32 memiliki kapasits dan potensi diri yang harus ditingkatkan guna kehidupan
di masa yang akan datang.
3. Tinjauan tentang Lembaga Pemasyarakatan
a. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk melaksanakan pembinaan terhadap narapidana atau warga binaan pemasyarakatan melalui
pendidikan terutama pendidikan non formal. Melalui pendidikan non formal, para warga binaan pemasyarakatan khususnya warga binaan perempuan
memperoleh pembinaan keterampilan yang bertujuan agar setelah warga binaan keluar dari Lapas dapat melanjutkan kehidupannya, khususnya dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan memanfaatkan bekal keterampilan yang dimiliki. Pemasyarakatan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 12
Tahun 1995 tentang pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan berdasarkan system kelembagaan dan cara pembinaan yang
merupakan bagian akhir dari system pemidanaan dalam tata peradilan pidana. Sedangkan yang dimaksud dengan Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat
orang-orang menjalani hukuman pidana, penjara Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999 : 580. Pengertian lain mengenai Lembaga Pemasyarakatan
yaitu suatu tempat, lokasi atau lembaga dibawah Departemen Hukum dan HAM yang bertujuan untuk membina dan membimbing warga binaan dengan
memanfaatkan potensi yang dimiliki warga binaan, petugas lembaga, serta masyarakat sesuai dengan kemampuan dan bakat serta minat demi
33 terwujudnya kesejahteraan social warga binaan pemasyarakatan dan
masyarakat Jumiati, 1995 : 13. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Lembaga
Pemasyarakatan merupakan suatu tempat, lokasi atau lembaga dibawah Departemen Hukum dan HAM untuk memberikan pembinaan kepada warga
binaan tidak terkecuali warga binaan perempuan. Pembinaan dilakukan dengan memberikan keterampilan kepada warga binaan perempuan sesuai
dengan potensi yang dimiliki , bertujuan agar bermanfaat saat warga binaan keluar dari Lapas dan kembali berperan dalam masyarakat.
b. Pengertian Sistem Pemasyarakatan di Indonesia
Berdasarkan Undang – Undang No. 12 tahun 1995 Pasal 1 Ayat 2 tentang pemasyarakatan, disebutkan bahwa Sistem Pemasyarakatan adalah
suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antar
pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan
tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk
Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga
dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan
34 dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik
dan bertanggung jawab. Menurut UU No. 12 Tahun 1995 Pasal 3, fungsi diselenggarakannya
sistem pemasyarakatan adalah untuk menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat,
sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.
Dalam menyelenggarakan sistem pemasyarakatan, dibutuhkan keikutsertaan seluruh pihak yang terlibat termasuk keikutsertaan masyarakat.
Hal ini dimaksudkan agar saat warga binaan kembali ke masyarakat, mereka tidak merasa dikucilkan dan dapat kembali berperan di tengah-tengah
masyarakat.
c. Pengertian Narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan