Faktor Penghambat Pelaksanaan Pembinaan Keterampilan

109 Kayak mesin jahitnya itu dapet bantuan dari Romo Kisser mbak” Dari wawancara diatas dapat dsimpulkan beberapa faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan keterampilan untuk warga binaan perempuan di Lapas Wirogunan, yaitu antara lain : a Tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan pembinaan keterampilan b Adanya keinginan dari beberapa warga binaan perempuan untuk maju dan menambah ilmu yang kemudian akan mereka aplikasikan di masyarakat setelah mereka bebas c Adanya kepedulian dari para Petugas Lembaga Pemasyarakatan dalam memfasilitasi warga binaan perempuan d Adanya kepedulian dari lembaga diluar Lapas yang mau bekerjasama dan memberikan bantuan pengadaan alat untuk kegiatan keterampilan. e Kreatifitas dan ide yang dimiliki warga binaan perempuan yang ikut pembinaan keterampilan sehingga produk yang dihasilkan bervariatif dan menarik.

b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pembinaan Keterampilan

Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui pembinaan keterampilan untuk warga binaan perempuan di Lapas Wirogunan adalah keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana yang digunakan sehingga produk atau barang yang dihasilkan warga binaan perempuan juga 110 terbatas.Selain itu faktor motivasi dari diri warga binaan perempuan yang masih pasang surut. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu “KD”, yaitu : “Kalau faktor penghambat ya tetep ada keterbatasan pihak Lapas dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan keterampilan, ada juga dari SDM-nya terbatas juga. Dana yang disediakan dalam kegiatan pembinaan keterampilan juga terbatas.Kalo yang dari warga binaannya sendiri masih ada yang kurang mempunyai minat dan motivasi dalam kegiatan keterampilan. Makanya yang ikut kegiatan ya cuma itu-itu aja yang memang bener-bener minat mbak” Hal serupa juga diungkapkan oleh bu “AS”, yaitu : “Penghambatnya ya itu mbak tidak ada jadwal yang ditetapkan disini khusus untuk kegiatan keterampilan saja, jadi ya kalo ada kegiatan lain pada waktu yang bersamaan ya terpaksa warga binaannya ijin tidak mengikuti pembinaan keterampilan dulu. Kayak sekarang ini mereka lagi ijin ikut pembinaan rohani mbak jadi mereka ke aula semua. Ada juga karna pembina teknis hanya satu mbak, hanya saya saja jadi nggak bisa kalo harus ngawasi warga binaan satu persatu saat praktek. Saya juga keterampilannya terbatas mbak, padahal mereka kadang bosen, mau nggak mau ya saya cari keterampilan diluar mbak nanti kalo agak bisa baru di praktekkin disini, sama-sama belajar sama warga binaannya. Dalam hal pemasaran kita juga masih kesulitan mbak, padahal mereka buat produk kayak gini untuk nambah biaya hidup juga selama disini” Dari wawancara diatas dapat dsimpulkan beberapa faktor penghambat pelaksanaan kegiatan pembinaan keterampilan untuk warga binaan perempuan di Lapas Wirogunan, yaitu antara lain : a Masih adanya keterbatasan dalam penyediaan SDM khususnya Pembina Teknis dalam penyelenggaraan pembinaan keterampilan b Tidak adanya jadwal yang ditetapkan untuk kegiatan keterampilan sehingga jika ada kegiatan lain pada waktu yang bersamaan warga 111 binaan ijin tidak mengikuti pembinaan keterampilan terlebih dahulu c Dalam melakukan pemasaran produk yang dihasilkan warga binaan perempuan masih mempunyai kesulitan.

C. PEMBAHASAN 1.

Pemberdayaaan Perempuan, Lembaga Pemasyarakatan dan Pembinaan Keterampilan Menurut Winarni 2004: 79inti dari pemberdayaan meliputi tiga hal, yakni pengembangan enabling, memperkuat potensi atau daya empowerment dan terciptanya kemandirian. Pemberdayaan terjadi pada pada individu yang memiliki kemampuan, dan atau individu yang memiliki daya yang masih terbatas. Senada dengan pendapat Ambar T Sulistiyani 2004 : 83-84 terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam melaksanakan pemberdayaan, yaitu: a Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. Tahapan ini merupakan tahapan persiapan dalam proses pemberdayaan. Pihak pemberdayaactorpelaku pemberdayaan berusaha menciptakan prakondisi supaya dapat memfasilitasi berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif. b Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan-keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam