Refleksi Tindakan Siklus I
78
yang terjadi pada siklus I. Adapun revisi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman melalui endekatan kontekstual adalah sebagai
berikut.
a. Guru memberikan kesempatan pada semua siswa agar proses tanya
jawab tidak didominasi oleh satu dua siswa. b.
Menutup pintu kelas dan menguncinya dari dalam sehingga siswa dari kelas lain tidak menganggu pelajaran.
c. Guru selalu menasehati apabila ada siswa yang pasif dan diam saat
kegiatan diskusi. d.
Pembagian kelompok dilakukan oleh guru, sehingga setiap kelompok kemampuan siswa heterogen.
e. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok dan memberikan batasan
waktu penyelesaian sehingga siswa dapat menyelesaikannya sesuai waktu yang telah ditentukan.
Selain terdapat beberapa kendala di atas, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman melalui pendekatan
kontekstual pada siklus I dapat berjalan dengan lancar. Ada beberapa hal positif yang muncul ketika diterapkannya pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu: a
siswa tampak antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran terutama pada saat berdiskusi atau pada komponen masyarakat
belajar,
79
b melalui pendekatan kontekstual siswa lebih mudah untuk memahami
materi pembelajaran khususnya membaca pemahaman, c
siswa juga tidak cepat bosan mengikuti kegiatan pembelajaran karena pembelajaran didominasi oleh aktivitas siswa,
d melalui pendekatan ini siswa dapat lebih mudah memahami bacaan
yang diberikan karena siswa mengetahui makna kata yang terdapat didalamnya dengan cara menemukan sendiri melalui kegiatan
bertanya baik dengan teman sekelompok, antar kelompok, maupun pada guru dan materi yang diberikan dihubungkan dengan konteks
yang pernah dialami oleh siswa. Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi yang telah dilakukan pada
siklus I dapat disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi pada tes hasil belajar siswa belum optimal dan masih belum memenuhi kriteria
keberhasilan karena masih ada satu siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Beberapa permasalahan yang ditemukan pada siklus I
akan menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Sehingga peneliti dan guru memutuskan akan melaksanakan siklus II. Tindakan
siklus II akan memperbaiki kekurangan pada siklus I, dengan harapan hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa akan menjadi lebih baik dan
lebih optimal.
80