43 formal memfokuskan kepada peserta didik dalam bentuk kelompok dan
menekankan pada proses objektif, misalnya penguasaan dan keterampilan”. Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa pembinaan
keterampilan yang dilaksanakan di lembaga pemasyarakatan dapat menjadi suatu bentuk pemberdayaan khususnya pemberdayaan para warga
binaan perempuan dengan mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sehingga dengan adanya pemberdayaan perempuan melalui
pembinaan keterampilan ini problema yang terjadi dapat terselesaikan melalui pembinaan keterampilan yang berbasis potensi individu.
6. Tinjauan Tentang Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam suatu kegiatan akan ditemukan faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuan kegiatan tersebut.Faktor dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai hal keadaan, peristiwa yang ikut menyebabkan mempengaruhi terjadinya sesuatu.Faktor tersebut dapat
dibedakan menjadi dua yakni: 1.
Faktor Pendukung Pendukung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan 1
orang yang mendukung 2 penyokong; pembantu; penunjang. Faktor pendukung dapat diartikan hal pendukung yang memiliki pengaruh baik
terhadap proses pemberdayaan perempuan tersebut sehingga dapat memperlancar proses pemberdayaan perempuan. Faktor pendukung dari
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan melalui pembinaan keterampilan dapat dilihat dari:
44 a.
Sarana Prasarana Sarana menurut Tatang M. Amirin, dkk 2010: 77 ialah segala
fasilitas bisa berupa peralatan, bahan dan perabot yang langsung dipergunakan dalam proses kegiatan. Sedangkan prasana adalah
perangkat yang menunjang keberlangsungan kegiatan. b.
Pendanaan Pendanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan
penyediaan dana. c.
Lingkungan sekitar Lingkungan sekitar adalah lingkungan baik secara alam maupun bukan
alam yang mempengaruhi sesuatu. 2.
Faktor Penghambat Penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan 1
orang yang menghambat 2 alat yang dipakai untuk menghambat. Faktor penghambat dapat dimaknai hal peristiwa, keadaan yang memiliki
pengaruh buruk terhadap proses pemberdayaan perempuan karena bisa menghambat proses pemberdayaan perempuan. Faktor penghambat
secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor penghambat internal dan faktor penghambat eksternal. Dalam kegiatan pembinaan
keterampilan ini faktor penghambat ialah faktor dari dalam diri warga binaan perempuan sementera faktor penghambat ialah faktor dari luar.
45
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelum penelitian dilakukan oleh seorang peneliti yang dijadikan sebagai
pedoman ataupun sumber lain untuk pelengkap data penelitian. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1 Penelitian yang dilakukan oleh Nuriyah 2010, mahasiswa Pendidikan
Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta, dengan judul penelitian “Pemberdayaan Keterampilan Perempuan di Panti Sosial Karya Wanita
PSKW”. Penelitian tersebut dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif.
Hasil dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tujuan dari panti social tersebut yaitu menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita,
memulihkan kembali harga diri, tanggung jawab social, kemajuan dan kemampuan para perempuan agar dapat merasakan hidup wajar dalam
bermasyarakat. Manfaat pemberian keterampilan tersebut bagi warga binaan adalah untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan
terkait dengan keterampilan yang diikuti. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang relevan dapat diketahui
bahwa penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Persamaannya adalah sama-sama
meneliti tentang bagaimana proses pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pembinaan keterampilan. Sedangkan perbedaannya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Nuriyah tersebut fokus penelitiannya pada