Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di empat sekolah, sekolah pertama yaitu MIN I Ciputat yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Gang Masjid Jami Ar Riyadh No. 2, Cipayung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Sekolah ini merupakan salah satu MI Negeri dari dua MI Negeri di kecamatan Ciputat. Pada tahun ajaran 20162017 sekolah ini memiliki 2 rombongan belajar pada kelas IV yaitu, kelas IV Bilingual dengan 25 orang siswa dan dua pengajar, serta kelas IV Reguler dengan 40 orang siswa dan satu orang pengajar. Terakreditasi “A” kurikulum yang digunakan pada kelas IV adalah kurikulum tematik yang telah diterapkan sejak tahun ajaran 20162017. Fasilitas yang ada di sekolah ini di antaranya adalah: Ruang kelas, proyektor, AC, UKS, Masjid, Perpustakaan, kamar mandi, dan lapangan. Sekolah kedua adalah MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terletak di Jalan Ibnu Tamimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan. Pada tahun ajaran 20162017 MI Pembangunan memiliki 8 rombongan belajar dengan jumlah siswa tiap kelas 25-27 siswa dan satu orang wali kelas. MI Pembangunan terakreditasi “A” dan telah menggunakan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 20162017. Fasilitas yang ada di sekolah ini di antaranya adalah: ruang kelas, AC, sarana audio visual, UKS, ruang musik, koperasi, masjid dan aula, lab bahasa, kamar mandi, lapangan upacara, lapangan olah raga, lab bahasa, lab komputer, dan perpustakaan. Sekolah ketiga adalah SDN Ciputat VI yang terletak di jalah Ki Hajar Dewantara No. 6, Ciputat, Tangerang Selatan. Sekolah ini memiliki 2 rombongan belajar dengan masing-masing kelas berjumlah 38-40 siswa dan satu orang guru yang mengajar tiap-tiap kelas. SDN 42 Ciputat VI terakreditasi “A” dan telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 20162017. Fasilitas yang ada di sekolah ini di antaranya adalah: ruang kelas, kipas angin, perpustakaan, kamar mandi, lab komputer, lapangan, kantin, koperasi, dan mushola. Sekolah keempat adalah SD Dua Mei yang beralamat di jalan H. Abd Gani 135, Ciputat, Tangerang Selatan. Sekolah ini memiliki satu rombongan belajar di kelas 4 dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang dan satu orang pengajar. SD Dua Mei telah terakreditasi “A” dan menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun pertama, yaitu tahun 2013. Fasilitas yang terdapat di sekolah ini diantaranya adalah: ruang kelas, AC, sarana audio visual, perpustakaan, lab komputer, lapangan, kantin, koperasi, kamar mandi, dan mushola. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Proses pengambilan data penelitian pemanfaatan buku teks tematik guru dan siswa dalam pembelajaran tematik pada kelas IV MISD di kecamatan Ciputat kota Tangerang Selatan berlangsung pada bulan Februari-April 2017 dengan menggunakan teknik observasi, analisis dokumen, dan angket. Observasi dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan pada tiap-tiap sekolah, dan angket diisi oleh guru dan siswa di kelas setelah selesai pembelajaran. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan buku tematik guru dan siswa, peneliti membuat catatan lapangan dan dokumentasi sebagai pendukungnya. Catatan lapangan dibuat setelah kegiatan observasi pembelajaran selesai dilaksanakan. Analisis dokumen dilakukan sebelum proses observasi dan penyebaran angket berlangsung. Dokumen yang dianalisis adalah RPP, untuk mengetahui seberapa baik penggunaan buku tematik guru dan buku tematik guru dan siswa untuk mengetahui isikonten yang terdapat dalam buku tersebut. Observasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan buku tematik guru dan siswa dalam pembelajaran dan angket digunakan untuk mengetahui sikap guru terhadap buku tematik guru dan siswa terhadap buku tematik siswa. Berikut ini akan diuraikan data hasil penelitian:

a. Analisis Buku Teks Tematik Guru

Hal pertama yang akan dideskripsikan adalah penilaian tentang buku teks tematik siswa dan guru yang digunakan oleh masing-masing sekolah. Berdasarkan analisis yang dilakukan, buku guru terbitan Kemendikbud revisi 2016 yang digunakan di MIN I Ciputat dan SDN Ciputat VI menunjukan nilai 74 atau dalam cukup baik. Buku tematik guru dikatakan cukup baik karena perumusan indikator pencapaian KD, perumusan tujuan pembelajaran, dan metode belajar yang tergolong baik. Media pembelajaran yang dicantumkan dalam buku cukup baik karena penggunaan metode pembelajaran selalu berbeda dalam tiap pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dan petunjuk kegiatan tercantum juga dalam buku tematik guru, maka buku tematik guru layak dijadikan pedoman dalam penulisan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran serta berguna untuk membantu guru dalam menggunakan buku teks tematik siswa. Kemudian, buku tematik guru terbitan Yudhistira tahun 2014 yang digunakan oleh SD Dua Mei menunjukan nilai rendah dalam deskripsi cukup baik yakni 59. Guru dan siswa menggunakan satu buku yang sama, tidak seperti dalam buku teks tematik terbitan kemendikbud yang memisahkan buku guru dan buku siswa, buku tematik terbitan Yudhistira menyatukan antara buku guru dan buku siswa. