26 konsep dari suatu sistem yang integratif. Kedua, agribisnis menempatkan kegiatan
pertanian sebagai kegiatan yang utuh dan komprehensif. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pembangunan pertanian harus memperhatikan berbagai sub-sistem
yang ada, yaitu sub-sistem pengadaan sarana produksi pertanian, budidaya usaha tani, pengolahan dan industri hasil pertanian, pemasaran hasil pertanian, dan
sistem kelembagaan penunjang.
b. Arah Pembangun an P ertanian
Sejak awal 1970–an pembangunan pertanian diarahkan pada pencapaian tingkat swasembada pangan, dengan dukungan berbagai kebijakan pemerintah
melalui subsidi air, bibit, pupuk dan obat–obatan disamping subsidi harga dasar Winarno, 1999. Pembangunan pertanian yang bersifat
top–down
yang dilakukan dengan revolusi hijau melalui intensifikasi pertanian untuk
menyukseskan program swasembada pangan ternyata menimbulkan kerusakan lingkungan, perubahan watak dan persepsi ditingkat bawah. Pembangunan hanya
diarahkan untuk peningkatan produksi sementara kesejahteraan petani diabaikan. Pada era reformasi pembangunan di segala bidang telah terjadi perubahan
paradigma menajemen pembangunan nasional. Secara garis besar, arah pembangunan sesuai amanat UU. No. 172007 tentang RPJPN 2005-2025, yaitu:
Pertama,
mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
kedua
, mewujudkan pemerataan pembangunan dan keadilan;
ketiga,
mewujudkan Indonesia asri dan lestari; dan
keempat,
mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Perwujudan dari cita-
cita tersebut dapat dilalui melalui pembanugnan pada sector pertanian, perikanan,
commit to user
27 kelautan, pertambangan, kehutanan, energy dan pertambangan, maupun
lingkungan hidup. Perwujudan pemerataan dan pembangunan berkeadilan diarahkan untuk
menjaga ketahanan
dan kemandirian
pangan nasional
dengan: a
mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri; b mengembangkan kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan
pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan maupun harga yang terjangkau; dan c mengembangkan sumber-sumber pangan
yang beragam sesuai dengan keragaman lokal. Perwujudan bangsa yang berdaya saing dilakukan dengan memperkuat perekonomian domestic dengan orientasi dan
berdaya saing global. Sedangkan untuk mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari dilakukan dengan meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan
sumberdaya alam tropis yang unik dan khas melalui: 1 diversifikasi produk dan inovasi pengolahan sumberdaya alam agar mampu menghasilkan barang dan jasa
yang memiliki nilai tambah yang tinggi, termasuk untuk pengembangan mutu dan harga yang bersaing dalam merebut persaingan global; dan 2 industry berbasis
SDA sekaligus menekankan pada pemeliharaan SDA dan meningkatkan kuantitas serta kualitasnya.
Sajogyo 2000 merumuskan delapan upaya dalam pembangunan pertanian dan pedesaan, yaitu:
1 Mengembangkan praktek mengelola sumberdaya alam yang menjamin keberlanjutan.
commit to user
28 2 Menciptakan teknologi tepatguna yang hasilnya punya pasaran baik untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi pendapatan. 3 Mengembangkan keterampilan manajemen yang mesti dikuasai dalam bidang
pasaran dan jasa-jasa pendukungnya 4 Mengembangkan sistem pasaran yang dinamis dan pelayanan prasarana yang
mendukung. 5 Mengembangkan pasar keuangan dipedesaan secara lengkap.
6 Mengembangkan kerangka kebijakan yang sesuai dalam keterkaitan saling dukung dengan sektor-sektor lain demi dampak maksimum dalam
pembangunan pertanian dan pedesaan. 7 Mengembangkan aliansi-aliansi dan kemitraan strategis dengan sektor swasta
dan lain lembaga yang punya kepentingan. 8 Mengembangkan
strategi-strategi alternatif
untuk meningkatkan
kesejahteraan di desa secara meluas. Delapan butir isu-isu itu dapat dikelompokkan dalam tiga gugus. Gugus
pertama mencakup dua isu potensi sumberdaya alam dan teknologi unggul- tepatguna sedangkan gugus kedua mencakup 3 isu berikutnya perihal
menajemen dan pasaran yang bersama gugus pertama mengisi paradigma pembangunan wilayah daerahlokal dimana
fa rming district
Mosher adalah satuan wilayah terkecil dalam menggerakkan pertanian Sajogyo, 2000.
commit to user
29
c. Tujuan Pembangunan Pertanian