasi dimensi kepribadian
big fivememungkinkan individu memiliki trait kepribadian yang menonjol lebih dari satu dimensi. Katagori kepribadian big five sangat luas, beberapa peneliti
tidak selalu setuju pada label yang pasti untuk setiap dimensi Cherry, 2014. Cherry 2014 menambahkan bahwa hasil penelitian menunjukkan kelompok
karakteristik big five cenderung terjadi secara bersama-sama pada kebanyakan orang.Sejalan dengan pendapat Cherry 2014, Rentfrow 2009 juga menjelaskan
bahwa kepribadian big five bukan merupakan tipe dari kepribadian, tetapi lebih kepada dimensi dari kepribadian. Kepribadian seseorang merupakan kombinasi
dari karakteristik kepribadian big five mereka. Sebagai contoh seseorang bisa saja
Dimensi Big Five Nilai katagori
Jumlah N Persentase
Extraversion ≥ 17
53 21.99
Agreeableness ≥ 15
71 29.46
Neuroticism ≥ 11
52 21.57
Openness to Experience ≥ 27
75 31.12
Conscientiousness ≥ 12
70 29.04
Universitas Sumatera Utara
mudah bergaul high extraversion, pekerja keras high conscientiousness dan mudah mengalami tertekan neuroticism.Lebih jauh Pervin, Cervone dan John
2005 menyatakan bahwa penilaian dalam kepribadian lima besar tidak menghasilkan satu trait tunggal yang dominan, tetapi menunjukkan seberapa kuat
setiap trait dalam diri seseorang. Dengan demikian, kepribadian itu adalah sesuatu yang kompleks dan variatif sehingga setiap orang sangat dimungkinkan untuk
menampilkan perilaku pada beberapa dimensi.
I. Korelasi antara Aspek Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap
kecemasan Menghadapi Assessment Centre
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aspek persepsi dukungan organisasi terhadap kecemasan menghadapi assessment centre.
Aspek-aspek persepsi dukungan organisasi yang akan dikorelasikan dengan kecemasan menghadapi assessment centreadalah penghargaan organisasi dan
kondisi pekerjaan, dukungan yang diterima dari atasan, dan keadilan prosedural. Hasil analisis korelasi aspek persepsi dukungan organisasi dengan kecemasan
menghadapi assessment centre dapat dilihat pada tabel 18 berikut:
Tabel 4.26. Hasil Analisis Korelasi Antara Aspek Persepsi Dukungan Organisasi Dengan
Kecemasan Menghadapi Assessment Centre
Penghargaan Organisasi
dan Kondisi Pekerjaan
Dukungan yang Diterima
dari Atasan Keadilan
Prosedural
Kecemasan menghadapi
Assessment Centre
Pearson Corellation
-.327 -.415
-.280 Sig. 2-tailed
.000 .000
.000 N
241 241
241
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.26. dapat diketahui bahwa hasil analisiskorelasi antara aspek penghargaan organisasidan kondisi pekerjaan berhubungannegatifdengan
kecemasan menghadapi assessment centre.Hasil uji korelasi pada aspek penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan terhadap kecemasan menghadapi
assessment centre adalah r = -.327, p0.01, yang berarti penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan berhubungan negatif secara signifikan dengan kecemasan
menghadapi assessment centre. Hasil analisis korelasi antaraaspekdukungan atasan
berhubungannegatifdengankecemasan menghadapi
assessment centre.Hasil analisis uji korelasi dukungan organisasi pada aspek dukungan atasan terhadap
kecemasan menghadapi assessment centre adalah r = -.415, p0.01 yang berarti dukungan atasan berhubungan negatif signifikan dengan kecemasan menghadapi
assessment centre. Hasil analisis korelasi antara aspek keadilan prosedural
berhubungannegatifdengankecemasanmenghadapi assessment centre.Hasil
analisis uji korelasi aspek keadilan prosedural terhadap kecemasan menghadapi assessment centre adalah r = -.280, p0.01 yang berarti keadilan prosedural
berhubungan negatif signifikan dengan kecemasan menghadapi assessment centre.
J. Pembahasan