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator dalam buku ini tetap dicantumkan seperti buku terbitan Kemendikbud hanya, KD yang disebutkan dalam buku tidak tertulis nomer KD padahal, nomer KD dibutuhkan agar guru mengetahui jenis kompetensi apa saja sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan dicapai dalam pembelajaran menggunakan buku tersebut, jadi guru harus menganalisis sendiri untuk diturunkan ke dalam RPP. Perumusan indikator, pemilihan materi ajar, dan sumber belajar dikategorikan baik karena semua tertulis dalam buku Yudhistira. Namun, perumusan tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan pedoman penilaian tidak tercantum dalam buku. Karena tidak mencantumkan tujuan, langkah kegiatan, dan pedoman penilaian, maka buku tersebut tidak terlalu membantu guru dalam langkah pembelajaran dan proses penilaian. Guru harus menggunakan kemampuan sendiri untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang telah tercantum. Buku tematik guru terbitan Masmedia yang digunakan MI Pembangunan menunjukan nilai 75 atau dalam deskripsi cukup baik. Tujuan pembelajaran yang dibuat sangat sesuai dengan karakteristik siswa dalam pembelajaran tematik yakni holistik, bermakna, otentik, dan aktif 74 serta, langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam buku memudahkan guru dalam melakukan KBM. Dari penjelasan di atas, buku guru terbitan Masmedia dikatakan layak menjadi pedoman guru dalam membuat RPP dan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Analisis Buku Teks Tematik Siswa

Analisis buku teks tematik siswa terbitan Kemendikbud revisi 2016 menunjukan nilai 70, berarti buku tersebut tergolong cukup baik. Buku teks tematik siswa memiliki keakuratan dan pendukung materi pembelajaran dan penyajiannya yang baik serta bahasa yang komunikatif dan memotivasi siswa. Materi dalam buku siswa tidak luas, namun hal tersebut akan memberikan kesan tersendiri bagi siswa dalam mendorong mereka untuk mencari tahu lebih banyak dari sumber belajar lain mengenai materi yang sedang mereka pelajari. Selanjutnya, penilaian buku teks tematik siswa terbitan Yudhistira menunjukan nilai 74 yakni dalam kategori cukup baik. Buku ini mencakup materi yang luas, cukup dalam, serta akurat. Pendukung penyajian berada 74 Isniatun Munawaroh, “Pembelajaran Tematik dan Aplikasinya di Sekolah Dasar SD”, Makalah, Disampaikan pada Forum Ilmiah Guru SD, h. 13-14. pada posisi sangat baik karena buku ini menggunakan gambar-gambar yang real dan menarik sehingga dapat membantu siswa untuk menalar dan melakukan kegiatan mandiri. Kegiatan pembelajaran pun tidak jauh berbeda dengan buku terbitan Kemendikbud. Kemudian, analisis buku teks tematik siswa terbitan Masmedia menunjukan nilai 74 atau dalam deskripsi cukup baik. Materi dan kegiatan yang terdapat dalam buku siswa juga sesuai dengan media yang dicantumkan. Guru jadi lebih kreatif lagi untuk mengembangkan materi ajar yang ada pada buku, terlihat bahwa guru sering menggunakan media audio visual untuk membantu siswa lebih memahami materi yang ada pada buku tematik siswa. Kolom kegiatan siswa seperti “Mari Berdikusi”, “Mari Renungkan”, dan sebagainya digunakan secara optimal oleh guru untuk melengkapi kegiatan belajar mengajar.

c. Deskripsi Hasil Penelitan di Sekolah

1 MIN I Ciputat Pada observasi pertama, Kelas IV SD Dua Mei sedang melakukan kegiatan pembelajaran ke-1. Kegiatan diawali dengan kegiatan berdoa dan hafalan Qur’an, guru selanjutnya melakukan kegiatan apresepsi dengan pertanyaan-pertanyaan beserta contoh real, “Coba deh kalian lihat, ibu mendorong meja nih Mejanya bergerak tidak? sambil mendorong meja”. Tanya jawab dilakukan beberapa kali hingga siswa paham. Kemudian, guru memberikan selembar kertas meteri gaya. Guru meminta siswa secara berkelompok membaca informasi tersebut dan mempersilakan bertanya jika ada hal yang membingungkan. Setelah selesai membaca, guru memberikan latihan individu. Setelah siswa selesai mengerjakan latihan, guru meminta siswa mengumpulkannya dan membuka teks cerita berjudul “Asal Mula Telaga Warna”. Siswa membaca secara bergantian. Guru melakukan tanya jawab seperti jenis cerita, tokoh dan pesan moral yang ada dalam cerita tersebut. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan kembali cerita tersebut. Kegiatan pembelajaran berakhir dengan tanya jawab mengenai cerita “Telaga Warna”. Guru tidak memberikan latihan untuk materi bahasa Indonesia. Refleksi tidak dilakukan dalam kegiatan ini. Pembelajaran ini menunjukan salah satu karakteristik pembelajaran tematik yakni kontekstual namun, penggunaan sumber belajar dan media tidak beragam. Guru tidak memaksimalkan fasilitas yang ada. Penggunaan buku tematik guru jadi dirasa cukup efektif. penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif juga. Siswa terlihat cukup memahami materi bahasa Indonesia, dan mereka bisa menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan bahasa mereka sendiri setelah membaca teks ketika ditunjuk secara acak oleh guru. Pada pertemuan ke- 2, guru memulainya dengan berdo’a dan hafalan Qur’an seperti kemarin. Guru selanjutnya melakukan kegiatan apresepsi mengenai kegemaran seseorang, kali ini siswa diminta mengisi tabel wawancara teman sekelasnya. Siswa mengerjakannya dengan antusias berkeliling kelas mewawancarai teman-temannya. Setelah selesai, selanjutnya guru mengaitkan cerita Telaga Warna kemarin dengan materi pengaruh lingkungan serta mata pencaharian. “Anak-anak ibu yang hebat, tahu nggak kalau di telaga kita bisa memanfaatkan apa saja?”