Tujuan Pembelajaran Tematik Pendekatan dalam Pembelajaran Tematik

untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Disebut bermakna menurut Rusman, dikarenakan dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dengan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. 51

b. Tujuan Pembelajaran Tematik

Desain pembelajaran tentunya berkaitan dengan proses pencapaian tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran yang dibuat hendaklah sesuai dengan kebutuhan siswa. Merger, Gangne, dan Briggs memberikan teknik perumusan dan tujuan pembelajaran melalui 5 komponen, yakni; a situasi, b kapabilitas, c objek, d tindakan, e alat dan tantangan. 52 Tujuan pembelajaran tematik terpadu dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dalam pembelajaran tematik diharapkan siswa dapat: 53 1 Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna 2 Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi 3 Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai- nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan 4 Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain 5 Meningkatkan minat dalam belajar 6 Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya 51 Rusman, Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011, h. 254. 52 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Pembelajaran, cet. ke-4, Jakarta: Kencana Prenada, 2011, h. 232. 53 Sukayati, “Pembelajaran Tematik di SD Merupakan Penerapan dari Pembelajaran Terpadu”, Makalah¸disampaikan pada Diklat InstrukturPengembang Matematika SD Tingkat Lanjut, 6-9 Agustus 2014, h. 4. Karena tujuan pembelajaran menjadi acuan dalam pembuatan bahan evaluasi bagi siswa maka, hendaknya evaluasi haruslah senada dengan tujuan yang telah dibuat agar dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan

c. Pendekatan dalam Pembelajaran Tematik

Setidaknya ada tiga pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tematik, yaitu: 1 Problem Based Learning PBL Problem Based Learning adalah metode pendekatan pembelajaran dengan menyuguhkan masalah kontekstual pada siswa dengan tujuan merangsang rasa ingin tahu siswa dengan mempelajari hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Siswa diarahkan untuk bekerja secara kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan di dunia nyata. 54 2 Project Based Learning PjBL Metode pendekatan ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan PBL, guru menyajikan pelajaran secara kontekstual namun, dengan didukung oleh kreatifitas siswa karena, pendekatan ini menggunakan masalah sebagai langkah awal pengumpulan dan mengitegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang dilalui selama melakukan projek. PjBL digunakan apabila tujuan pembelajaran hendak membuat suatu projek yang hasil akhirnya dapat berupa produk atau hasil karya. 55 3 Scientific Scientific adalah pendekatan pembelajaran berdasarkan pada rasionalitas yang diukur secara empiris berdasarkan fakta. Pendekatan ini mencakup seluruh ranah pembelajaran yang ada dalam pembelajaran tematik yaitu sikap, pengetahuan, dan 54 Asep Ediana Latip, Pembelajaran Tematik Kajian Teoritik dan Praktik, Jakarta: UIN Press, 2013, h. 58. 55 Ibid, h. 63 keterampilan. 56 Ada lima langkah pembelajaran tematik yang dicantumkan dalam permendikbud no. 103 tahun 2014 yaitu sebagai berikut: 57 a Mengamati observing Mengamati dengan indra membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya dengan atau tanpa alat. Hasil belajarnya berupa perhatian pada waktu mengamati suatu objekmembaca suatu tulisanmendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu on task yang digunakan untuk mengamati. b Menanya questioning Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. Hasil belajarnya berupa jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik. c Mengumpulkan informasimencoba experimenting Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentukgerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi menambahimengembangkan. Hasil belajarnya berupa jumlah dan kualitas sumber yang dikajidigunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumenalat yang digunakan untuk mengumpulkan data. d MenalarMengasosiasi associating Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau 56 Ibid, h.50 57 Tim penulis, Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.103 Tahun 2014. menghubungkan fenomenainformasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. Hasil belajarnya adalah mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua faktakonsepteoripendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan faktakonsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsepteoripendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. e Mengomunikasikan communicating Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik, menyusun laporan tertulis, dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan. Bentuk hasil belajarnya adalah menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.

d. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24