Kurikulum Membaca Pemahaman Siswa Tunarungu

29 pembelajaran dengan menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan keseharian. Sesuai pendapat Masnur Muslich 2011:41 pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari memiliki cakupan yang sangat luas. Elaine B.Johnson 2007:67 mengemukakan bahwa sistem Contextual Teaching and Learning adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka yaitu: konteks pribadi, sosial, dan budaya mereka. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat ditegaskan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan cara melibatkan siswa secara penuh untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks yang dialami di dunia nyata berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat menemukan makna dari suatu pembelajaran itu sendiri.

2. Karakteristik Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual memiliki perbedaan dengan pendekatan pembelajaran yang lainnya. Pendekatan kontekstual melibatkan siswa secara 30 aktif dalam pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya 2006:254 terdapat lima karakteristik penting dalam pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual yaitu: a pendekatan kontekstual merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, b pendekatan kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru, c pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, d mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, dan e melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Pendapat Wina Sanjaya di atas menerangkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual mempunyai lima karakteristik. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zahorik Yatim Ritanto,2009:165 ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik pembelajaran kontekstual yaitu: a pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, b pemerolehan pengetahuan dengan cara mempelajari secara keseluruhan terlebih dahulu, kemudian memperhatikan secara detailnya, c pemahaman pengetahuan melalui penyusunan konsep sementara, kemudian baru dikembangkan, d mempraktikkan pengetahuan, dan e melakukan refleksi. Pendapat Zahorik di atas dapat dimaknai bahwa dalam pendekatan pembelajaran kontekstual terdapat lima elemen yang harus diperhatikan yaitu: merecall kembali pengetahuan yang sudah dimiliki, mempelajari secara keseluruhan baru kemudian diperlajari persub bagian, memahami pengetahuan dengan cara berdiskusi dengan orang lain sehingga didapatkan 31 pengetahuan yang dapat dipraktikan, dan merefleksikannya. Karakteristik pendekatan kontekstual yang lain dikemukakan oleh Masnur Muslich 2011: 42 pembelajaran dengan pendekatan kontekstual mempunyai karakteristik yang meliputi: a pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata, b memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna, c memberikan pengalaman bermakna bagi siswa, d pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi antar teman, e pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami, f pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama, dan g pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan. Karakteristik pendekatan kontekstual menurut pendapat Mansur Muslich di atas lebih menekankan pada menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dalam konteks yang bermakna. Hal itu yang membedakan perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan lainnya. Sejalan dengan pendapat Trianto 2010:110 selain elemen pokok pendekatan kontekstual juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya, menurut adalah sebagai berikut: 1 kerja sama, 2 saling menunjang, 3 menyenangkan, 4 tidak membosankan, 5 belajar dengan bergairah, 6 pembelajaran terintegrasi, dan 7 menggunakan berbagai sumber siswa aktif.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Membaca Intensif Melalui Metode Assessment Search Pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 2 Alastuwo Kabupaten Karanganyar

0 0 15

Layanan Perpustakaan untuk Siswa Tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri Kabupaten Tasikmalaya.

1 2 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI METODE MULTISENSORI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

10 39 281

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN.

0 1 229

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN STRUKTUR KALIMAT MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA RANTAI HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 2 DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

0 0 233

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MEDIA KORAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR V DI SEKOLAH LUAR BIASA B KARNNAMANOHARA.

0 4 220