. Beberapa siswa menjawab pertanyaan tersebut. Guru selanjutnya menampilkan gambar melalui proyektor mengenai kabupaten Tabanan. Guru melakukan tanya jawab mengenai gambar-gambar tersebut. Setelah berdiskusi mengenai kegiatan yang dapat dilakukan pada di kabupaten Tabanan, guru meminta siswa bergantian membacakan cerita berjudul “Asal Mula Bukit Catu”. Selanjutnya guru bertanya “Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?” seperti biasa, guru melakukan tanya jawab mengenai jenis cerita, tokoh, dan watak dari cerita tersebut. Selanjutnya guru meminta siswa mengerjakan soal latihan pada halaman 28. Terlihat beberapa siswa yang bingung dalam menjawab soal, namun guru selalu membantu siswa dengan menjelaskan maksud pertanyaan pada latihan tersebut. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa membahas jawabannya. Kemudian guru bersama siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari pembelajaran yang telah mereka lakukan hari ini. Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung dengan baik, media proyektor digunakan untuk memicu pengetahuan dan keaktifan siswa. Guru juga memberikan kegiatan yang sesuai dengan karakteristik siswa yang aktif dengan meminta mereka mewawancarai teman sekelasnya. Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif. Siswa mengerjakan latihan mandiri pada buku teks tematik dan menggunakan cerita di dalam buku tersebut untuk mempelajari materi bahasa Indonesia. Penggunaan buku guru terlihat efektif, tujuan pembelajaran kali ini terlihat tercapai semua dengan beragam kegiatan di atas. Guru banyak terlihat membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa. Pada pertemuan ke-3 siswa sedang melakukan pembelajaran ke- 4. Guru memberikan pertanyaan sebagai pembuka pelajaran “Siapa yang tahu lagu- lagu daerah?” siswa pun riuh menjawab pertanyaan sambil mengangkat tangan. Selanjutnya guru meminta siswa membentuk 4 kelompok untuk menyanyikan lagu tersebut, selanjutnya guru meminta masing-masing kelompok untuk maju ke depan bergantian menyanyikan lagu tersebut. Setelah selesai, guru mengoreksi penampilan siswa. Selanjutnya siswa diminta untuk membaca cerita fiksi yang ada dalam buku teks siswa berjudul “Kasuari dan Dara Mahkota”. Setelah membaca, guru melakukan tanya jawab mengenai tokoh, watak, dan jenis cerita seperti kegiatan sebelumnya. Pada kegiatan selanjutnya, guru meminta siswa memperhatikannya “Tadi kalian sudah baca, burung kasuari bisa terbang lebih cepat daripada burung dara. Kasuari pake gaya apa si terbangnya itu?” beberapa siswa menjawab sesuai dengan kemampuannya. Guru melakukan tanya jawab mengenai gaya dapat memengaruhi benda. Setelah itu guru meminta siswa melakukan percobaan secara berkelompok mengenai gaya dapat memengaruhi benda dan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan. Siswa pun langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru, beberapa siswa bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Setelah selesai, siswa mengumpulkan laporan hasil diskusinya pada guru dan guru menutup pelajaran tanpa menyimpulkan kegiatan yang dilakukan. Pembelajaran kali ini terlihat cukup menyenangkan dan kontekstual karena banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa, kegiatan berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru terlihat banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan banyak memberikan waktu untuk siswa berfikir secara logis menunjukan penggunaan buku tematik guru cukup efektif karena tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan terlihat selaras. Hanya saja, guru tidak melakukan kegiatan refleksi atau menyimpulkan. Lalu, pada pembelajaran kali ini penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif karena guru hanya menggunakan cerita yang ada pada buku untuk memaparkan materi pembelajaran. Tidak ada latihan di dalam buku tersebut yang digunakan dalam pembelajaran. Pada angket efektivitas penggunaan buku guru menunjukan 100 menggunakannya secara efektif. Artinya guru merasa sangat terbantu dalam membuat komponen perencanaan pembelajaran. Guru juga terbantu dalam menggunakan buku siswa melalui petunjuk yang ada pada buku guru. Hal ini hampir selaras dengan hasil observasi yang menyatakan bahwa penggunaan buku tematik guru cukup efektif. walaupun tidak sepenuhnya menggunakan materi dan latihan soal yang ada dalam buku teks tematik siswa namun, guru tetap mengembangkan materi ajar dan membantu siswa dalam menemukan informasi yang diperlukan dalam teks yang digunakan dari buku siswa. Sesuai dengan penilaian RPP yang diperoleh yakni 74 dalam deskripsi cukup baik. Berarti, guru menggunakan buku tematik guru dengan cukup efektif. terlihat guru mengembangkan indikator dan membuat tujuan pembelajaran. Guru tidak terpaku pada strategi yang ada di buku, namun selalu mengembangkan atau memodifikasinya. Namun, penilaian hasil belajar tidak tercantum baik dalam RPP, guru hanya mencantumkan cara penilaian dan beberapa soal tanpa melampirkan kunci jawaban dan pedoman penskoran. Dari hasil angket efektivitas penggunaan buku siswa, 70 siswa merasa telah menggunakan buku teks tematik siswa dengan cukup efektif. Seperti hasil observasi yang dilakukan, siswa terlihat menggunakan teks bacaan untuk mencari informasi mengenai jenis cerita dan sebagainya. Mereka merasa bahwa penggunaan buku tematik membuat mereka cukup sering mendapat kemudahan dalam belajar, dan memberikan kesempatan untuk belajar mandiri karena siswa juga sering belajar secara mandiri maupun bersama orangtua di rumah. Namun jarang merasa kegiatan yang dilakukan dengan buku teks tematik menarik, karena pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan buku tematik cukup banyak dilakukan dan lebih mengandalkan kemampuan guru dalam mengelola kelas. 