284-285 rumus untuk mencari rerata adalah sebagai berikut.
64
Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa, 16 Februari 2016. Pertemuan pertama membahas sub tema musim hujan dengan judul bacaan
Musim Hujan Tlah Tiba. Pada pertemuan ini peneliti berperan penuh dalam pemberian tindakan kepada siswa dan bertindak sebagai guru.
Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I adalah sebagai berikut.
Kegiatan Awal
1 Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian
dilanjutkan dengan berdoa bersama siswa.
2 Guru mengkondisikan kelas agar tercipta kelas dan kondisi belajar
yang nyaman untuk proses pembelajaran.
3 Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
melalui pendekatan kontekstual. Kegiatan Inti
Guru melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan 7 komponen
pendekatan kontekstual.
1 Kontruktivisme
Kegiatan ini diawali guru dengan membicarakan mengenai cuaca hari ini yang mendung. Siswa menjawab mendung pertanda hujan akan
segera datang. Setelah salah satu siswa berani menjawab, timbul keberanian siswa lain untuk saling berebut menyampaikan
pendapatnya mengenai cuaca hari ini yang akan hujan.
65
2 Masyarakat belajar
Pada tahap ini peneliti membagi siswa menjadi dua kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua siswa. Pembuatan kelompok dilakukan
dengan cara undian. Guru meminta siswa duduk bersama dengan kelompoknya, dengan cara mengubah posisi tempat duduk sesuai
teman sekelompok. 3
Inkuiri Pada tahap ini siswa secara berkelompok melakukan kegiatan
pengamatan dan penemuan untuk membahas bacaan yang diberikan oleh peneliti. Baik membahas mengenai makna kata per kata yang
belum dipahami maupun membahas tentang inti bacaan dengan cara menjawab pertanyaan bacaan secara berkelompok.
4 Bertanya
Setelah semua siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan sudah mendiskusikan bacaan yang telah diberikan. Siswa
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai makna kata yang belum dipahami yang terdapat dalam bacaan. Kemudian ada siswa
yang bertanya. Guru pun mengembalikan pertanyaan siswa tersebut ke kelompok yang lain, dan menanyakan “Adakah siswa yang
mengetahui makna kata berbahaya yang terdapat dalam bacaan?” Belum ada siswa yang berani untuk menjawabnya. Guru kemudian
mencontohkan dalam konteks lain. “Bermain pisau bisa menyebabkan apa?” kemudian siswa menjawabnya, “Bisa berdarah dan jarinya
66
potong”, selanjutnya guru menjelaskan bawa “Bermain pisau bisa mendatangkan kerugian seperti jari tangan bisa berdarah, itu
merupakan contoh konkret makna kata berbahaya”. Kemudian guru kembali mengajukan pertanyaan “Apa makna kata berbahaya dalam
konteks bacaan ini?”, belum ada siswa yang berani menjawabnya kemudian guru menunjuk siswa untuk menjawab. Siswa yang ditunjuk
menjawab “Berbahaya bila ada sambaran petir”. Guru kemudian menjelaskan bahwa bermain hujan-hujanan bisa berbahaya, bisa
terkena sambaran petir dan juga pada musim hujan banyak meyebabkan munculnya berbagai penyakit seperti: influenza, demam,
gatal-gatal, dan demam berdarah. Kemudian ada siswa bertanya “Apa itu gatal-gatal?”, guru mengembalikan pertanyaan pada siswa
kemudian ada siswa yang mengetahuinya dan menjelaskan dengan disertai peragaan tangannya yang menggaruk lengan tangan yang
kebetulan sedang gatal. Guru kemudian memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai kata-kata dalam bacaan yang belum
diketahui maknanya. Kemudian siswa ada yang bertanya, kata-kata yang ditanyakan adalah menyesal, muncul, sepuas-puasnya. Guru
mejelaskannya dengan disertai contoh konkret yang dapat dilihat oleh siswa, seperti kata muncul. Guru memahamkan bahwa kata muncul
sama dengan kata tampak atau terlihat atau menampakan diri. Kembali guru bertanya pada siswa, “Apakah pagi hari ini matahari
terlihat dari bumi?” kemudian siswa secara serentak menjawab