BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di empat sekolah, sekolah pertama yaitu MIN I Ciputat yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Gang Masjid Jami Ar
Riyadh No. 2, Cipayung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Sekolah ini merupakan salah satu MI Negeri dari dua MI Negeri di kecamatan
Ciputat. Pada tahun ajaran 20162017 sekolah ini memiliki 2 rombongan belajar pada kelas IV yaitu, kelas IV Bilingual dengan 25 orang siswa
dan dua pengajar, serta kelas IV Reguler dengan 40 orang siswa dan satu orang pengajar. Terakreditasi “A” kurikulum yang digunakan pada kelas
IV adalah kurikulum tematik yang telah diterapkan sejak tahun ajaran 20162017. Fasilitas yang ada di sekolah ini di antaranya adalah: Ruang
kelas, proyektor, AC, UKS, Masjid, Perpustakaan, kamar mandi, dan lapangan.
Sekolah kedua adalah MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terletak di Jalan Ibnu Tamimia IV Komplek UIN Jakarta,
Ciputat, Tangerang Selatan. Pada tahun ajaran 20162017 MI Pembangunan memiliki 8 rombongan belajar dengan jumlah siswa tiap
kelas 25-27 siswa dan satu orang wali kelas. MI Pembangunan terakreditasi “A” dan telah menggunakan kurikulum 2013 sejak tahun
ajaran 20162017. Fasilitas yang ada di sekolah ini di antaranya adalah: ruang kelas, AC, sarana audio visual, UKS, ruang musik, koperasi,
masjid dan aula, lab bahasa, kamar mandi, lapangan upacara, lapangan olah raga, lab bahasa, lab komputer, dan perpustakaan.
Sekolah ketiga adalah SDN Ciputat VI yang terletak di jalah Ki Hajar Dewantara No. 6, Ciputat, Tangerang Selatan. Sekolah ini
memiliki 2 rombongan belajar dengan masing-masing kelas berjumlah 38-40 siswa dan satu orang guru yang mengajar tiap-tiap kelas. SDN
42
Ciputat VI terakreditasi “A” dan telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 20162017. Fasilitas yang ada di sekolah ini di
antaranya adalah: ruang kelas, kipas angin, perpustakaan, kamar mandi, lab komputer, lapangan, kantin, koperasi, dan mushola.
Sekolah keempat adalah SD Dua Mei yang beralamat di jalan H. Abd Gani 135, Ciputat, Tangerang Selatan. Sekolah ini memiliki satu
rombongan belajar di kelas 4 dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang dan satu orang pengajar. SD Dua Mei telah terakreditasi “A” dan
menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun pertama, yaitu tahun 2013. Fasilitas yang terdapat di sekolah ini diantaranya adalah: ruang kelas,
AC, sarana audio visual, perpustakaan, lab komputer, lapangan, kantin, koperasi, kamar mandi, dan mushola.
2.
Deskripsi Hasil Penelitian
Proses pengambilan data penelitian pemanfaatan buku teks tematik guru dan siswa dalam pembelajaran tematik pada kelas IV MISD di
kecamatan Ciputat kota Tangerang Selatan berlangsung pada bulan
Februari-April 2017 dengan menggunakan teknik observasi, analisis dokumen, dan angket. Observasi dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan
pada tiap-tiap sekolah, dan angket diisi oleh guru dan siswa di kelas setelah selesai pembelajaran. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan
buku tematik guru dan siswa, peneliti membuat catatan lapangan dan dokumentasi sebagai pendukungnya. Catatan lapangan dibuat setelah
kegiatan observasi pembelajaran selesai dilaksanakan. Analisis dokumen dilakukan sebelum proses observasi dan
penyebaran angket berlangsung. Dokumen yang dianalisis adalah RPP, untuk mengetahui seberapa baik penggunaan buku tematik guru dan buku
tematik guru dan siswa untuk mengetahui isikonten yang terdapat dalam buku tersebut. Observasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan buku tematik guru dan siswa dalam pembelajaran dan angket
digunakan untuk mengetahui sikap guru terhadap buku tematik guru dan siswa terhadap buku tematik siswa.
Berikut ini akan diuraikan data hasil penelitian:
a. Analisis Buku Teks Tematik Guru
Hal pertama yang akan dideskripsikan adalah penilaian tentang buku teks tematik siswa dan guru yang digunakan oleh masing-masing
sekolah. Berdasarkan analisis yang dilakukan, buku guru terbitan Kemendikbud revisi 2016 yang digunakan di MIN I Ciputat dan SDN
Ciputat VI menunjukan nilai 74 atau dalam cukup baik. Buku tematik guru dikatakan cukup baik karena perumusan indikator pencapaian KD,
perumusan tujuan pembelajaran, dan metode belajar yang tergolong baik. Media pembelajaran yang dicantumkan dalam buku cukup baik
karena penggunaan metode pembelajaran selalu berbeda dalam tiap pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dan petunjuk kegiatan
tercantum juga dalam buku tematik guru, maka buku tematik guru layak dijadikan pedoman dalam penulisan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
serta berguna untuk membantu guru dalam menggunakan buku teks tematik siswa.
Kemudian, buku tematik guru terbitan Yudhistira tahun 2014 yang digunakan oleh SD Dua Mei menunjukan nilai rendah dalam deskripsi
cukup baik yakni 59. Guru dan siswa menggunakan satu buku yang sama, tidak seperti dalam buku teks tematik terbitan kemendikbud yang
memisahkan buku guru dan buku siswa, buku tematik terbitan Yudhistira menyatukan antara buku guru dan buku siswa. Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan indikator dalam buku ini tetap dicantumkan seperti buku terbitan Kemendikbud hanya, KD yang disebutkan dalam buku tidak
tertulis nomer KD padahal, nomer KD dibutuhkan agar guru mengetahui jenis kompetensi apa saja sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
akan dicapai dalam pembelajaran menggunakan buku tersebut, jadi guru harus menganalisis sendiri untuk diturunkan ke dalam RPP.