2 MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada pertemuan pertama, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, dan apresepsi dengan bertanya mengenai adakah upacara adat yang pernah siswa lakukan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran lalu memberikan sebuah video tentang upacara adat, siswa memperhatikan dengan seksama. Setelah video selesai guru melakukan tanya jawab mengenai video tersebut. Selanjutnya siswa diminta oleh guru untuk membaca teks buku tematik halaman 65 berjudul “Upacara Seren Taun”, guru meminta siswa menuliskan kembali informasi yang terdapat dalam teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri. Setelah itu, guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikannya ke depan kelas. Setelah selesai, guru meminta siswa membuka buku halaman 67 dan membaca teks berjudul “Pesta Laut”. Guru melakukan tanya jawab mengenai teks tesebut. Setelah itu, guru memberikan ice breaking, siswa mengikuti gerakan dalam sebuah video dengan diiringi musik “Pokemon”. Penerapan ice breaking dirasa cukup membuat siswa rileks karena kegiatan ini memicu gerak aktif siswa. Selanjutnya guru meminta siswa mengamati gambar peta dan meminta siswa mengerjakan soal tentang titik koordinat. Setelah selesai siswa mengumpulkan bukunya ke meja guru dan guru langsung memberikan penilaiannya. Guru bersama siswa membahas jawaban soal tadi. “Coba Sahla, nomer satu itu harusnya titiknya ada di mana?” siswa tersebut menjawab dengan suara pelan, guru pun menegaskannya kembali. Setelah itu, siswa diminta mendiskusikan cara melestarikan budaya di Indonesia. Beberapa perwakilan kelompok diminta berpresentasi, kelompok siswa yang ditunjuk terlihat baik dalam menyampaikan hasil diskusinya. Beberapa anak terlihat bertanya mengenai maksud soal tersebut dan guru selalu membantu menerangkannya. Dalam kegiatan penutup, guru meminta siswa untuk mengisi kegiatan “Mari Renungkan” yang terdapat pada setiap akhir pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan kesempatan pada siswa merangkum dengan bahasa mereka sendiri apa saja yang sudah mereka pelajari hari ini. Guru memberitahukan pada siswa untuk membawa alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran esoknya. Dalam pembelajaran ini, penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif. Siswa selalu mengerjakan soal-soal latihan mandiri yang terdapat pada buku dan menggunakan materi yang ada di buku. Penggunaan buku tematik guru juga terlihat efektif, kegiatan dalam RPP juga selaras dengan realisasinya di kelas, tujuan pembelajaran pun hampir semuanya tercapai. Guru juga membantu siswa dalam menjelaskan soal-soal dalam buku teks tematik siswa yang tidak mereka pahami. Pada pertemuan ke-2 Kelas IV G melaksanakan pembelajaran ke-6. Pada kegiatan pendahuluan guru melakukan kegiatan apersepsi. Setelah itu, guru memicu semangat siswa dengan senam GE mu fa mi re, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Setelah pembukaan, guru memutar video tentang suku Boti, siswa mengamati dengan seksama. Selanjutnya, siswa diminta untuk membaca teks mengenai suku Boti dan diminta untuk menceritakannya kembali dengan menuliskan dalam bentuk paragraf. Salah satu siswa ditunjuk oleh guru untuk maju kedepan menceritakan hasil pengamatannya. “Suku Boti merupakan suku yang berasal dari Timor, mereka mempercayai bahwa kalau kita mau selamat maka mereka harus menjaga alam. Tidak semua anak-anak di suku Boti boleh sekolah, hanya ada satu orang dari setiap keluarga yang diperbolehkan.” Seorang murid berpresentasi. Seperti pada pembelajaran sebelumnya, siswa tidak terlihat kesulitan ketika diminta menceritakan kembali tentang suku Boti karena video yang telah mereka lihat sebelumnya. Pemutaran video memang diandalkan oleh guru untuk memicu pemahaman siswa. Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengisi tabel refleksi tentang kerjasama dilingkungan sekolah dan rumah yang pernah mereka lakukan, guru lalu meminta salah satu siswa maju ke depan kelas. pembelajaran dipotong jam istirahat lalu dilanjutkan kegiatan membuat poster. Guru meminta siswa mengeluarkan alat-alat yang dibutuhkan. Poster dibuat secara individu, temanya “Melestarikan Permainan Tradisional”. Beberapa siswa terlihat semangat dalam mengerjakan posternya, namun beberapa yang lainnya terlihat malas dan bingung. Sebelumnya, guru memberikan contoh poster yang dapat memicu kreatifitas siswa. Setelah selesai, siswa diminta mempresentasikan poster yang telah dibuatnya. Salah seorang siswa menggambar orang sedang bermain layangan, “Ini adalah anak-anak yang lagi bermain layangan di lapangan, kita harus bermain layangan jangan bermain game di HP” papar siswa tersebut. Lalu guru mengumpulkan poster yang telah dibuat dan poster terbaik ditempel di dinding kelas. Seperti kemarin, siswa dalam mengisi kegiatan “Mari Renungkan” lalu bersama guru, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini. Siswa cukup antusias mengikuti pembelajaran hari ini, terlihat dari bersedianya siswa membuat poster dan maju untuk presentasi. Penggunaan buku teks tematik siswa dalam pembelajaran ini terlihat efektif. Siswa mengerjakan soal-soal latihan pada buku tersebut. Guru juga menyesuaikan sumber belajar dengan materi pelajaran yang ada di