Metode Pengambilan Data METODE PENELITIAN

samplingyaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulanincidental bertemu dengan peneliti, digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai subyek penelitian Sugiyono, 2011.

d. Jumlah Partisipan dalam Sampel Penelitian

Peneliti mengambil sampel minimal 200 orang responden dengan pertimbangan bahwa semakin besar sampel maka akansemakin representative. Alasan diambilnya sampel dengan jumlah demikian ialah agar distribusi frekuensinya mendekati distribusi normal, yang sesuai dengan pernyataan Kerlinger Lee 2000 menyarankan sebanyak 30 sampel sebagai jumlah minimal sampel dalam penelitian kuantitatif. Penggunaan sampel yang besar dalam pendekatan kuantitatif dianggap akan menghasilkan perhitungan statistik yang lebih akurat Kerlinger Lee, 2000.

D. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan metode skala.

a. Metode Skala

Skala adalah suatu mekanisme pengumpulan data melalui satu set tulisan tentang pertanyaan untuk mengukur variabel tertentu. Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan model Universitas Sumatera Utara penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2000. Prosedur penskalaan dengan metode Likert didasari oleh dua asumsi yaitu : 1. Setiap pernyataan sikap yang disepakati sebagai pernyataan yang favorable mendukung atau yang unfavorable tidak mendukung. 2. Jawaban dari individu yang mempunyai sikap positifharus diberi bobot yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif. Penelitian ini menggunakan tiga skala psikologi, yaitu skala kecemasan, skala kepribadian big five dan skala persepsi dukungan organisasi.

b. Skala Kecemasan Menghadapi Assessment Centre

Skala kecemasan menghadapi assessment centre yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori dari Haber dan Runyon 1984. Haber dan Runyon 1984 menjelaskan bahwa kecemasan terdiri dari 4 dimensi yaitu: dimensi kognitif, dimensi somatif, dimensi motorik dan dimensi afektif. Pada alat ukur kecemasan dalam penelitian ini terdiri dari 40 pernyataan item. Blue print dari masing-masing dimensi seperti yang dijelaskan dalam tabel 3.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Blue Print Skala Kecemasan Menghadapi Assessment Centre NO DIMENSI INDIKATOR Favorable Unfavorable JUMLAH 1 Kognitif Khawatirpanic Sulit berkonsentrasi Sulit mengambil keputusan 2, 8 9, 19 17 4, 14, 24 5 29 10 2 Somatif Gelisah Tegang 7, 15, 38 3, 13, 33 21, 34 25, 31 10 3 Motorik Jantung berdebar debar Gangguan pencernaan 12, 18, 22 28, 36 26, 32 16, 27 9 4 Afektif Kesal Marah Sulit tidur 6, 20 30, 40 10, 37 1, 11 23, 35 39 11 TOTAL ITEM 22 18 40 Model skala yang digunakan adalah penskalaan model Likert yang menggunakan metode rating dan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya Azwar, 2000. Dalam skala ini digunakan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, Biasa Saja BS, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Skornya bergerak dari angka 5 sampai dengan angka 1 untuk item yang mendukung favorable dan angka 1 sampai dengan angka 5untuk item yang tidak mendukung unfavorable. Skor yang diperoleh merupakan total skor dari seluruh dimensi kecemasan terhadap assessment centre.

c. Skala Kepribadian Big Five

Skala kepribadian big five yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan alat ukur BFI Big Five Inventory yang dikemukakan oleh John, Srivastava 1999 berdasarkan big five personality dimensi Goldberg. Pada alat ukur ini terdapat 40 item pernyataan untuk megukur kelima faktor dalam kepribadian big five masing-masing aspek kepribadian Universitas Sumatera Utara diukur dengan 8 item. Dari 40 item pernyataan kepribadian big five, terdiri dari 20 item favorable dan 20 item unfovorable. Model skala yang digunakan adalah penskalaan model Likert yang menggunakan metode rating dan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya Azwar, 2000. Dalam skala ini digunakan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, Biasa Saja BS, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Skornya bergerak dari angka 5 sampai dengan angka 1 untuk item yang mendukung favorable dan angka 1 sampai dengan angka 5 untuk item yang tidak mendukung unfavorable. Skor yang diperoleh merupakan jumlah dari skor yang diperoleh subjek untuk setiap item yang mengindikasikan masing-masing dimensi kepribadian big five.Blue print dari masing-masing dimensi seperti dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Blue Print SkalaKepribadian Big Five NO DIMENSI ITEM JUMLAH Favorable Unfavorable 1 Extraversion 1, 11, 21, 31 6, 16, 26, 36 8 2 Agreeableness 7, 17, 27, 37 2, 12, 22, 32 8 3 Neuroticism 3, 13, 23, 33 4, 14, 24, 34 8 4 Openness to experience 9, 19, 29, 39 10, 20, 30, 40 8 5 Conscentiousness 5, 15, 25, 35 8, 18, 28, 38 8 JUMLAH 20 20 40

d. Skala Persepsi Dukungan Organisasi

Skala persepsi dukungan organisasi yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori dari Rhoades dan Eisenberger 2002. Teori persepsi dukungan organisasi Rhoades dan Eisenberger 2002 terdiri dari 3 aspek yaitu: dukungan penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan, Universitas Sumatera Utara dukungan yang diterima dari atasan dan keadilan prosedural yang terdiri dari: keadilan struktural prosedural dan keadilan sosialinteraksional. Pada alat ukur persepsi dukungan organisasi dalam penelitian ini terdiri dari 24 pernyataan item. Blue print skala persepsi dukungan organisasi seperti yang dijelaskan dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Blue Print Skala Persepsi Dukungan Organisasi NO Aspek Favorable Unfavorable JUMLAH 1 Penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan 5, 10, 15, 20 1, 9, 11, 18 8 2 Dukungan dari atasan 2, 7, 12, 22 4, 14, 17, 24 8 3 Keadilan prosedural : a. Keadilan struktural prosedural b. Keadilan sosialinteraksional 3, 13 19, 23 8, 21 6, 16 8 JUMLAH 12 12 24 Model skala yang digunakan adalah penskalaan model Likert yang menggunakan metode rating dan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya Azwar, 2000. Dalam skala ini digunakan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, Biasa Saja BS, tidak setuju TS, dan sangat tidk setuju STS. Skornya bergerak dari angka 5 sampai dengan angka 1 untuk item yang mendukung favorable dan angka 1 sampai dengan angka 5. Untuk item yang tidak mendukung unfavorable. Skor yang diperoleh merupakan total skor dari seluruh dimensi persepsi dukungan organisasi. Universitas Sumatera Utara

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur