222
f. Pengembangan Kemitraan Badan Usaha Milik Petani BUMP
BUMP merupakan
hibrid dari
kelembagaan bisnis
dan pemberdayaan  masyarakat.    Sebagai  lembaga  bisnis,  pengembangan  BUMP
mutlak  perlu  mengembangan  jejaring  kemitraan  bisnis  dengan  semua kelembagaan agrobisnis, yang terdiri dari:
Kelembagaan  produsen  dan  distribusi  input  sarana  produksi  maupun perlengkapan alatmesin pertanian yang diperlukan.
Kelembagaan sub-sistem budidaya tanaman Kelembagaan pasca-panen dan pemasaran hasil
Kelembagaan pembiayaanpermodalan Kelembagaan riset dan penyuluhan pertanian
Peran lain sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, BUMP harus mengembangkan kemitraan dengan:
Kelembagaan penelitian percobaandan pengujian Kelembagaan pendidikan dan pelatihan
Kelembagaan sistem informasi pers dan media Kelembagaan fasilitasi dan advokasi
Kelembagaan sistem pemerintahan dan pengorganisasian masyarakat
1 Kemitr a an P enga da a n Sa r ana  Pr oduksi da n Ala tmesin Perta nia n
Upaya  menjamin  keberhasilan  budidaya  tanaman,  dengan  jumlah dan  mutu  produk  seperti  yang  diharapkan,  mutlak  digunakannya  sarana
produksi  berupa:  benih,  pupuk,  pestisida  yang  telah  dibakukan.  Demikian
commit to user
223 pula  dengan  peralatanmesin  perontok,  pengering,  dan  pengolah  yang telah
dibakukan.  Karena  itu,  kepada  petani  yang  bermitra  dengan  BUMP  wajib disediakanmengikuti  paket  sarana  produksi  yang  disepakati  dan  ditetapkan
oleh BUMP.
Oleh karena
itu, paket
sarana produksi
yang disediakanditetapkan  BUMP,  harus  telah  teruji  di  lahan  petani,  serta
memperoleh rekomendasi dari Dinas Pertanian setempat. Persyaratan-persyaratan  tersebut  mendorong  BUMP untuk menjalin
kemitraan  dengan  produsen  dan  atau  penyalurpengecer  tertentu,  yang  baru dibayar pada musim panen YARNEN, dan di pihak lain, produsen dan atau
penyalur  pengecer  tersebut  perlu  menyediakan  tenaga  pendamping  untuk memastikan  mutu  produknya,  serta  memberikan  pendampingan  teknis  agar
penerapannya  benar-benar  mengikuti  SOP
sta ndar d  opera siona l  da n prosedur
yang ditetapkan.
2 Kemitr aa n Pembia yaa n
Pnyediaan  paket  sarana  produksi  dan  alatmesin  pertanian,  BUMP perlu  menjalin  kemitraan  dengan  lembaga pembiayaan  Bank  dan  atau  Non-
Bank,  sekaligus  menyangkut  penjaminan  kreditnya.  Terkait  dengan kemitraan pembiayaan seperti ini, dapat diberikan kredit usaha rakyat  KUR
kepada petani dengan BUMP bertindak sebagai afalis penjamin keberhasilan produksi  dan  pembayarannya  setelah  panen.    Selain  itu,  kepada  BUMP  dan
atau  pelaku
off-ta ker
mitra  BUMP  yang  lain  dapat  diberikan  kredit  UKM untuk pembelian produk di  masa  panen.    Sedang kepada pelaku pengolahan
commit to user
224 produk yang memerlukan altmesin pertanian untuk memperbaiki nilai-tambah
a dded va lue
produk seperti: mesin perontok
threser
, mesin pengering
dryer
, dan  mesin  pemoles
polisher
dapat  diberikan  Kredit  Murah  yang  disalurkan melalui  Program  Kemitraan  atau  bahkan  hibah  Pengembangan  kapasitas
Lingkungan  PK-BL dari BUMN.
3 Kemitr a an P emasar a n Produk
Panen  raya akan  mampu  mensuplai produksi beras  yang berlimpah. Pada  saat  itulah,  BUMP  dan  atau  pelaku
off-ta ker
mitra  BUMP  yang  lain, dapat  melakukan  kemitraan  penjualan  beras,  baik  dengan  Swasta,  BUMN
Bulog,  Pertani  atau  BUMD  yang  dikaitkan  dengan  Program  Ketahanan Pangan  NasionalDaerah,  pengadaan  beras  untuk  kaum  miskin  RASKIN,
maupun  kemitraan bagi  golongan anggaran PNS,  TNIPolisi, dan  Karyawan Swasta.
4 Kemitr aa n P enda mpinga n Peta ni
BUMP perlu secara terus menerus menjamin keberhasilan produksi. Oleh karena itu, BUMP harus memperhatikan keberadaan “Penyuluh Swasta”
yang disediakan  oleh produsen dan atau  penyalurpengecer  sarana  produksi dan  “Penyuluh  Swadaya”  yang  praktek  kegiatan  di  lapangan  selalu
berkoordinasi  dengan  “Penyuluh  PNS”.  Melalui  kemitraan  pendampingan seperti  ini,  selain  akan  mengurangi  beban  pemerintah  untuk  mengangkat
commit to user
225 Penyuluh  PNS  yang  ditargetkan  seorangdesa,  juga  akan  membangun
profesionalisme penyuluh di wilayah BUMP.
5 Kemitr a an Denga n Pelaku Agribisnis Yang La in
BUMP  perlu  menjalin  kemitraan  dengan  pemangku  kepentingan agribisnis
yang lain,
seperti: lembaga
penelitianpengujian, pusat
informasimedia, pengangkutan, konstruksi, dan lainnya.
6 Kemitr a an a nta r ABG+ M
Sinergitas antara ABG, yaitu:
a ka demisi
kalangan perguruan tinggi,
businessma n
pelaku usaha, dan
gover nment
pemerintah sangat penting. Di samping  itu,  tidak  kalah  pentingnya  adalah  kemitraan  dengan  kelompok
masyarakat, utamanya: tokoh-tokoh potensial rohaniawan, adat, politisi, guru, dan  lainnya,  pegiat  LSM,  serta  media  pers.  Hal  ini  disebabkan  karena,
meskipun   sepanjang  sejarah pembangunan  pertain-an  di Indonesia,  kegiatan penyuluhan pertanian pemberdayaan masyarakat lebih didominasi oleh aparat
pemerintah atau Penyuluh PNS,  tetapi peran penyuluhanpemberdayaan yang dilakukan  oleh  tokoh-tokoh    masyarakat  secara  sukarela,  penyuluh  yang
dibiayai oleh pelaku-usaha, dan penyuluh yang bekerja pada lembaga swadaya masyarakat  LSM  tidak  bisa  diabaikan.    Bahkan  pada  saat  gaung  peran
penyuluh  PNS  yang  sejak  dasawarsa  1990-an  semakin  menurun,  peran penyuluh  non-PNS  terlihat  semakin  menonjol  dan  semakin  lebih  disukai
masyarakat.
commit to user
226 UU  No.  16  Tahun  2006  tentang  Sistem  Penyuluhan  Pertanian,
Perikanan,  dan  Kehutanan  SP3K  sebenarnya  secara  tegas  telah  mengakui adanya  3  tiga  kelompok  penyuluh,  yaitu:  penyuluh  PNS,  penyuluh  swasta,
dan  penyuluh  swadaya.    Oleh  sebab  itu,  dalam  pelaksanaan  penyuluhan pemberdayaan  masyarakat  yang  akan  dikembangkan  oleh  BUMP,  perlu
dibangun  koordinasi  dan  kerjasama  yang  sinergis  antara  penyuluhfasilitator yang  dibiayai  oleh  BUMP  supervisor,  ketua  kelompok,  dan  kepala  regu
dengan penyuluh PNS. Penyuluh swasta, dan pegiat LSM, dan lainnya.
g.  Pemberdayaan Masyarakat oleh BUMP