Perumusan indikator, pemilihan materi ajar, dan sumber belajar dikategorikan baik karena semua tertulis dalam buku Yudhistira. Namun,
perumusan tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan pedoman penilaian tidak tercantum dalam buku. Karena tidak
mencantumkan tujuan, langkah kegiatan, dan pedoman penilaian, maka buku tersebut tidak terlalu membantu guru dalam langkah pembelajaran
dan proses penilaian. Guru harus menggunakan kemampuan sendiri untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang telah
tercantum. Buku tematik guru terbitan Masmedia yang digunakan MI
Pembangunan menunjukan nilai 75 atau dalam deskripsi cukup baik. Tujuan pembelajaran yang dibuat sangat sesuai dengan karakteristik siswa
dalam pembelajaran tematik yakni holistik, bermakna, otentik, dan aktif
74
serta, langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam buku memudahkan guru dalam melakukan KBM. Dari penjelasan di atas, buku guru terbitan
Masmedia dikatakan layak menjadi pedoman guru dalam membuat RPP dan dalam kegiatan pembelajaran.
b. Analisis Buku Teks Tematik Siswa
Analisis buku teks tematik siswa terbitan Kemendikbud revisi 2016 menunjukan nilai 70, berarti buku tersebut tergolong cukup baik. Buku
teks tematik siswa memiliki keakuratan dan pendukung materi pembelajaran dan penyajiannya yang baik serta bahasa yang komunikatif
dan memotivasi siswa. Materi dalam buku siswa tidak luas, namun hal tersebut akan memberikan kesan tersendiri bagi siswa dalam mendorong
mereka untuk mencari tahu lebih banyak dari sumber belajar lain mengenai materi yang sedang mereka pelajari.
Selanjutnya, penilaian buku teks tematik siswa terbitan Yudhistira menunjukan nilai 74 yakni dalam kategori cukup baik. Buku ini mencakup
materi yang luas, cukup dalam, serta akurat. Pendukung penyajian berada
74
Isniatun Munawaroh, “Pembelajaran Tematik dan Aplikasinya di Sekolah Dasar SD”,
Makalah, Disampaikan pada Forum Ilmiah Guru SD, h. 13-14.
pada posisi sangat baik karena buku ini menggunakan gambar-gambar yang real dan menarik sehingga dapat membantu siswa untuk menalar dan
melakukan kegiatan mandiri. Kegiatan pembelajaran pun tidak jauh berbeda dengan buku terbitan Kemendikbud.
Kemudian, analisis buku teks tematik siswa terbitan Masmedia menunjukan nilai 74 atau dalam deskripsi cukup baik. Materi dan kegiatan
yang terdapat dalam buku siswa juga sesuai dengan media yang dicantumkan. Guru jadi lebih kreatif lagi untuk mengembangkan materi
ajar yang ada pada buku, terlihat bahwa guru sering menggunakan media audio visual untuk membantu siswa lebih memahami materi yang ada pada
buku tematik siswa. Kolom kegiatan siswa seperti “Mari Berdikusi”, “Mari Renungkan”, dan sebagainya digunakan secara optimal oleh guru
untuk melengkapi kegiatan belajar mengajar.
c. Deskripsi Hasil Penelitan di Sekolah
1 MIN I Ciputat
Pada observasi pertama, Kelas IV SD Dua Mei sedang melakukan kegiatan pembelajaran ke-1. Kegiatan diawali dengan
kegiatan berdoa dan hafalan Qur’an, guru selanjutnya melakukan kegiatan apresepsi dengan pertanyaan-pertanyaan beserta contoh
real, “Coba deh kalian lihat, ibu mendorong meja nih Mejanya bergerak
tidak? sambil mendorong meja”. Tanya jawab dilakukan beberapa kali
hingga siswa paham. Kemudian, guru memberikan selembar kertas meteri gaya. Guru meminta siswa secara berkelompok membaca
informasi tersebut dan mempersilakan bertanya jika ada hal yang membingungkan. Setelah selesai membaca, guru memberikan latihan
individu. Setelah siswa selesai mengerjakan latihan, guru meminta siswa
mengumpulkannya dan membuka teks cerita berjudul “Asal Mula Telaga Warna”. Siswa membaca secara bergantian. Guru melakukan
tanya jawab seperti jenis cerita, tokoh dan pesan moral yang ada dalam cerita tersebut. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan kembali
cerita tersebut. Kegiatan pembelajaran berakhir dengan tanya jawab mengenai cerita “Telaga Warna”. Guru tidak memberikan latihan untuk
materi bahasa Indonesia. Refleksi tidak dilakukan dalam kegiatan ini. Pembelajaran
ini menunjukan
salah satu
karakteristik pembelajaran tematik yakni kontekstual namun, penggunaan sumber
belajar dan media tidak beragam. Guru tidak memaksimalkan fasilitas yang ada. Penggunaan buku tematik guru jadi dirasa cukup efektif.
penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif juga. Siswa terlihat cukup memahami materi bahasa Indonesia, dan mereka bisa
menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan bahasa mereka sendiri setelah membaca teks ketika ditunjuk secara acak oleh guru.
Pada pertemuan ke- 2, guru memulainya dengan berdo’a dan
hafalan Qur’an seperti kemarin. Guru selanjutnya melakukan kegiatan apresepsi mengenai kegemaran seseorang, kali ini siswa diminta
mengisi tabel wawancara teman sekelasnya. Siswa mengerjakannya dengan antusias berkeliling kelas mewawancarai teman-temannya.
Setelah selesai, selanjutnya guru mengaitkan cerita Telaga Warna kemarin dengan materi pengaruh lingkungan serta mata pencaharian.
