Kecemasan MenghadapiAssessment Centre dengan Persepsi Dukungan

E. Kecemasan MenghadapiAssessment Centre dengan Persepsi Dukungan

Organisasi. Dukunganorganisasi yang dipersepsikan oleh karyawan dibangun berdasarkan perlakuan-perlakuan organisasi yang diterima oleh karyawan, misalnya dalam pembayaran honorarium, kenaikan jabatan, pemerkayaan pekerjaan, dan partisipasi dalam pembuatan kebijakan organisasi. Penilaian karyawan terhadap organisasi juga dilakukan dengan memperhatikan frekuensi, kesungguhan dan ketulusan organisasi dalam memberikan pernyataan penghargaan dan pengakuan terhadap hasil usaha mereka Eisenberger,1986. Beberapa penelitian menggambarkan, persepsi dukungan organisasi yang dijadikan sebagai indikator penilaian dalam organisasi adalah keadilan fairness, dukungan dari atasan support, imbalan dari organisasi organizational rewards dan kondisi pekerjaan job condition Eisenberger, 1986. Dukungan organisasi dapat juga dipandang sebagai komitmen organisasi pada karyawan. Apabila pihak organisasi secara umum menghargai dedikasi dan loyalitas karyawan sebagai bentuk komitmen karyawan terhadap organisasi, maka para karyawan secara umum juga memperhatikan bagaimana komitmen yang dimiliki organisasi terhadap mereka. Penghargaan yang diberikan oleh organisasi dapat dianggap memberikan keuntungan bagi karyawan, seperti adanya perasaan diterima dan diakui, memperoleh gaji dan promosi, mendapatkan akses-akses informasi, serta bentuk-bentuk bantuan lain yang dibutuhkan karyawan untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara efektif. Menurut Hutchinson 1997, dukungan organisasi kepada karyawan dapat bersifat ekstrinsik maupun intrinsik. Dukungan organisasi bersifat ekstrinsik materialberupa memberikan rewards, Universitas Sumatera Utara kompensasi yang setara, gaji, bonus dan lain sebagainya. Sedangkan yang bersifat intrinsik non material berupa perhatian, pemberian pujian, mendengar keluhan, pengembangan diri karyawan, dan kepercayaan karyawan bahwa merekaakan memperlakukan secara fair. Salah satu metode penilaian kinerja yang dapat meminimalisir timbulnya penyimpangan dalam memberikan penilaian adalah melalui assessment centre. Seperti yang dikemukakan oleh Prihadi 2004 bahwa assessment centre merupakan suatu proses penilaian evaluation atau rating yang canggih dan didesain secara khusus untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya penyimpangan bias sehingga para peserta dalam proses ini memperoleh kesempatan setara yang seluas-luasnya untuk mengungkapkan potensi maupun kompetensinya dalam seperangkat metode assessment centre atau evaluasi yang terstandardisasi. Metode assessment centre juga memberikan kontribusi dalam membantu para manajer lini dan manajer sumber daya manusia membuat keputusan mengenai seleksi dan penempatan, perencanaan suksesi, dan training dan development. Tujuan dari metode assessment centre menurut Rivai 2009 adalah untukmengidentifikasi orang yang cocok bagi suatu jenis dan tingkat pekerjaan, menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan untuk mengidentifikasi orang yang akan dipromosikan pada jabatan tertentu. Dalam prosesnya, assessment dilakukan berkenaan dengan adanya permintaanakan adanya promosi jabatan atau penempatan mutasi seorang individu untuk sesuatu yang lebih baik lagi. Selanjutnya Rivai 2009 menambahkan bahwa biasanya dalam prosesnya Universitas Sumatera Utara seseorang akan mengikuti beragam materi tes, baik psikotes, interview dan juga di lakukan observasi oleh para asesor. Adanya proses seleksi dan penilaian terhadap karyawan dalam penerapan metode assessment centre, dapat menimbulkan kekhawatiran, kecemasan bagi karyawan yang dianggap sebuah ancaman terhadap pengembangan karir yang diidamkannya. Sebagian besar dari individu merasa cemas dan tegang jika menghadapi situasi yang mengancam atau stressor. Alasan logis sebagai penjelasan terhadap keterkaitan persepsi dukungan organisasi dengan kecemasan antaralain bahwa dukungan organisasi yang dipersepsikan oleh karyawan, mendorong respon positif karyawan terhadap organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Armeli et al. 1998 menemukan bahwa dukungan organisasi yang dipersepsikan karyawan, memenuhi beragam kebutuhansosioemosional para karyawan sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik. Penelitian yang dilakukan oleh Eder dan Eisenberger 2008 juga menemukan bahwa persepsi dukungan organisai secara signifikan berpengaruh terhadap berkurangnya penarikan diri withdrawl individu maupun kelompok. Oleh karenanya menjadi sangat pentingnya persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, karena karyawan menganggap kerja adalah suatu bentuk pertukaran dengan kebutuhan-kebutuhannya sehingga mereka selalu melakukan penilaian apakah organisasi mempunyai perhatian terhadap segala jerih payah yang telah disumbangkan dan mampu memberikan yang memadai, Eisenberger, Huntington, Hutchison Sowa, 1986. Dukungan organisasi ini menyangkut kesiapan organisasi untuk memberi bantuan pada peningkatan usaha-usaha yang dilakukan Universitas Sumatera Utara individu dan seberapa besar menilai kontribusi dan memperhatikan kesejahteraan karyawan Eisenberger et al., 2002.

F. Hipotesis Penelitian