buku. Penggunaan buku tematik guru juga terlihat cukup efektif, kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP dan tujuan pembelajaran hampir tercapai seluruhnya. Pertemuan ke-3 Pada kegiatan awal, guru memberikan apersepsi mengenai permainan tradisional. Guru bertanya “Coba sebutkan macam-macam permai nan tradisional yang kalian ketahui” siswa antusias menjawab, kelas pun menjadi riuh. Selanjutnya, guru meminta siswa mengamati teks bacaan dan mengenai enggrang pada buku teks tematik siswa. Guru meminta siswa mencatat informasi penting dan menuliskan kesimpulan teks tersebut dalam sebuah paragraf lalu guru menunjuk satu orang untuk presentasi. Enggrang adalah salah satu permainan tradisional Indonesia, ada yang terbuat dari bambu adapula yang dari batok kelapa. Enggrang cukup sulit untuk dimainkan karena membutuhkan keseimbangan” papar salah satu siswa. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal yang terdapat dalam buku tematik siswa. Setelah selesai. siswa mengumpulkannya. Tidak ada pemutaran video dalam pembelajaran kali ini. Setelah selesai, guru meminta siswa turun ke lapangan untuk mempraktikkan cara bermain enggrang. Masing-masing kelas diberikan dua enggrang, satu terbuat dari batok kelapa dan satu lagi dari bambu. Siswa bergantian mencoba memainkan enggrang tersebut dibantu dengan guru kelas masing-masing. Seluruh kelas IV melakukan perlombaan estafet enggrang. Enggrang yang digunakan dalam perlombaan ini adalah enggrang batok kelapa. Siswa berbaris pada kedua sisi lapangan, dan bergantian berjalan melintasi lapangan secara estafet dengan menggunakan enggrang, kelas yang paling cepat melakukan estafet adalah pemenengnya. Kegiatan ditutup dengan istirahat dan dilanjutkan kembali setelah istirahat. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan, dan menuliskan kegiatan refleksi. Dari kegiatan tersebut, siswa terlihat sangat antusias dalam kegiatan kali ini. Bukan hanya kemampuan pengetahuan saja yang dilatih di sini tapi juga kemampuan afektif dan psikomotorik anak dilatih, sangat cocok dengan tujuan pembelajaran tematik yaitu mewujudkan pembelajaran PAKEM. Penggunaan buku tematik siswa terlihat efektif. Siswa melakukan kegiatan dan menggunakan materi pada buku untuk membantunya dalam mengerjakan kegiatan menyimpulkan. Penggunaan buku guru dalam kegiatan ini juga terlihat efektif, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP. Tujuan pembelajaran kali ini hampir tercapai semua. Selanjutnya, perolehan nilai angket efektivitas penggunaan buku tematik guru menunjukan 80 guru merasa menggunakannya dengan efektif. guru merasa terbantu dengan adanya buku tematik dalam mengembangkan indikator pembelajaran terlebih dalam mengembangkan materi ajar. Strategi dan langkah pembelajaran yang ada dalam buku guru mendorong guru melakukan hal yang maksimal seperti dalam kegiatan mempraktekkan permainan enggrang. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang menunjukan seluruh pembelajaran menggunakan buku guru dilakukan secara efektif. Hasil penilaian RPP juga menunjukan angka 75 yakni dalam deskripsi efektif. Guru merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diperlukan, juga merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, guru juga menggunakan beragam media selama pembelajaran. Namun, pedoman penilaian siswa tidak nampak dalam RPP. Hasil observasi menunjukan bahwa penggunaan buku teks tematik siswa menunjukan penggunaanya efektif. Hal tersebut sesuai dengan hasil angket efektivitas penggunaan buku teks tematik siswa yang menunjukan 90 siswa menyatakan efektif, siswa menyukai dan mudah dalam melakukan pembelajaran yang dilakukan dengan buku tematik, siswa juga merasa terbantu dan mudah dalam belajar secara mandiri mereka menjawab jarang mengerjakan tugas-tugas yang ada pada buku teks tematik siswa. 3 SDN Ciputat VI Pada pertemuan pertama, siswa tengah mengadakan kegiatan pembelajaran ke-5, kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca doa. Guru mengabsen dan langsung meminta siswa membuka buku teks tematik mereka tanpa melakukan kegiatan apresepsi. “Udah dibuka bukunya? Sekarang kalian baca teks tersebut”, siswa mulai membaca teks dengan tenang. Setelah membaca, guru melakukan tanya jawab mengenai teks tersebut. Setelah melakukan tanya jawab, guru meminta siswa mengerjakan kegiatan “Ayo Berlatih”, siswa diminta untuk menuliskan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan disekitar lingkungan rumah. Pada kegiatan kali ini beberapa siswa terlihat bingung dan beberapa kali bertanya pada guru, beberapa pertanyaan yang dijawab oleh guru. Beberapa siswa salah dalam mengisi latihan karena tidak mengerti dengan penjelasan guru. Setelah selesai, guru bersama siswa membahas hasil kerja mereka untuk diberikan penilaian oleh guru. Selanjutnya, siswa diminta membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, tiap kelompok diminta untuk menyatukan meja agar kegiatan kelompok bisa dilakukan lebih mudah. Guru meminta siswa membuka buku teks siswa halaman 39 pada kegiatan “Ayo Berdiskusi” siswa diminta mendiskusikan kegiatan yang dapat dilakukan untuk ikut melestarikan burung elang jawa. Ada siswa yang serius mengerjakan, ada pula yang bercanda. Setelah selesai, guru tidak meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka namun guru langsung membahas jawaban yang mereka tulis. Pada akhir pembelajaran, guru meminta siswa untuk mencatat alat dan bahan yang harus dibawa siswa untuk pembelajaran besok. Pembelajaran diakhiri dengan salam dari guru. Kegiatan pembelajaran hari ini terlihat aktif. Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif, guru menggunakan materi yang ada di dalam buku teks tematik siswa dan siswa mengerjakan soal-soal latiha dan kegiatan yang ada dalam buku siswa. Namun, penggunaan buku guru tergolong kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari tujuan pembelajaran yang diambil dari buku guru tidak semuanya tercapai, guru juga tidak terlalu memperhatikan kemampuan siswa karena jumlah siswa yang banyak dan tidak semuanya mau bertanya. Guru juga tidak melakukan kegiatan rangkuman ataupun refleksi untuk pembelajaran hari ini. Pada pertemuan ke-2, siswa tengah melakukan pembelajaran ke- 1 pada subtema 2. Pada kegiatan awal, murid melakukan doa bersama. Setelah berdoa, guru meminta siswa untuk membuka buku teks tematik siswa halaman 48. Guru memberikan kegiatan apresepsi berupa penjelasan dan kegiatan tanya jawab “Sumber energi di Indonesia ada banyak, coba sebutkan salah satunya”. Lalu beberapa siswa menjawab. Guru menjelaskan tentang energi dan perubahannya yang dapat terjadi dalam beberapa contoh kegiatan. Setelah selesai, siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompok yang telah dibagikan pada hari Selasa minggu lalu. Meja diputar oleh mereka untuk memudahkannya dalam bekerja kelompok, selanjutnya siswa diminta untuk mengeluarkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran kali ini. Guru memberikan penjelasan tugas yang harus dilakukan siswa lalu bertanya adakah siswa yang belum paham, serentak siswa menjawab tidak walaupun tetap ada beberapa siswa yang bertanya untuk mengetahui tugas lebih jelas. Siswa mulai mengerjakan kegiatan masing-masing, mereka diminta guru untuk membuat kliping berisi gambar kenampakan alam, sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dalam kenampakan alam tersebut, dan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan. Seluruh siswa terlihat antusias dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Gambar kenampakan alam diambil dari internet ataupun gambar tangan. Untuk isi kliping, siswa mendapatkan informasi dari buku teks tematik siswa dan berduiskusi dengan teman sekelompok. Beberapa siswa bertanya mengenai informasi yang hendak mereka tulis, “Bu, kalo s umber daya alam yang ada di gunung itu bisa juga rusa kan ya?” Guru terlihat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kegiatan berlangsung hingga jam istirahat, lalu lanjut kembali setelah istirahat. Beberapa kelompok sudah selesai. Guru juga membantu siswa dalam mempersiapkan kliping mereka agar tersusun rapi. Ada beberapa kelompok yang terlihat masih bekerja, namun mereka dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Kliping dikumpulkan di meja guru untuk dinilai. Pembelajaran berakhir dengan doa, tidak ada kegiatan menyimpulkan ataupun refleksi sama seperti kegiatan pembelajaran pada observasi sebelumnya. Dari kegiatan kali ini, buku teks tematik siswa digunakan dengan efektif, siswa menggunakannya untuk mencari informasi yang mewakili gambar-gambar yang mereka miliki. Sementara, penggunaan buku guru terlihat cukup efektif guru melakukan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang aktif, guru terlihat mengembangkan strategi pembelajaran yang ada dalam buku tematik guru dan membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa dengan meminta siswa mencari informasi mengenai tugas mereka di buku tematik. Namun, guru kurang memperhatikan tujuan pembelajaran hari ini. Guru mencantumkan beberapa tujuan pembelajaran dari buku guru yang pada kenyataannya tidak terealisasi semua dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak memberikan refleksi ataupun tindak lanjut dari pembelajaran tersebut. Siswa pun tidak diberikan kesempatan untuk menanggapi pembelajaran yang telah dilakukannya. Kegiatan observasi ke-3 dilakukan dari awal kegiatan pembelajaran seperti biasa, siswa bersama guru mengawalinya dengan berdoa. Selanjutnya guru meminta siswa membuka buku teks tematik halaman 52, hari ini guru melanjutkan kegiatan pembelajaran ke-1 kemarin. Guru menjelaskan materi SDA. Guru memberikan beberapa contoh SDA dan bertanya kepada siswa apalagi yang mereka ketahui. Salah satu siswa menjawab pertanyaan lalu siswa yang lain mulai bersahutan menjawab. Setelah itu, siswa diminta mengerjakan kegiatan “Ayo Berlatih” siswa pun langsung mengerjakan kegiatan tersebut. Nampak beberapa siswa kebingungan dalam mengerjakannya, ada yang bertanya kepada guru “Bu kalo hasil hutan boleh pohon jati?” Guru menjawab singkat pertanyaan tersebut “Ya bisa”. Selanjutnya, siswa diminta untuk membuka gambar peta yang ada di buku teks tematik. Guru meminta siswa mengamati gambar peta dan menyebutkan SDA serta persebarannya, seketika kelas pun menjadi riuh. Setelah kegiatan mengamati selesai, guru meminta siswa untuk mengerjakan kegiatan “Ayo Berlatih” di halaman 57. Siswa diminta mengisi secara individu. Beberapa siswa yang telihat sibuk membuka lembaran buku teks tematik mencari jawaban. Tidak lama waktu yang diberikan guru, siswa selanjutnya diminta membuka buku teks tematik halaman 60. Secara sere ntak siswa menyanyikan lagu “Tanah Airku”, setelah itu kegiatan pembelajaran di tutup dengan salam dari guru kelas. Pada kegiatan pembelajaran kali ini terlihat penggunaan buku tematik siswa yang cukup efektif, semua materi