“Anak-anak ibu yang hebat, tahu nggak kalau di telaga kita bisa memanfaatkan apa saja?”. Beberapa siswa menjawab pertanyaan
tersebut. Guru selanjutnya menampilkan gambar melalui proyektor mengenai kabupaten Tabanan. Guru melakukan tanya jawab mengenai
gambar-gambar tersebut. Setelah berdiskusi mengenai kegiatan yang dapat dilakukan pada
di kabupaten Tabanan, guru meminta siswa bergantian membacakan cerita berjudul “Asal Mula Bukit Catu”. Selanjutnya guru bertanya
“Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?” seperti biasa, guru
melakukan tanya jawab mengenai jenis cerita, tokoh, dan watak dari cerita tersebut. Selanjutnya guru meminta siswa mengerjakan soal
latihan pada halaman 28. Terlihat beberapa siswa yang bingung dalam menjawab soal, namun guru selalu membantu siswa dengan
menjelaskan maksud pertanyaan pada latihan tersebut. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa membahas jawabannya.
Kemudian guru bersama siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari pembelajaran yang telah mereka lakukan hari ini.
Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung dengan baik, media proyektor digunakan untuk memicu pengetahuan dan keaktifan siswa.
Guru juga memberikan kegiatan yang sesuai dengan karakteristik siswa yang aktif dengan meminta mereka mewawancarai teman sekelasnya.
Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif. Siswa mengerjakan latihan mandiri pada buku teks tematik dan menggunakan
cerita di dalam buku tersebut untuk mempelajari materi bahasa Indonesia. Penggunaan buku guru terlihat efektif, tujuan pembelajaran
kali ini terlihat tercapai semua dengan beragam kegiatan di atas. Guru banyak terlihat membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik
siswa. Pada pertemuan ke-3 siswa sedang melakukan pembelajaran ke-
4. Guru memberikan pertanyaan sebagai pembuka pelajaran “Siapa yang tahu lagu-
lagu daerah?” siswa pun riuh menjawab pertanyaan sambil mengangkat tangan. Selanjutnya guru meminta siswa
membentuk 4 kelompok untuk menyanyikan lagu tersebut, selanjutnya guru meminta masing-masing kelompok untuk maju ke depan
bergantian menyanyikan lagu tersebut. Setelah selesai, guru mengoreksi penampilan siswa.
Selanjutnya siswa diminta untuk membaca cerita fiksi yang ada dalam buku teks siswa berjudul “Kasuari dan Dara Mahkota”. Setelah
membaca, guru melakukan tanya jawab mengenai tokoh, watak, dan jenis cerita seperti kegiatan sebelumnya. Pada kegiatan selanjutnya,
guru meminta siswa memperhatikannya “Tadi kalian sudah baca,
burung kasuari bisa terbang lebih cepat daripada burung dara. Kasuari pake gaya apa si
terbangnya itu?” beberapa siswa menjawab sesuai dengan kemampuannya. Guru melakukan tanya jawab mengenai gaya
dapat memengaruhi benda. Setelah itu guru meminta siswa melakukan percobaan secara berkelompok mengenai gaya dapat memengaruhi
benda dan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan. Siswa pun langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru, beberapa siswa
bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Setelah selesai, siswa mengumpulkan laporan hasil diskusinya pada guru dan guru menutup
pelajaran tanpa menyimpulkan kegiatan yang dilakukan. Pembelajaran kali ini terlihat cukup menyenangkan dan
kontekstual karena banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa, kegiatan berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru terlihat
banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan banyak memberikan waktu untuk siswa berfikir secara
logis menunjukan penggunaan buku tematik guru cukup efektif karena tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan terlihat selaras.
Hanya saja,
guru tidak
melakukan kegiatan
refleksi atau
menyimpulkan. Lalu, pada pembelajaran kali ini penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif karena guru hanya menggunakan
cerita yang ada pada buku untuk memaparkan materi pembelajaran. Tidak ada latihan di dalam buku tersebut yang digunakan dalam
pembelajaran. Pada angket efektivitas penggunaan buku guru menunjukan 100
menggunakannya secara efektif. Artinya guru merasa sangat terbantu dalam membuat komponen perencanaan pembelajaran. Guru juga
terbantu dalam menggunakan buku siswa melalui petunjuk yang ada pada buku guru. Hal ini hampir selaras dengan hasil observasi yang
menyatakan bahwa penggunaan buku tematik guru cukup efektif. walaupun tidak sepenuhnya menggunakan materi dan latihan soal yang
ada dalam buku teks tematik siswa namun, guru tetap mengembangkan materi ajar dan membantu siswa dalam menemukan informasi yang
diperlukan dalam teks yang digunakan dari buku siswa.
Sesuai dengan penilaian RPP yang diperoleh yakni 74 dalam deskripsi cukup baik. Berarti, guru menggunakan buku tematik guru
dengan cukup efektif. terlihat guru mengembangkan indikator dan membuat tujuan pembelajaran. Guru tidak terpaku pada strategi yang
ada di buku, namun selalu mengembangkan atau memodifikasinya. Namun, penilaian hasil belajar tidak tercantum baik dalam RPP, guru
hanya mencantumkan cara penilaian dan beberapa soal tanpa melampirkan kunci jawaban dan pedoman penskoran.
Dari hasil angket efektivitas penggunaan buku siswa, 70 siswa merasa telah menggunakan buku teks tematik siswa dengan cukup
efektif. Seperti hasil observasi yang dilakukan, siswa terlihat menggunakan teks bacaan untuk mencari informasi mengenai jenis
cerita dan sebagainya. Mereka merasa bahwa penggunaan buku tematik membuat mereka cukup sering mendapat kemudahan dalam belajar, dan
memberikan kesempatan untuk belajar mandiri karena siswa juga sering belajar secara mandiri maupun bersama orangtua di rumah. Namun
jarang merasa kegiatan yang dilakukan dengan buku teks tematik menarik, karena pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan
buku tematik cukup banyak dilakukan dan lebih mengandalkan kemampuan guru dalam mengelola kelas.
