76 keterampilan untuk warga binaan perempuan.
Petugas Lembaga Pemasyarakatan dan Pembina Teknis Instruktur diambil dengan pertimbangan
bahwa mereka mengetahui masalah secara mendalam dan dapat berkomunikasi dengan baik serta informasi yang diperoleh dapat dipercaya kemudian dapat
dijadikan sebagi sumber data. Selain itu, peneliti juga membutuhkan informasi yang didapat dari Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan untuk
memperoleh informasi tentang pembinaan keterampilan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta. Sumber data dari
Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan dapat digunakan untuk meng- cross check data yang diperoleh dari sumber data lain yaitu Petugas Lembaga
Pemasyarakatan dan Pembina teknis Instruktur.
B. HASIL PENELITIAN
1. Pemberdayaan Perempuan Warga Binaan Perempuan
a. Penyebab Perempuan Menjadi Warga Binaan
Adanya pembinaan yang dilakukan terhadap warga binaan perempuan dilatarbelakangi oleh masalah terjerumusnya para kaum
perempuan dalam tindakan kriminal dan sebagian besar alasan mereka melakukan tindakan kriminal tersebut adalah atas dasar kesulitan
ekonomi, lapangan pekerjaan yang terbatas, sumber daya manusia yang masih rendah serta ketidaktahuan mereka atas pelanggaran
hukum. Adapun alasan yang melatarbelakangi para warga binaan perempuan menjadi narapidana di Lapas Wirogunanyakni
77 dilatarbelakangi oleh terjerumusnya sebagian kaum perempuan ke
dalam tindakan kriminalitas yang sebagian besar dilakukan atas dasar sumber daya manusia yang masih rendah, kesulitan ekonomi, lapangan
pekerjaan yang terbatas dan kurangnya pengetahuan tentang pelanggaran hukum. Hal tersebut diungkapkan oleh ibu “KD” selaku
Petugas Lembaga Pemasyarakatan, yaitu :
“disini kasusnya macam-macam mbak ada yang masuk karena penipuan, penggelapan uang, nakoba ada juga yang pembunuhan.
Kebanyakan mereka masuk Lapas dikarenakan faktor ekoomi, mau keja tetapi kemampuan mereka terbatas padahal kebutuhan terus
meningkat, tanpa berfikir panjang mereka terpaksa melakukan tindakan kriminal seperti yang saya sebutkan tadi. Selain itu juga
mereka kurang paham tentang hukum”
Hal senada juga diungkapkan oleh bapak “AM”, selaku staff kepegawaian Lembaga Pemasyarakatan bahwa :
“banyak alasan mereka itu masuk sini. Ada yang nipu biar bisa dapet uang, ada yang judi, narkoba tapi kebanyakan jadi pengedar
kalo sini. Ya intinya banyak, tapi memang disini kasusnya mayoritas penipuan sama narkoba itu kalau kasus yang warga
binaan perempuan. Ya alasan mereka melakukan itu ada yang karena kepepet nggak punya uang akhirnya nipu, menggelapkan
uang dan tindakan criminal lainnya, karna ya memang apa-apa mahal sedangkan kebutuhan hidup mereka juga meningkat dan pada
akhirnya mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti itu”.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa para perempuan
yang menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan mayoritas disebabkan karena faktor ekonomi keluarga sehingga mereka melakukan tindakan
seperti penipuan, penggelapan, pencurian, dan pengedar narkoba untuk mencukupi kebutuhan hidup dan tidak memikirkan akibat dari
78 melakukan tindakan pelanggaran hukum tersebut dikarenakan masih
sedikitnya pemahaman mereka tentang hukum yang berlaku.
b. Kontribusi Pembinaan Keterampilan untuk Warga Binaan