E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa
kriteria yaitu kriteria valid dan reliabel.
a. Validitas
Menurut Hadi 2000 validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur.
Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan adalah content validity dan construct validity. Content validity merupakan
validitas yang menggunakan langkah telaah dan revisi aitem pertanyaan berdasarkan dari pendapat professional menggunakan professional
judgement Suryabrata, 2011. Dalam penelitian ini, validitas alat ukur yang digunakan yaitu validitas
konstrak melalui analisis faktor. Penilaian dengan mengunakan validitas konstrak ditinjau dari apakah aitem yang dimaksudkan untuk mengukur
faktor-faktor tertentu telah benar-benar dapat memenuhi fungsinya mengukur faktor-faktor yang dimaksudkan Hadi, 2000.
Uji analisis faktor diawali dengan melihat nilai Keiser-Meyers-Olkin KMO, yaitu mengukur apakah sampel sudah cukup memadai. Menurut
Wibisono 2003 kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah nilai KMO 0,5 :
Universitas Sumatera Utara
a. Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan b. Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan
c. Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah d. Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup
e. Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan f. Jika harga KMO kurang dari0,5 tidak dapat diterima.
Kemudian dilihat nilai Measure of Sampling Adequency MSA dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati
dengan koefisein korelasi parsialnya. Menurut Santoso 2002 angka MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1, dengan kriteria yang digunakan untuk
intepretasi adalah sebagai berikut: a. Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan
oleh variabel yang lainnya. b. Jika MSA lebih besar dari0,5 maka variabel tersebut masih dapat
diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. c. Jika MSA lebih kecil dari 0,5 dan atau mendekati nol 0, maka
variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
Selanjutnya validitas konstrak dilihat berdasarkan nilai bobot faktor loading factor yang menunjukan besarnya korelasi antara variabel awal
dengan faktor yang terbentuk. Dikatakan memiliki validitas yang baik jika nilai faktor loadingnya lebih besar dari 0,5 Santoso, 2002.
Universitas Sumatera Utara
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
tekhnik Formula Alpha Cronbach.
F. Skala Penelitian