128
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini memerlukan beragam data yang diperoleh dari beragam sumber menggunakan beragam teknik pengumpulan data, oleh sebab itu untuk
memperoleh validasi data dalam penelitian ini dilakukan triangulasi sumber dan metoda. Berikut adalah hasil penelitian yang didasarkan hasil triangulasi:
1. Kelembagaan Pertanian di Kabupaten Sukoharjo
a. Kelembagaan Petan i
1 Kelompok tani Kelompoktani adalah kumpulan petanipeternakpekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggota. Kelompok tani sebagai organisasi non formal di pedesaan yang
“ditumbuhkembangkan”dari, oleh, dan untuk petani memiliki ciri-ciri: a Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota.
b Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam usaha tani, c Memiliki kesamaan dalam tradisi atau pemukiman, hamparan usaha, jenis
usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi. d Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan
kesepakatan bersama.
commit to user
129 Beberapa hal yang menjadi unsur pengikat di kelompok tani, antara
lain: 1 adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya, 2 adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para
anggotanya, 3 adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya, 4 adanya
kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurangnya sebagian besar anggotanya, 5 adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat
setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan. Beberapa fungsi kelompok tani antara lain:
a Kelas belajar; Kelompoktani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
PKS serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani, sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta
kehidupan yang lebih sejahtera. b Wahana kerjasama; kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat
kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan
usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan,
c Unit Produksi; usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan
usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.
commit to user
130 Kabupaten Sukoharjo memiliki 634 kelompok tani yang tersebar di
12 Kecamatan 167 DesaKelurahan. Untuk mengetahui secara rinci, kelompok tani di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. Jumlah Kelompok Tani di Kabupaten Sukoharjo
No. Kecamatan
Jumlah DesaKelurahan
Jumlah Kelompok Tani
buah
1 Weru 13
64
2 Bulu 12
48
3 Tawangsari 12
49
4 Sukoharjo 14
77
5 Nguter 16
80
6 Bendosari 14
50
7 Polokarto 17
77
8 Mojolaban 15
48
9 Grogol 14
32
10 Baki 14
48
11 Gatak 14
31
12 Kartasura 12
30
Jumlah 167
634
Sumber: Sukoharjo dalam Angka 2010 dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo 2010.
2 Gabungan Kelompok tani Gabungan kelompoktani GAPOKTAN adalah kumpulan beberapa
kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Pengembangan kelompoktani diarahkan pada
peningkatan kemampuan setiap kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis,
penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. Kelompoktani yang berkembang bergabung ke dalam gabungan kelompoktani
GAPOKTAN. Gapoktan yang kuat dan mandiri dicirikan antara lain:
commit to user
131 a Adanya pertemuanrapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala
dan berkesinambungan; b Disusunnya rencana kerja gapoktan secara bersama dan dilaksanakan oleh
para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi;
c Memiliki aturannorma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama; d Memiliki pengadministrasian setiap anggota organisasi yang rapih;
e Memfasilitasi kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir; f
Memfasilitas usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar; g Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para
petani umumnya dan anggota kelompoktani khususnya; h Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain;
i Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan
hasil usahakegiatan Gapoktan. GAPOKTAN dibentuk untuk melakukan beberapa fungsi, yaitu:
a Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga;
b Penyediaan saprotan pupuk bersubsidi, kualitas, kontinuitas dan lainnya serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya;
c Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kreditpinjaman kepada para petani yang memerlukan;
d Melakukan proses pengolahan produk para anggota penggilingan, grading, pengepakan dan lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah;
commit to user
132 e Menyelenggarakan perdagangan, memasarkanmenjual produk petani
kepada pedagangindustri hilir. Keberhasilan pembangunan pertanian di Kabupaten Sukoharjo,
ditunjang oleh keberadaan 163 Gapoktan dari 167 DesaKelurahan. Sehingga hampir di semua desakelurahan memiliki 1 satu gapoktan. Untuk melihat
distribusi gapoktan di masing-masing wilayah Kecamatan dapat dilihat pada tabel 6.2.
Tabel 6.2. Jumlah Gabungan Kelompok Tani Gapoktan di Kabupaten Sukoharjo
No. Kecamatan
Jumlah DesaKelurahan
Jumlah Kelompok Tani
buah Jumlah
Gapoktan buah
1 Weru 13
64 13
2 Bulu 12
48 12
3 Tawangsari 12
49 12
4 Sukoharjo 14
77 14
5 Nguter 16
80 16
6 Bendosari 14
50 14
7 Polokarto 17
77 17
8 Mojolaban 15
48 16
9 Grogol 14
32 10
10 Baki 14
48 15
11 Gatak 14
31 14
12 Kartasura 12
30 10
Jumlah 167
634 163
Sumber: Sukoharjo dalam Angka 2010 dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo 2010.
b. Kelembagaan Ekonomi Petani