Pendekatan Trait dalam Kepribadian

Teman sebaya juga menjadi hal yang berpengaruh dalam perkembangan kepribadian. Dalam seting sosial luar rumah, pengalaman dengan teman sebaya mungkin berpengaruh lebih besar pada gaya kepribadian. Kelompok teman sebaya berfungsi mensosialisasikan aturan dan perilaku yang diterima dan memberikan pengalaman yang akan berpengaruh jangka panjang pada perkembangan kepribadian individu. Pertemanan memiliki efek tertentu pada perkembangan kepribadian.

3. Pendekatan Trait dalam Kepribadian

Ada beberapa pendekatan yang dikemukakan oleh para ahli untuk memahami kepribadian. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah teori trait. Teori trait merupakan sebuah model untuk mengidentifikasi trait-trait dasar yang diperlukan untuk menggambarkan suatu kepribadian. Trait didefinisikan sebagai suatu dimensi yang menetapdari karakteristik kepribadian, hal tersebut yang membedakan individu dengan individu yang lain Mastuti, 2005. Pervin, Cervone dan John 2005 mengungkapkan bahwa salah satu unit analisis yang kerap digunakan untuk mendeskripsikan struktur kepribadian adalah sifat atau ciri kepribadian trait personality. Selanjutnya Pervin, Cervone dan John 2005 menambahkan bahwa susunan trait merujuk pada konsistensi respons individual kepada berbagai situasi. Costa dan McCrae 1998 mengembangkan teori kepribadian big five. Teori ini didasarkan pada model lima faktor kepribadian sebagai representasi Universitas Sumatera Utara struktur trait yang merupakan dimensi utama dari kepribadian. Trait kepribadian merupakan dimensi dari kepribadian yang merupakan kecenderungan emosional, kognitif, dantingkah laku, yang bersifat menetap dan ditampilkan individu sebagai respons terhadap berbagai situasi lingkungan Westen, 1999. Taksonomi kepribadian lima besar merupakan asesmen yang komprehensif dari kepribadian dimana individu mempersepsikan bagaimana dirinya sendiri serta bagaimana hubungan dirinya dengan orang lain. Penilaian dalam kepribadian limabesar tidak menghasilkan satu trait tunggal yang dominan, tetapi menunjukkan seberapa kuat setiap trait dalam diri seseorang. Kelima trait kepribadian tersebut adalah: neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, serta conscientiousness Pervin, Cervone, John, 2005. Selanjutnya Pervin, Cerveron dan John 2005 mengilustrasikan arti dari faktor-faktor tersebut. Dalam tabel berikut dipaparkan mengenai daftar sifat seseorang yang merupakan skor tinggi secara individual dan rendah pada faktor lain. Kepekaan emosi yang merupakan neuroticism dengan sisi lain dari perasaan negatif termasuk kecemasan, sedih, mudah tersinggung, dan gugup. Faktor Keterbukaan atas pengalaman digambarkan dengan luasnya, kedalaman dan kompleksitas dari mental individu dalam pengalaman hidup. Khusus faktor extraversion dan faktor agreeableness kedua sifat tersebut lebih bersifat interpersonal, yang berarti perbuatan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain. Faktor conscientiousness diterangkan awal mula adalah berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara tugas dan perilaku sebagai tujuan akhir dan pengendalian diri sebagai faktor sosial. Tabel 2.1. Faktor Kepribadian Big Five dan Skala Ilustratif Karakteristis Skor Tinggi Skala Sifat Karakteristik Skor Rendah Cemas, takut, emosional, tidak aman, tidak sebanding, murung Neuroticism Mengukur emosi yang tidak stabil. Identifikasi rata-rata individu penyebab stress psikologis, ide-ide yang tidak realistik, dorongan hati dan mengatasi respon-respon penyeusian yang buruk. Kalems, relaks, tidak emosional, keras, pasti, kepuasan diri Sosial, aktif, banyak bicara, orientasi personal, optimis, senang bercinta, pengasihan Extraversion Mengukur kuantitas dan insentitas dari interaksi interpersonal, level aktifitas, kebutuhan untuk stimulasi dan kapasitas kesenangan Segan, sederhana, tidak mewah, diam, menarik diri Ingin tahu, tertarik sesuatu hal di luar, kreatif, keaslian, penuh imajinatif, tidak tradisional Openness to Experience Mengukur secara proaktif, apresiatif terhadap pengalaman untuk pencarian, toleransi untuk eksplorasi terhadap sesuatu yang belum dikenal. Konvensional, kembali ke masa lalu, tidak memiliki ketertarikan, tidak artistik, tidak bersifat analitik. Lembut, alamiah, kepercayaan, senang membantu, pemaaf, mudah dibohongi, tulus hati. Agreeableness Mengukur kualitas interpersonal yang berorientasi secara berkelanjutan dari belas kasihan hingga antagonis dalam pikiran- pikiran, perasaan-perasaan dan langkah-langkah. Sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, menaruh dendam, tidak kenal belas kasihan, mudah tersinggung, manipulatif Mengorganisasi, dapat dipercaya, pekerja keras, disiplin diri, teliti, seksama, tertib, ambisius, tekun dalam berusaha Conscientiousness Mengukur pendidikan seseorang dalam organisasi, keras hati, motivasi diri dalam mencapai tujuan, ketergantungan yang berbeda, memilih orang-orang dengan sentimental Tidak bertujuan, tidak percaya, malas, teledor, kemauan rendah

4. Dimensi-Dimensi Kepribadian Big Five