digunakan dari buku tersebut. Siswa pun beberapa kali mengerjakan latihan secara individu menggunakan buku tersebut. Penggunaan buku tematik guru pun terlihat cukup efektif. Guru menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kerakteristik siswa yang aktif, guru juga memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan buku teks tematik siswa dalam mencari informasi mengenai tugas siswa dan membantunya dalam menggunakan buku siswa tujuan pembelajaran. Namun, tujuan pembelajaran yang diambil dari buku tematik guru tidak sepenuhnya terlaksana. Sama seperti kemarin, pembelajaran hanya diakhiri dengan salam dari guru tanpa kegiatan menyimpulkan ataupun refleksi padahal, kegiatan tersebut penting untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan membiasakan siswa untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru merasa telah menggunakan buku dengan efektif pada angket efektivitas penggunaan buku guru. Guru merasa penggunaan buku telah efektif dilakukan. Guru merasa terbantu dalam kegiatan KBM dan pembuatan RPP. Hal ini cukup didukung oleh analisis RPP yang memperoleh nilai 53 atau dalam deskripsi cukup baik. Guru merumuskan indikator dengan baik dan sesuai dengan KD. Cakupan rumusan pun dinilai baik. Hanya saja, tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian tidak disertakan dalam RPP. Berdasarkan angket efektivitas penggunaan buku teks tematik siswa, 90 siswa menyatakan buku teks tematik siswa efektif. Kebanyakan siswa menjawab buku teks tematik sering memudahkan kegiatan pembelajaran, siswa juga menganggap bahwa buku teks tematik banyak memberikan mereka kesempatan belajar mandiri serta sering menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menarik. Hal ini tentu sesuai dengan observasi yang dilakukan. Guru juga menilai bahwa isi buku teks tematik siswa cukup menarik dan membantu dalam kegiatan pembelajaran. Buku teks tematik siswa tergolong efektif penggunaannya. 4 SDS Dua Mei Pada pertemuan pertama, Kelas IV SD Dua Mei sedang melakukan kegiatan pembelajaran ke-1. Kegiatan diawali dengan mengamati gambar pada buku teks tematik siswa, guru bertanya “Apa yang dimaksud dengan makanan 4 sehat 5 sempurna?” salah satu siswa menjawab jenis makanan yang biasa mereka makan. Guru menjelaskan bagaimana makanan 4 sehat 5 sempurna lalu menjelaskan tentang zat gizi yang ada pada tersebut. Selanjutnya, guru meminta siswa buku teks tematik siswa lalu guru menunjuk salah satu siswa untuk memebaca teks secara bergantian. Guru memberikan pertanyaan mengenai zat gizi apa saja yang terkandung dalam berbagai makanan. Setelah selesai, guru memberikan permainan untuk siswa, permainan ini menggunakan metode card sort. Siswa kemudian diminta memilih satu kartu yang berisi nama makanan secara bergantian untuk ditempelkan pada kategori yang diminta oleh guru. Setelah seluruh siswa selesai menempelkan kartunya, guru mengoreksi hasilnya, terlihat beberapa siswa menjawab dengan benar, namun beberapa lainnya salah. Dalam kegiatan tersebut terlihat banyak siswa yang masih belum paham mengenai gizi yang terkandung dalam makanan-makanan yang ada pada kartu karena guru tidak menjelaskannya secara detil. Setelah kegiatan selesai, siswa istirahat dan mulai belajar kembali dengan pembelajaran yang sama. Guru memberikan latihan individu dari buku teks tematik siswa. Saat kegiatan tersebut, guru keluar dan kembali lagi ketika pelajaran sudah akan selesai. Banyak siswa yang terlihat kebingungan dalam menjawab soal tersebut dan akhirnya saling bertanya kepada teman yang lain, ada pula yang menjawabnya asal karena tidak tahu maksud soal-soal dalam latihan yang mereka kerjakan. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan membaca doa, guru tidak memberikan rangkuman atau refleksi. Dari kegiatan tersebut, penggunaan buku tematik guru berada dalam keadaan cukup efektif. Guru melakukan pembelajaran kontekstual dan memicu keaktifan siswa dan cukup membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa. Namun, tujuan pembelajaran kurang selaras dengan materi yang digunakan dalam buku teks tematik siswa, kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP pun tidak sesuai dengan yang dilakukan di kelas. Berbeda dengan penggunaan buku tematik guru, penggunaan buku teks tematik siswa dalam pembelajaran kali ini terlihat sudah efektif. Siswa menggunakan buku untuk memperoleh materi pelajaran dan mengerjakan soal-soal latihan. Pada pertemuan ke-2, siswa kelas IV sedang melaksanakan pembelajaran ke-2 hari ini. Pada kegiatan awal, guru meminta siswa membaca teks wawancara pada buku teks siswa halaman 12. Tanpa melakukan apresepsi, guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca teks wawancara tersebut dengan melakukan peran. Setelah selesai membaca, guru meminta siswa membuat teks wawancara terhadap peneliti, guru meminta siswa mewawancarai apa yang peneliti lakukan di sekolah mereka. Setelah itu, siswa mengumpulkan hasil wawancara ke guru. Guru mengoreksi hasil percakapan dan beberapa hasil percakapan yang dirasa bagus kemudian dibacakan oleh guru. Kemudian guru meminta siswa membuka buku teks tematik. Guru menuliskan contoh soal mengenai satuan berat di papan tulis dan menjelaskan cara mengerjakannya. Pada saat menjelaskan, guru terlihat hanya sedikit menyampaikan penjelasan. