Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

berupa proses assessment centre dalam menilai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang dianggap penting bagi keberhasilan kinerja.

10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Menurut Nevid, Rathus dan Greene 2005, kecemasan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu: a. Faktor Sosial Lingkungan Meliputi pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam atau traumatis, mengamati respon takut pada orang lain, dan kurangnya dukungan sosial. b. Faktor Biologis Meliputi predisposisi genetis, ireguaritas dalam fungsi neurotransmiter, dan abnormalitas dalam jalur otak yang memberi sinyal bahaya atau yang menghambat tingkah laku repetitif. c. Faktor Behavioral Meliputi pemasangan stimuli aversif dan stimuli yang sebelumnya netral, kelegaan dari kecemasan karena melakukan ritual kompulsif atau menghindari stimuli fobik, dan kurangnya kesempatan untuk pemunahan karena penghindaran terhadap objek atau situasi yang ditakuti. d. Faktor Kognitif dan Emosional Meliputi konflik psikologis yang tidak terselesaikan Freudian atau teori psikodinamika, faktor-faktor kognitif seperti prediksi berlebihan Universitas Sumatera Utara tentang ketakutan, keyakinan-keyakinan yang self defeating atau irasional, sensivitas berlebih terhadap ancaman, sensivitas kecemasan, salah atribusi dari sinyal-sinyal tubuh, dan self efficacy yang rendah. Menurut Suliswati, 2005 ada 2 faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu : a. Faktor predisposisi yang meliputi : 1 Peristiwa traumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau situasional. 2 Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu. 3 Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan. 4 Frustasi akanmenimbulkan ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan yang berdampak terhadap ego. 5 Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu. 6 Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani kecemasan akan mempengaruhi individu dalam berespons terhadap Universitas Sumatera Utara konflik yang dialami karena mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga. 7 Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya. 8 Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang mengandung benzodiazepin, karena benzodiapine dapat menekan neurotransmitter gamma amino butyric acid GABA yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab menghasilkan kecemasan. b. Faktor presipitasi meliputi: 1 Ancaman terhadap integritas fisik, ketegangan yang mengancam integritas fisik meliputi : a Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologi system imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal. b Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal. 2 Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal. a Sumber internal, meliputi kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan di tempat kerja, penyesuaian Universitas Sumatera Utara terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b Sumber eksternal, meliputi kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya. Dalam penelitian ini, variabel kecemasan yang digunakan berdasarkan teori dari Haber dan Runyon 1984, dimana menjelaskan terdapat 4 dimensi kecemasan yaitu dimensi kognitif, motorik somatif dan afektif. Selanjutnya respon-respon kecemasan yang muncul pada individu disusun berdasarkan teori Stuart dan Sundeen 1998. Terdapat 4 aspek respon kecemasan yang dijabarkan oleh Stuart dan Sundeen 1998 yaitu respon fisiologis, respon perilaku, respon kognitif dan respon afektif.

B. Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Dalam studi kepustakaan yang dilakukan oleh Allport Hall Lindzey, 2005 menemukan bahwa hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapatnya bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Universitas Sumatera Utara