2 MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada pertemuan pertama, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, dan apresepsi dengan bertanya mengenai adakah
upacara adat yang pernah siswa lakukan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran lalu memberikan sebuah video tentang upacara adat,
siswa memperhatikan dengan seksama. Setelah video selesai guru melakukan tanya jawab mengenai video tersebut. Selanjutnya siswa
diminta oleh guru untuk membaca teks buku tematik halaman 65 berjudul “Upacara Seren Taun”, guru meminta siswa menuliskan
kembali informasi yang terdapat dalam teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri.
Setelah itu,
guru menunjuk
beberapa siswa
untuk mempresentasikannya ke depan kelas. Setelah selesai, guru meminta
siswa membuka buku halaman 67 dan membaca teks berjudul “Pesta
Laut”. Guru melakukan tanya jawab mengenai teks tesebut. Setelah itu, guru memberikan
ice breaking, siswa mengikuti gerakan dalam sebuah video dengan diiringi musik “Pokemon”. Penerapan ice breaking dirasa
cukup membuat siswa rileks karena kegiatan ini memicu gerak aktif siswa. Selanjutnya guru meminta siswa mengamati gambar peta dan
meminta siswa mengerjakan soal tentang titik koordinat. Setelah selesai siswa mengumpulkan bukunya ke meja guru dan
guru langsung memberikan penilaiannya. Guru bersama siswa membahas jawaban soal tadi. “Coba Sahla, nomer satu itu harusnya
titiknya ada di mana?” siswa tersebut menjawab dengan suara pelan,
guru pun menegaskannya kembali. Setelah itu, siswa diminta mendiskusikan cara melestarikan budaya di Indonesia. Beberapa
perwakilan kelompok diminta berpresentasi, kelompok siswa yang ditunjuk terlihat baik dalam menyampaikan hasil diskusinya. Beberapa
anak terlihat bertanya mengenai maksud soal tersebut dan guru selalu membantu menerangkannya.
Dalam kegiatan penutup, guru meminta siswa untuk mengisi kegiatan “Mari Renungkan” yang terdapat pada setiap akhir
pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan kesempatan pada siswa merangkum dengan bahasa mereka sendiri apa saja yang sudah mereka
pelajari hari ini. Guru memberitahukan pada siswa untuk membawa alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran esoknya.
Dalam pembelajaran ini, penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif. Siswa selalu mengerjakan soal-soal latihan mandiri yang
terdapat pada buku dan menggunakan materi yang ada di buku. Penggunaan buku tematik guru juga terlihat efektif, kegiatan dalam
RPP juga selaras dengan realisasinya di kelas, tujuan pembelajaran pun hampir semuanya tercapai. Guru juga membantu siswa dalam
menjelaskan soal-soal dalam buku teks tematik siswa yang tidak mereka pahami.
Pada pertemuan ke-2 Kelas IV G melaksanakan pembelajaran ke-6. Pada kegiatan pendahuluan guru melakukan kegiatan apersepsi.
Setelah itu, guru memicu semangat siswa dengan senam GE mu fa mi re, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Setelah
pembukaan, guru memutar video tentang suku Boti, siswa mengamati dengan seksama. Selanjutnya, siswa diminta untuk membaca teks
mengenai suku Boti dan diminta untuk menceritakannya kembali dengan menuliskan dalam bentuk paragraf.
Salah satu siswa ditunjuk oleh guru untuk maju kedepan menceritakan hasil pengamatannya. “Suku Boti merupakan suku yang
berasal dari Timor, mereka mempercayai bahwa kalau kita mau selamat maka mereka harus menjaga alam. Tidak semua anak-anak di suku Boti
boleh sekolah, hanya ada satu orang dari setiap keluarga yang diperbolehkan.” Seorang murid berpresentasi. Seperti pada
pembelajaran sebelumnya, siswa tidak terlihat kesulitan ketika diminta menceritakan kembali tentang suku Boti karena video yang telah
mereka lihat sebelumnya. Pemutaran video memang diandalkan oleh guru untuk memicu pemahaman siswa.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengisi tabel refleksi tentang kerjasama dilingkungan sekolah dan rumah yang pernah
mereka lakukan, guru lalu meminta salah satu siswa maju ke depan kelas. pembelajaran dipotong jam istirahat lalu dilanjutkan kegiatan
membuat poster. Guru meminta siswa mengeluarkan alat-alat yang dibutuhkan. Poster dibuat secara individu, temanya “Melestarikan
Permainan Tradisional”. Beberapa siswa terlihat semangat dalam
mengerjakan posternya, namun beberapa yang lainnya terlihat malas dan bingung. Sebelumnya, guru memberikan contoh poster yang dapat
memicu kreatifitas siswa.
Setelah selesai, siswa diminta mempresentasikan poster yang telah dibuatnya. Salah seorang siswa menggambar orang sedang
bermain layangan, “Ini adalah anak-anak yang lagi bermain layangan di lapangan, kita harus bermain layangan jangan bermain game di HP”
papar siswa tersebut. Lalu guru mengumpulkan poster yang telah dibuat dan poster terbaik ditempel di dinding kelas. Seperti kemarin, siswa
dalam mengisi kegiatan “Mari Renungkan” lalu bersama guru, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini. Siswa cukup antusias
mengikuti pembelajaran hari ini, terlihat dari bersedianya siswa membuat poster dan maju untuk presentasi.
Penggunaan buku teks tematik siswa dalam pembelajaran ini terlihat efektif. Siswa mengerjakan soal-soal latihan pada buku tersebut.
Guru juga menyesuaikan sumber belajar dengan materi pelajaran yang ada di buku. Penggunaan buku tematik guru juga terlihat cukup efektif,
kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP dan tujuan pembelajaran hampir tercapai seluruhnya.