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal halaman 18 “Ayo Berlatih”. Siswa terlihat kesulitan dalam mengerjan soal tersebut, beberapa kali siswa bertanya kepada guru hingga akhirnya guru membahasnya di papan tulis. Siswa mencatat bahasan soal yang dijelaskan guru tersebut. Pembelajaran pun selesai. Tidak ada rangkuman ataupun refleksi dari kegiatan hari ini, sama dengan kegiatan kemarin. Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif karena siswa selalu menggunakan materi dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di dalam buku. Penggunaan buku tematik guru pun terlihat cukup efektif. Guru menggunakan KD dan indikator yang ada pada buku tematik guru dan membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa. namun sama seperti pembelajaran kemarin, tahapan kegiatan yang ada dalam RPP berbeda dengan kegiatan pembelajaran yang direalisasikan, tujuan pembelajaran pun tidak terlalu sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pertemuan ke-3 kelas IV sedang melakukan pembelajaran ke-3. Pada kegiatan awal, guru bersama siswa memainkan permainan donal bebek di kelas, karena kelas yang tidak terlalu luas, siswa bermain secara bergantian. Kegiatan tersebut berlangsung selama 1 jam pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan pertanyaan mengenai makanan apa yang tadi pagi siswa konsumsi. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan antusias. Guru menjelaskan apa saja gizi yang terkandung dalam makanan-makanan yang siswa sebutkan tadi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab, ketika guru bertanya mengenai zat gizi, masih banyak siswa yang terlihat bingung mengelompokan makanan. Siswa diminta membuka buku teks tematik halaman 20, secara bergantian siswa diminta membaca teks yang berjudul “Mengenal Makanan Tidak Sehat”. Setelah selesai, guru memberikan penjelasan sedikit untuk mendukung teks dan melakukan tanya jawab dengan siswa. Setelah itu siswa diminta mengerjakan tugas individu “Ayo Mengamati”. Banyak siswa yang terlihat bingung dan bertanya kepada teman lainnya Eh, kalo masak sayur sop pake apa aja sih? beberapa yang lainnya bertanya. Setelah selesai, tugas dikumpulkan untuk diberi penilaian Selanjutnya siswa diminta membuka halaman 16, mundur ke materi pembelajaran ke-2. Guru meminta beberapa siswa untuk membaca teks secara bergantian. Setelah itu guru menjelaskan mengenai koperasi di Indonesia. Guru bertanya mengenai isi teks tersebut pada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Kegiatan ini dipotong istirahat dan dilanjutkan kembali setelah istirahat. Saat kegiatan baru dimulai kembali, guru bertanya beberapa pertanyaan untuk mengingatkan siswa. Beberapa siswa yang bisa menjawab, ada pula yang tidak bisa. Setelah itu siswa diminta membuka halaman 23. Guru bertanya mengenai kenampakan alam yakni dataran tinggi dan dataran rendah. Guru menjelaskan mengenai persebaran hasil pertanian. Sebelum sempat guru menjelaskan semua materi, bel pergantian mata pelajaran berbunyi. Guru meminta siswa menutup buku tematik mereka, tidak ada rangkuman atau kegiatan refleksi pada pembelajaran hari ini, sama seperti hari-hari yang lalu. Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan salam. Pembelajaran kali ini terkesan baik dengan adanya permainan donal bebek di awal, hal ini memicu semangat siswa untuk belajar materi yang lainnya namun, penggunaan metode belajar yang itu-itu saja dirasa membuat siswa jenuh karena setiap ada teks mereka selalu membaca secara bergantian baru guru menjelaskan. Guru pun tidak menjelaskan materi secara detail sebelum meminta siswa mengerjakan tugas individu. Tidak terlihat pembagian kelompok dalam setiap pembelajaran. Penggunaan buku teks tematik siswa cukup efektif. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan buku siswa dalam mencari informasi terkait materi yang sedang dipelajari dan tugas yang sedang dikerjakan. Namun, penggunaan buku tematik guru menunjukan hasil yang kurang efektif. Guru menggunakan KD dan indikator serta tujuan pembelajaran yang ada pada buku guru namun, perumusan tujuan pembelajaran di RPP kurang sesuai dengan pelaksanaannya di kelas dan terlihat kurang membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa. Guru menyatakan telah menggunakan buku dengan cukup efektif pada angket efektivitas penggunaan buku tematik guru. Artinya, guru merasa cukup terbantu dalam membuat RPP guru menggunakan buku tematik sebagai patokan dalam menggunakan KD dan pengembangan indikator namun, guru menyatakan jarang terbantu untuk memahami langakah-langkah kegiatan dan mengembangkan materi ajar dalam buku tematik siswa. Hal tersebut selaras dengan analisis RPP yang dilakukan. Guru memperoleh nilai 68 dalam deskripsi cukup baik, berarti guru menggunakan buku tematik guru dengan dengan baik dalam menyusun RPP, dengan melakukan penyesuaian terhadap KD dan menulis dengan jelas tujuan pembelajaran. Rata-rata komponen RPP bernilai baik, hanya saja instrumen dan kunci jawaban soal tidak disertakan di dalamnya. Berdasarkan hasil angket efektivitas penggunaan buku teks tematik siswa, 70 menyatakan penggunaan buku teks tematik siswa efektif. Dengan begitu, hasil angket dan observasi menunjukan hasil yang sesuai. kebanyakan dari mereka menjawab bahwa mereka sering hingga selalu merasa bahwa buku teks tematik siswa memberikan kesempatan belajar secara mandiri dan memudahkan mereka dalam belajar. Namun, kebanyakan siswa merasa jarang merasa kegiatan pembelajaran menggunakan buku teks tematik siswa menarik.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24