1 Holistik
Pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini
akan membuat siswa menjadi lebih bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di hadapan mereka.
2 Bermakna
Pembelajaran tematik memberikan dampak bermakna dari materi yang dipelajari. Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
fungsional dan siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di dalam
kehidupannya. 3
Otentik Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara
langsung konsep dari prinsip yang ingin dipelajari. Hal ini dikarenakan mereka dalam belajarnya melakukan kegiatan
secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa
secara langsung, bukan sekedar dasil pemberitahuan guru. 4
Aktif Pembelajaran tematik pada dasarnya dikembangkan dengan
berdasar kepada pendekatan diskoveri inkuiri. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
hingga proses
evaluasi. Pembelajaran tematik pada dasarnya dilaksanakan dengan
mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa. Hal ini memungkinkan siswa termotivasi untuk secara terus
menerus belajar.
e. Kelebihan Pembelajaran Tematik
Konsep pembelajaran tematik telah dilontarkan sejak awal abad ke 20 oleh Jhon Dewey yang merupakan pioner pendidikan
modern di Amerika. Secara psikologis, pembelajaran tematik
sangat sesuai dengan tahap perkembangan anak. Pada umur 0-12 tahun, kondisi perkembangan intelegensi, fisik, dan sosio-
emosional anak tumbuh berkembang secara terpadu. Hal inilah yang menjadikan pembelajaran tematik cocok untuk dijadikan
model pembelajaran di Sekolah Dasar.
60
Keuntungan pembelajaran tematik sendiri menurut Kucer, menggunakan pendekatan tematik untuk desain kurikulum akan
mendorong para guru untuk memulai pembelajaran yang kreatif dengan menjadikan siswa aktif dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran dan memanfaatkan latar belakang pengetahuan mereka yang relevan. Tema yang dipilih terlibat dan
memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi konsep-konsep dari berbagai perspektif dan sudut pandang.
61
Tema memungkinkan penggunaan sumber daya yang berbeda pada berbagai tingkat kesulitan sehingga semua siswa
dapat berpartisipasi. Selain itu, tema memberikan konteks kegiatan kehidupan nyata membaca dan menulis, penyelidikan ilmiah, dan
bertanya dalam berbagai bidang studi. Selain itu, kurikulum tematik memberikan siswa dengan kesempatan untuk belajar
mandiri, pemecahan masalah, berpikir divergen, berani mengambil risiko, dan membuat pilihan.”
62
f. Kekurangan Pembelajaran Tematik
Sama seperti pembelajaran yang lain, tematik juga memiliki kekurangan, dalam praktiknya pembelajaran tematik
menuntut guru memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas tinggi, serta keterampilan untuk membuat pembelajaran
60
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Pembelajaran, cet. ke-4, Jakarta: Kencana
Prenada, 2011, h. 232.
61
Kon Chon Min, et.all, Teachers Understanding and Practice towards Thematic Approach in Teaching Integrated Living Skills ILS in Malaysia,
International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 2, December 2012, p. 273.
62
Ibid.
bermakna. Pembelajaran tematik juga membutuhkan sarana dan sumber belajar yang cukup banyak dan beragam serta berguna
untuk mengembangkan
wawasan dan
pengetahuan yang
diperlukan. Selain itu, pembelajaran tematik menuntut guru untuk menguasai secara mendalam materi dan penjabaran tema, tanpa
kemampuan tersebut pembelajaran tematik akan sulit dilaksanakan bahkan mencapai tujuan.
63
63
Yanti Herlanti, Pembedlajaran Tematik Mennggunakan Pendekatan Saintifik dan
Penilaian Otentik untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: UIN Press, 2015, h.7.
B. Kerangka Berpikir