Pertemuan ke-3 Pada kegiatan awal, guru memberikan apersepsi mengenai permainan tradisional. Guru bertanya “Coba sebutkan
macam-macam permai nan tradisional yang kalian ketahui” siswa
antusias menjawab, kelas pun menjadi riuh. Selanjutnya, guru meminta siswa mengamati teks bacaan dan mengenai enggrang pada buku teks
tematik siswa. Guru meminta siswa mencatat informasi penting dan menuliskan kesimpulan teks tersebut dalam sebuah paragraf lalu guru
menunjuk satu orang untuk presentasi. Enggrang adalah salah satu permainan tradisional Indonesia, ada yang terbuat dari bambu adapula
yang dari batok kelapa. Enggrang cukup sulit untuk dimainkan karena membutuhkan keseimbangan” papar salah satu siswa. Setelah itu siswa
diminta mengerjakan soal yang terdapat dalam buku tematik siswa. Setelah selesai. siswa mengumpulkannya. Tidak ada pemutaran video
dalam pembelajaran kali ini.
Setelah selesai, guru meminta siswa turun ke lapangan untuk mempraktikkan cara bermain enggrang. Masing-masing kelas diberikan
dua enggrang, satu terbuat dari batok kelapa dan satu lagi dari bambu. Siswa bergantian mencoba memainkan enggrang tersebut dibantu
dengan guru kelas masing-masing. Seluruh kelas IV melakukan perlombaan estafet enggrang. Enggrang yang digunakan dalam
perlombaan ini adalah enggrang batok kelapa. Siswa berbaris pada kedua sisi lapangan, dan bergantian berjalan melintasi lapangan secara
estafet dengan menggunakan enggrang, kelas yang paling cepat melakukan estafet adalah pemenengnya. Kegiatan ditutup dengan
istirahat dan dilanjutkan kembali setelah istirahat. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan, dan
menuliskan kegiatan refleksi. Dari kegiatan tersebut, siswa terlihat sangat antusias dalam
kegiatan kali ini. Bukan hanya kemampuan pengetahuan saja yang dilatih di sini tapi juga kemampuan afektif dan psikomotorik anak
dilatih, sangat cocok dengan tujuan pembelajaran tematik yaitu mewujudkan pembelajaran PAKEM. Penggunaan buku tematik siswa
terlihat efektif. Siswa melakukan kegiatan dan menggunakan materi pada buku untuk membantunya dalam mengerjakan kegiatan
menyimpulkan. Penggunaan buku guru dalam kegiatan ini juga terlihat efektif, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP.
Tujuan pembelajaran kali ini hampir tercapai semua. Selanjutnya, perolehan nilai angket efektivitas penggunaan buku
tematik guru menunjukan 80 guru merasa menggunakannya dengan efektif. guru merasa terbantu dengan adanya buku tematik dalam
mengembangkan indikator
pembelajaran terlebih
dalam mengembangkan materi ajar. Strategi dan langkah pembelajaran yang
ada dalam buku guru mendorong guru melakukan hal yang maksimal seperti dalam kegiatan mempraktekkan permainan enggrang.
Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang menunjukan seluruh pembelajaran menggunakan buku guru dilakukan secara efektif.
Hasil penilaian RPP juga menunjukan angka 75 yakni dalam deskripsi efektif. Guru merumuskan indikator sesuai dengan KD yang
diperlukan, juga merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, guru juga menggunakan beragam media selama pembelajaran. Namun,
pedoman penilaian siswa tidak nampak dalam RPP. Hasil observasi menunjukan bahwa penggunaan buku teks
tematik siswa menunjukan penggunaanya efektif. Hal tersebut sesuai dengan hasil angket efektivitas penggunaan buku teks tematik siswa
yang menunjukan 90 siswa menyatakan efektif, siswa menyukai dan mudah dalam melakukan pembelajaran yang dilakukan dengan buku
tematik, siswa juga merasa terbantu dan mudah dalam belajar secara mandiri mereka menjawab jarang mengerjakan tugas-tugas yang ada
pada buku teks tematik siswa.
3 SDN Ciputat VI
Pada pertemuan pertama, siswa tengah mengadakan kegiatan pembelajaran ke-5, kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca
doa. Guru mengabsen dan langsung meminta siswa membuka buku teks tematik mereka tanpa melakukan kegiatan apresepsi. “Udah dibuka
bukunya? Sekarang kalian baca teks tersebut”, siswa mulai membaca
teks dengan tenang. Setelah membaca, guru melakukan tanya jawab mengenai teks tersebut. Setelah melakukan tanya jawab, guru meminta
siswa mengerjakan kegiatan “Ayo Berlatih”, siswa diminta untuk menuliskan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan disekitar
lingkungan rumah. Pada kegiatan kali ini beberapa siswa terlihat bingung dan
beberapa kali bertanya pada guru, beberapa pertanyaan yang dijawab oleh guru. Beberapa siswa salah dalam mengisi latihan karena tidak
mengerti dengan penjelasan guru. Setelah selesai, guru bersama siswa membahas hasil kerja mereka untuk diberikan penilaian oleh guru.
