Badan Usah a Milik Petani Sebagai Inovasi Kelembagaan Pembangunan Pertan ian

77 6. Prinsip pemerataan, artinya memberikan manfaat secara proporsional bagi petani dan pelaku agribisnis yang lain, 7. Prinsip sinergitas, artinya, kehadiran kelembagaan tersebut harus mampu membangun hubungan kemitraan yang sinergis antar semua elememn agribisnis, 8. Prinsip keberlanjutan, artinya, dapat diharapkan keberlanjutannya untuk jangka waktu tak terbatas.

f. Badan Usah a Milik Petani Sebagai Inovasi Kelembagaan Pembangunan Pertan ian

BUMP yang konsep awalnya dikemukakan oleh Pakpahan 2007 dan diimplementasikan oleh FACILITATOR sejak 2009, merupakan inovasi kelembagaan yang dapat dilihat dari: 1 Pengembangan BUMP yang berbentuk perseroan, berbeda dengan sebelumnya yang berbentuk kelompok dan atau koperasi, 2 Pengembangan BUMP sebagai hibrid antara lembaga bisnis yang mengejar keuntungan dengan lembaga pemberdayaan masyarakat yang ingin mengubah perilaku petani subsisten kearah petani komersial, modern, maju, dan profesional, 3 Kehadiran BUMP bukan untuk menyaingi melainkan untuk mengembangkan kemitraan yang sinergis dengan pelaku agrobisnis dan pemangku kepentingan pembangunan yang lain, commit to user 78 BUMP sebagai inovasi kelembagaan, juga dapat dilihat dari maksud dan tujuan BUMP untuk: 1 Merajut ulang hubungan sinergis antara penyuluhan dan penelitian, melalui penylenggaraan Demonstrasi Plot Demplot, dan sekolah-lapang yang berkelanjutan, 2 Merajut ulang hubungan sinergis antara lembaga penelitian dengan petani dan pelaku agribisnis yang lain, dalam penyelenggaran pengujian, Demplot, dan sekolah-lapang, 3 Merajut ulang hubungan sinergis antara seluruh elemen agribisnis, melalui kemitraan yang dibangun oleh BUMP dengan: a Produsesnpenyalurpengecer sarana produksi dan alatmesin pertanian b Lembaga pembiayaan dan penjaminan c Aparat penyuluhan pertanian, yang terdiri dari: penyuluh PNS, penyuluh Swasta, dan penyuluh Swadaya yang dimiliki BUMP. d Pengelola RMU selaku lembaga pengolahan e Lembaga pemasaran yang melakukan off-ta ker produk f Aparat pemerintah yang terkait Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan,dan lainnya Kegiatan operasional BUMP juga sudah menyiapkan diri untuk menerapkan kedelapan prinsip yang disyaratkan, yaitu Mardikanto et a l, 2010: 1. Prinsip kebutuhan, artinya, secara fungsional, kelembagaan tersebut memang dibutuhkanm utamanya dalam: pembiayaan usahatani penyediaan sarana commit to user 79 produksi, penyelenggaraan Demplot, pendampingan sekolah-lapang dan jaminan pemasaran produk. 2. Prinsip efektivitas, yang akan dilakukan melalui kon trak kerjasama kemitraan , baik antara BUMP dengan: petani GAPOKTAN, pengelola RMU, lembaga pemasaran buyer , lembaga pembiayaan Bank, dan lembaga asuransi penjaminan kredit. 3. Prinsip efisiensi, yaitu prosedur yang mudah, biaya murah, dan sederhana, karena proses rumusan kontrak kerjasama kemitraan dilakukan secara partisipatif. 4. Prinsip fleksibilitas, karena selalu disesuaikan dengan sumberdaya kemampuan dan kesukarelaan dan budaya atau kebiasaan setempat. 5. Prinsip manfaat, karena melalui kerjasama kemitraan yang dirumuskan secara partisipatif diharapkan akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi petani dan pelaku agribisnis yang lain 6. Prinsip pemerataan, sebab melalui kerjasama kemitraan yang dirumuskan secara partisipatif juga diharapkan akan memberikan manfaat secara proporsional bagi petani dan pelaku agribisnis yang lain 7. Prinsip sinergitas, sebab melalui kerjasama kemitraan yang dirumuskan secara partisipatif, kehadiran BUMP diharapkan mampu membangun hubungan kemitraan yang sinergis antar semua elemen agribisnis, yaitu: a Petani memperoleh kemudahan kredit, jaminan tersedianya sarana produksi, pendampingansekolah-lapang, dan jaminan pemasaran hasil commit to user 80 b Pengelola RMU memperoleh jaminan kontrak pemasaran dan bantuan pembiayaannya c Pembeli Produk memperoleh jaminan pasokan produk d Lembaga pembiayaan, memperoleh kontra penyaluran kredit yang dijamin oleh asuransi e Lembaga asuransi akan memperoleh jaminan terhindar dari claim asuransi karena adanya pendampingansekolah-lapang yang berkelanjutan f BUMN memperoleh pendapatan yang cukup untuk membiayai biaya operasional, dan pengembangan usahanya 8. Prinsip keberlanjutan, karena jika semua pihak memiliki komitmen untuk mematuhi kesepkatan kontrak, maka keneradaan BUMP dapat diharapkan keberlanjutannya untuk jangka waktu tak-terbatas BUMP dalam kaitannya sebagai inovasi kelembagaan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Berkenaan dengan aspek sosial, kehadiran BUMP tetap memelihara relasi sosial di kalangan petani, tetapi relasi tersebut lebih bermotif ekonomi untuk perbaikan pendapatan. 2. Berkaitan dengan hal-hal yang abstrak yang menentukan perilaku individu dalam sistem sosial, kehadiran BUMP akan merubah perilaku petani dari petani subsisten kea rah petani komersial yang semakin maju, modern, dan rasional 3. Berkaitan dengan perilaku atau seperangkat tata kelakuan atau cara bertindak yang mantap dan sudah berjalan lama dalam kehidupan masyarakat, kehadiran commit to user 81 BUMP akan melestarikan dan mengembangkan semangat kebersamaan dan semangat belajar demi perbaikan praktek bertani dan perbaikan pengelolaan usahatani 4. Ditekankan pada pola perilaku yang disetujui dan memiliki sanksi dalam kehidupan masyarakat, kehadiran BUMP akan mendorong perilaku profesional, uitamanya dalam mentaati kesepakatan-kesepakatan yang diatur dalam rumusan kemitraan yang dilakukan; dan 5. Pelaksanaan kelembagaan diarahkan pada cara-cara yang baku untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam sistem sosial tertentu, kehadiran BUMP membangun SOP Standar Operasional dan Prosedur yang dibakukan dan disosialisasikan kepada staf pelaksana, mitra usaha, serta pemangku kepentingan yang lain.

B. Kerangka Pemikiran 1. Hasil Penelitian Pendahuluan

a Sejarah Pembentukan BUMP Badan Usaha Milik Petani BUMP di Kabupaten Sukoharjo, merupakan sebuah Perseroan Terbatas PT dengan nama PT. Gapoktan Facilitator Sejahtera PT. GFS, yang dibentuk oleh FACILITATOR bekerjasama dengan GAPOKTAN Ngesti Raharjo, Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo yang di launching pada tanggal 11 Maret tahun 2009 dan peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Provinsi commit to user