25
2. Pembangunan Pertanian
a. Pengertian
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan dan suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya Saragih, 2002. Sementara
menurut Riyadi
dala m
Mardikanto 1997 pembangunan adalah suatu usaha atau proses perubahan, demi tercapainya tingkat kesejahteraan atau mutu hidup suatu
masyarakat dan individu-individu di dalamnya yang berkehendak dan melaksanakan pembangunan itu.
Van Den Ban dan Hawkins 1999 menyatakan bahwa pembangunan pertanian memiliki makna perubahan dalam teknik produksi pertanian dan sistem
usaha tani menuju ke situasi yang diinginkan, biasanya situasi yang memungkinkan petani dapat memanfaatkan hasil-hasil penelitian pertanian.
Tujuan utama kebijakan pembangunan pertanian di kebanyakan negara adalah untuk meningkatkan produksi pangan dalam jumlah yang sama dengan
permintaan akan bahan pangan yang semakin meningkat, dengan harga yang bersaing di pasar dunia melalui produksi yang efisien.
Saragih dan Krisnamurti
dala m
Mardikanto 2009a menyatakan bahwa konsep pembangunan pertanian tidak akan terlepas dari sistem agribisnis, yaitu
segala kegiatan yang berhubungan dengan pengusahaan tumbuhan dan hewan komoditas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan yang berorientasi
pasar bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan pengusaha sendiri dan perolehan nilai tambah. Paling tidak bahwa pembangunan pertanian yang terlekat
dalam sistem agribisnis memuat dua aspek, yaitu: pertama, agribisnis merupakan
commit to user
26 konsep dari suatu sistem yang integratif. Kedua, agribisnis menempatkan kegiatan
pertanian sebagai kegiatan yang utuh dan komprehensif. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pembangunan pertanian harus memperhatikan berbagai sub-sistem
yang ada, yaitu sub-sistem pengadaan sarana produksi pertanian, budidaya usaha tani, pengolahan dan industri hasil pertanian, pemasaran hasil pertanian, dan
sistem kelembagaan penunjang.
b. Arah Pembangun an P ertanian