Selanjutnya, siswa diminta membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, tiap kelompok diminta untuk menyatukan meja agar kegiatan
kelompok bisa dilakukan lebih mudah. Guru meminta siswa membuka buku teks siswa halaman 39
pada kegiatan “Ayo Berdiskusi” siswa diminta mendiskusikan kegiatan yang dapat dilakukan untuk ikut melestarikan burung elang jawa. Ada
siswa yang serius mengerjakan, ada pula yang bercanda. Setelah selesai, guru tidak meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
mereka namun guru langsung membahas jawaban yang mereka tulis. Pada akhir pembelajaran, guru meminta siswa untuk mencatat alat dan
bahan yang harus dibawa siswa untuk pembelajaran besok. Pembelajaran diakhiri dengan salam dari guru. Kegiatan
pembelajaran hari ini terlihat aktif. Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif, guru menggunakan materi yang ada di dalam buku teks
tematik siswa dan siswa mengerjakan soal-soal latiha dan kegiatan yang ada dalam buku siswa. Namun, penggunaan buku guru tergolong
kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari tujuan pembelajaran yang diambil dari buku guru tidak semuanya tercapai, guru juga tidak terlalu
memperhatikan kemampuan siswa karena jumlah siswa yang banyak dan tidak semuanya mau bertanya. Guru juga tidak melakukan kegiatan
rangkuman ataupun refleksi untuk pembelajaran hari ini. Pada pertemuan ke-2, siswa tengah melakukan pembelajaran ke-
1 pada subtema 2. Pada kegiatan awal, murid melakukan doa bersama. Setelah berdoa, guru meminta siswa untuk membuka buku teks tematik
siswa halaman 48. Guru memberikan kegiatan apresepsi berupa penjelasan dan kegiatan tanya jawab “Sumber energi di Indonesia ada
banyak, coba sebutkan salah satunya”. Lalu beberapa siswa menjawab.
Guru menjelaskan tentang energi dan perubahannya yang dapat terjadi dalam beberapa contoh kegiatan. Setelah selesai, siswa diminta untuk
berkumpul dengan kelompok yang telah dibagikan pada hari Selasa minggu lalu.
Meja diputar oleh mereka untuk memudahkannya dalam bekerja kelompok, selanjutnya siswa diminta untuk mengeluarkan alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran kali ini. Guru memberikan penjelasan tugas yang harus dilakukan siswa lalu bertanya adakah siswa
yang belum paham, serentak siswa menjawab tidak walaupun tetap ada beberapa siswa yang bertanya untuk mengetahui tugas lebih jelas.
Siswa mulai mengerjakan kegiatan masing-masing, mereka diminta guru untuk membuat kliping berisi gambar kenampakan alam,
sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dalam kenampakan alam tersebut, dan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan. Seluruh siswa
terlihat antusias dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Gambar kenampakan alam diambil dari internet ataupun gambar
tangan. Untuk isi kliping, siswa mendapatkan informasi dari buku teks tematik siswa dan berduiskusi dengan teman sekelompok. Beberapa
siswa bertanya mengenai informasi yang hendak mereka tulis, “Bu, kalo s
umber daya alam yang ada di gunung itu bisa juga rusa kan ya?” Guru terlihat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kegiatan
berlangsung hingga jam istirahat, lalu lanjut kembali setelah istirahat. Beberapa kelompok sudah selesai. Guru juga membantu siswa
dalam mempersiapkan kliping mereka agar tersusun rapi. Ada beberapa kelompok yang terlihat masih bekerja, namun mereka dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Kliping dikumpulkan di meja guru untuk dinilai. Pembelajaran berakhir dengan doa, tidak ada
kegiatan menyimpulkan ataupun refleksi sama seperti kegiatan pembelajaran pada observasi sebelumnya.
Dari kegiatan kali ini, buku teks tematik siswa digunakan dengan efektif, siswa menggunakannya untuk mencari informasi yang
mewakili gambar-gambar yang mereka miliki. Sementara, penggunaan buku guru terlihat cukup efektif guru melakukan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa yang aktif, guru terlihat mengembangkan strategi pembelajaran yang ada dalam buku tematik
guru dan membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa dengan meminta siswa mencari informasi mengenai tugas mereka di
buku tematik. Namun, guru kurang memperhatikan tujuan pembelajaran hari
ini. Guru mencantumkan beberapa tujuan pembelajaran dari buku guru yang pada kenyataannya tidak terealisasi semua dalam kegiatan
pembelajaran. Guru tidak memberikan refleksi ataupun tindak lanjut dari pembelajaran tersebut. Siswa pun tidak diberikan kesempatan
untuk menanggapi pembelajaran yang telah dilakukannya. Kegiatan observasi ke-3 dilakukan dari awal kegiatan
pembelajaran seperti biasa, siswa bersama guru mengawalinya dengan berdoa. Selanjutnya guru meminta siswa membuka buku teks tematik
halaman 52, hari ini guru melanjutkan kegiatan pembelajaran ke-1 kemarin. Guru menjelaskan materi SDA. Guru memberikan beberapa
contoh SDA dan bertanya kepada siswa apalagi yang mereka ketahui. Salah satu siswa menjawab pertanyaan lalu siswa yang lain mulai
bersahutan menjawab. Setelah itu, siswa diminta mengerjakan kegiatan “Ayo Berlatih” siswa pun langsung mengerjakan kegiatan tersebut.
Nampak beberapa siswa kebingungan dalam mengerjakannya, ada yang bertanya kepada guru “Bu kalo hasil hutan boleh pohon jati?” Guru
menjawab singkat pertanyaan tersebut “Ya bisa”.
Selanjutnya, siswa diminta untuk membuka gambar peta yang ada di buku teks tematik. Guru meminta siswa mengamati gambar peta
dan menyebutkan SDA serta persebarannya, seketika kelas pun menjadi riuh. Setelah kegiatan mengamati selesai, guru meminta siswa untuk
mengerjakan kegiatan “Ayo Berlatih” di halaman 57. Siswa diminta mengisi secara individu. Beberapa siswa yang telihat sibuk membuka
lembaran buku teks tematik mencari jawaban. Tidak lama waktu yang diberikan guru, siswa selanjutnya diminta membuka buku teks tematik
halaman 60. Secara sere ntak siswa menyanyikan lagu “Tanah Airku”,
setelah itu kegiatan pembelajaran di tutup dengan salam dari guru kelas.
