211 penyempurnaan model baik dari aspek pembentukan, pengelolaan, pola
kelembagaan, kemitraan, maupun lingkup pemberdayaannya. Beberapa aspek tersebut akan diuraikan seperti di bawah berikut ini:
a. Pembentukan BUMP 1 Pendiri BUMP
Menurut konsepnya, BUMP merupakan badan usaha yang berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan dan sahamnya dimiliki
oleh petani. Tetapi, dalam praktek, tidak mudah menggerakkan petani untuk menyerahkan “uang” guna membangun kegiatan yang “belum jelas”
manfaatnya. Dalam kondisi seperti itu, diperlukan sekelompok individu yang memiliki kompetensi dan kepedulian untuk mendirikan BUMP. Oleh sebab
itu, pembentukan BUP dapat dilakukan dengan iga pendekatan, yaitu:. a Pelibatan petani sebagai pemegang saham perseroan sejak awal
pembentukan BUMP b Pelibatan petani sebagai pemegang saham perseroan yang diwakili oleh
lembaga petani kelompok, GAPOKTAN dan atau lembaga ekonomi petani Koperasi dan Asosiasi.
c Pembentukan BUMP diawali oleh sekelompok kecil individu yang memiliki
kompetensi mengelola
bisnis dan
komitmen untuk
memberdayakan petani yang kemudian menawarkan sahamnya kepada petani dan atau warga masyarakat perdesaan pada umumnya yang
berminat
commit to user
212
2 Modal Awal BUMP
Modal awal BUMP sepenuhnya berasal dari saham yang ditanamkan oleh para pendiri, yang selama periode tertentu 3-5 tahun menjadi pemegang
saham mayoritas. Dalam hal ini petani belum dilibatkan sebagai pemegang saham sejak awal pembentukan. Kepemilikan saham oleh petani dapat
dilakukan secara bertahap, setelah mereka merasa manfaat BUMP melalui kemitraan yang dilakukannya. Untuk mempercepat kepemilikan saham oleh
petani pemerintah
dapat memberikan
hibah kepada
kelompok- taniGAPOKTAN untuk membeli saham BUMP. Kepemilikan saham
mayoritas BUMP oleh pendiri, bukan dimaksudkan untuk mengambil keuntungan dengan mengatasnamakan petani, tetapi dalam rangka penyiapan
SDM untuk benar-benar mampu mengelola BUMP secara profesional.
3 Pembuatan Akte Notaris
Pembuatan akte notaris menjadi hal mutlak dalam pendirian BUMP. Terkait dengan pembuatan Akte Notaris, harus dijaga agar saham mayoritas,
secara bersama-sama tetap dimiliki para pendiri, karena kepemilikan saham mayoritas oleh sekelompok orang yang tidak memiliki kompetensi dan
keberpihakaan kepada pemberdayaan masyarakat petani dikhawatirkan akan menyebabkan kegagalan BUMP. Selain itu, dalam Akte Notaris harus secara
eksplisit disebutkan tentang:
commit to user
213 a Pengutamaan beragam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang harus
lebih diutamakan dibanding kegiatan untuk memperoleh keuntungan setinggi-tingginya.
b Pengalokasian sebagian keuntungan untuk dikembalikan kepada petani kelompok-taniGAPOKTAN yang menjadi mitra-kerjanya, baik dalam
bentuk pembelian saham, atau pembiayaan program pemberdayaan masyarakat petani.
b. Pengelolaan Badan Usaha Milik Petani BUMP 1 Bentuk Badan Usaha