Pada kegiatan pembelajaran kali ini terlihat penggunaan buku tematik siswa yang cukup efektif, semua materi digunakan dari buku
tersebut. Siswa pun beberapa kali mengerjakan latihan secara individu menggunakan buku tersebut. Penggunaan buku tematik guru pun
terlihat cukup efektif. Guru menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kerakteristik siswa yang aktif, guru juga memberikan
kesempatan siswa untuk menggunakan buku teks tematik siswa dalam mencari informasi mengenai tugas siswa dan membantunya dalam
menggunakan buku siswa tujuan pembelajaran. Namun, tujuan pembelajaran yang diambil dari buku tematik guru tidak sepenuhnya
terlaksana. Sama seperti kemarin, pembelajaran hanya diakhiri dengan salam dari guru tanpa kegiatan menyimpulkan ataupun refleksi padahal,
kegiatan tersebut penting untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan membiasakan siswa untuk selalu aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Guru merasa telah menggunakan buku dengan efektif pada
angket efektivitas penggunaan buku guru. Guru merasa penggunaan buku telah efektif dilakukan. Guru merasa terbantu dalam kegiatan
KBM dan pembuatan RPP. Hal ini cukup didukung oleh analisis RPP yang memperoleh nilai 53 atau dalam deskripsi cukup baik. Guru
merumuskan indikator dengan baik dan sesuai dengan KD. Cakupan rumusan pun dinilai baik. Hanya saja, tujuan pembelajaran dan
prosedur penilaian tidak disertakan dalam RPP. Berdasarkan angket efektivitas penggunaan buku teks tematik
siswa, 90 siswa menyatakan buku teks tematik siswa efektif. Kebanyakan siswa menjawab buku teks tematik sering memudahkan
kegiatan pembelajaran, siswa juga menganggap bahwa buku teks tematik banyak memberikan mereka kesempatan belajar mandiri serta
sering menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menarik. Hal ini tentu sesuai dengan observasi yang dilakukan. Guru juga menilai bahwa isi
buku teks tematik siswa cukup menarik dan membantu dalam kegiatan
pembelajaran. Buku
teks tematik
siswa tergolong
efektif penggunaannya.
4 SDS Dua Mei
Pada pertemuan pertama, Kelas IV SD Dua Mei sedang melakukan kegiatan pembelajaran ke-1. Kegiatan diawali dengan
mengamati gambar pada buku teks tematik siswa, guru bertanya “Apa yang dimaksud dengan makanan 4 sehat 5 sempurna?” salah satu siswa
menjawab jenis makanan yang biasa mereka makan. Guru menjelaskan bagaimana makanan 4 sehat 5 sempurna lalu menjelaskan tentang zat
gizi yang ada pada tersebut. Selanjutnya, guru meminta siswa buku teks tematik siswa lalu guru menunjuk salah satu siswa untuk memebaca
teks secara bergantian. Guru memberikan pertanyaan mengenai zat gizi apa saja yang
terkandung dalam berbagai makanan. Setelah selesai, guru memberikan permainan untuk siswa, permainan ini menggunakan metode
card sort. Siswa kemudian diminta memilih satu kartu yang berisi nama makanan
secara bergantian untuk ditempelkan pada kategori yang diminta oleh guru. Setelah seluruh siswa selesai menempelkan kartunya, guru
mengoreksi hasilnya, terlihat beberapa siswa menjawab dengan benar, namun beberapa lainnya salah.
Dalam kegiatan tersebut terlihat banyak siswa yang masih belum paham mengenai gizi yang terkandung dalam makanan-makanan
yang ada pada kartu karena guru tidak menjelaskannya secara detil. Setelah kegiatan selesai, siswa istirahat dan mulai belajar kembali
dengan pembelajaran yang sama. Guru memberikan latihan individu dari buku teks tematik siswa. Saat kegiatan tersebut, guru keluar dan
kembali lagi ketika pelajaran sudah akan selesai. Banyak siswa yang terlihat kebingungan dalam menjawab soal tersebut dan akhirnya saling
bertanya kepada teman yang lain, ada pula yang menjawabnya asal karena tidak tahu maksud soal-soal dalam latihan yang mereka
kerjakan.
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan membaca doa, guru tidak memberikan rangkuman atau refleksi. Dari kegiatan tersebut,
penggunaan buku tematik guru berada dalam keadaan cukup efektif. Guru melakukan pembelajaran kontekstual dan memicu keaktifan siswa
dan cukup membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa. Namun, tujuan pembelajaran kurang selaras dengan materi yang
digunakan dalam buku teks tematik siswa, kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP pun tidak sesuai dengan yang dilakukan di kelas.
Berbeda dengan penggunaan buku tematik guru, penggunaan buku teks tematik siswa dalam pembelajaran kali ini terlihat sudah efektif. Siswa
menggunakan buku untuk memperoleh materi pelajaran dan mengerjakan soal-soal latihan.
Pada pertemuan ke-2, siswa kelas IV sedang melaksanakan pembelajaran ke-2 hari ini. Pada kegiatan awal, guru meminta siswa
membaca teks wawancara pada buku teks siswa halaman 12. Tanpa melakukan apresepsi, guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca
teks wawancara tersebut dengan melakukan peran. Setelah selesai membaca, guru meminta siswa membuat teks wawancara terhadap
peneliti, guru meminta siswa mewawancarai apa yang peneliti lakukan di sekolah mereka. Setelah itu, siswa mengumpulkan hasil wawancara
ke guru. Guru mengoreksi hasil percakapan dan beberapa hasil percakapan yang dirasa bagus kemudian dibacakan oleh guru.
Kemudian guru meminta siswa membuka buku teks tematik. Guru menuliskan contoh soal mengenai satuan berat di papan
tulis dan menjelaskan cara mengerjakannya. Pada saat menjelaskan, guru terlihat hanya sedikit menyampaikan penjelasan. Setelah itu siswa
diminta mengerjakan soal halaman 18 “Ayo Berlatih”. Siswa terlihat kesulitan dalam mengerjan soal tersebut, beberapa kali siswa bertanya
kepada guru hingga akhirnya guru membahasnya di papan tulis. Siswa mencatat bahasan soal yang dijelaskan guru tersebut. Pembelajaran pun
selesai. Tidak ada rangkuman ataupun refleksi dari kegiatan hari ini, sama dengan kegiatan kemarin.
Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif karena siswa selalu menggunakan materi dan mengerjakan soal-soal latihan
yang ada di dalam buku. Penggunaan buku tematik guru pun terlihat cukup efektif. Guru menggunakan KD dan indikator yang ada pada
buku tematik guru dan membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa. namun sama seperti pembelajaran kemarin, tahapan
kegiatan yang ada dalam RPP berbeda dengan kegiatan pembelajaran yang direalisasikan, tujuan pembelajaran pun tidak terlalu sesuai
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pertemuan ke-3 kelas IV sedang melakukan pembelajaran ke-3.
Pada kegiatan awal, guru bersama siswa memainkan permainan donal bebek di kelas, karena kelas yang tidak terlalu luas, siswa bermain
secara bergantian. Kegiatan tersebut berlangsung selama 1 jam pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan pertanyaan mengenai
makanan apa yang tadi pagi siswa konsumsi. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan antusias. Guru menjelaskan apa saja gizi
yang terkandung dalam makanan-makanan yang siswa sebutkan tadi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab, ketika guru bertanya
mengenai zat gizi, masih banyak siswa yang terlihat bingung mengelompokan makanan. Siswa diminta membuka buku teks tematik
halaman 20, secara bergantian siswa diminta membaca teks yang berjudul “Mengenal Makanan Tidak Sehat”. Setelah selesai, guru
memberikan penjelasan sedikit untuk mendukung teks dan melakukan tanya jawab dengan siswa. Setelah itu siswa diminta mengerjakan tugas
individu “Ayo Mengamati”. Banyak siswa yang terlihat bingung dan bertanya kepada teman lainnya
Eh, kalo masak sayur sop pake apa aja sih? beberapa yang lainnya bertanya. Setelah selesai, tugas
dikumpulkan untuk diberi penilaian
Selanjutnya siswa diminta membuka halaman 16, mundur ke materi pembelajaran ke-2. Guru meminta beberapa siswa untuk
membaca teks secara bergantian. Setelah itu guru menjelaskan mengenai koperasi di Indonesia. Guru bertanya mengenai isi teks
tersebut pada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Kegiatan ini dipotong istirahat dan dilanjutkan kembali setelah istirahat. Saat
kegiatan baru dimulai kembali, guru bertanya beberapa pertanyaan untuk mengingatkan siswa. Beberapa siswa yang bisa menjawab, ada
pula yang tidak bisa. Setelah itu siswa diminta membuka halaman 23. Guru bertanya mengenai kenampakan alam yakni dataran tinggi
dan dataran rendah. Guru menjelaskan mengenai persebaran hasil pertanian. Sebelum sempat guru menjelaskan semua materi, bel
pergantian mata pelajaran berbunyi. Guru meminta siswa menutup buku tematik mereka, tidak ada rangkuman atau kegiatan refleksi pada
pembelajaran hari ini, sama seperti hari-hari yang lalu. Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan salam.
Pembelajaran kali ini terkesan baik dengan adanya permainan donal bebek di awal, hal ini memicu semangat siswa untuk belajar
materi yang lainnya namun, penggunaan metode belajar yang itu-itu saja dirasa membuat siswa jenuh karena setiap ada teks mereka selalu
membaca secara bergantian baru guru menjelaskan. Guru pun tidak menjelaskan materi secara detail sebelum meminta siswa mengerjakan
tugas individu. Tidak terlihat pembagian kelompok dalam setiap pembelajaran.
Penggunaan buku teks tematik siswa cukup efektif. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan buku siswa
dalam mencari informasi terkait materi yang sedang dipelajari dan tugas yang sedang dikerjakan. Namun, penggunaan buku tematik guru
menunjukan hasil yang kurang efektif. Guru menggunakan KD dan indikator serta tujuan pembelajaran yang ada pada buku guru namun,
perumusan tujuan pembelajaran di RPP kurang sesuai dengan
pelaksanaannya di kelas dan terlihat kurang membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa.
Guru menyatakan telah menggunakan buku dengan cukup efektif pada angket efektivitas penggunaan buku tematik guru. Artinya, guru
merasa cukup terbantu dalam membuat RPP guru menggunakan buku tematik sebagai patokan dalam menggunakan KD dan pengembangan
indikator namun, guru menyatakan jarang terbantu untuk memahami langakah-langkah kegiatan dan mengembangkan materi ajar dalam
buku tematik siswa. Hal tersebut selaras dengan analisis RPP yang dilakukan. Guru
memperoleh nilai 68 dalam deskripsi cukup baik, berarti guru menggunakan buku tematik guru dengan dengan baik dalam menyusun
RPP, dengan melakukan penyesuaian terhadap KD dan menulis dengan jelas tujuan pembelajaran. Rata-rata komponen RPP bernilai baik,
hanya saja instrumen dan kunci jawaban soal tidak disertakan di dalamnya.
Berdasarkan hasil angket efektivitas penggunaan buku teks tematik siswa, 70 menyatakan penggunaan buku teks tematik siswa
efektif. Dengan begitu, hasil angket dan observasi menunjukan hasil yang sesuai. kebanyakan dari mereka menjawab bahwa mereka sering
hingga selalu merasa bahwa buku teks tematik siswa memberikan kesempatan belajar secara mandiri dan memudahkan mereka dalam
belajar. Namun, kebanyakan siswa merasa jarang merasa kegiatan pembelajaran menggunakan buku teks tematik siswa menarik.
B. Pembahasan