35
setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran, sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa
ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif, b pada pendekatan kontekstual siswa belajar secara rill
sedangkan pembelajaran konvensional siswa belajar melalui latihan-latihan. Tujuan akhir pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah siswa
memiliki kepuasan diri sedangkan dalam pembelajaran konvensional berupa nilai angka yang diperoleh siswa, dan c pembelajaran dengan kontekstual
keberhasilan siswa diukur tidak hanya dengan tes tetapi juga dengan test performance, wawancara, dan observasi. Selain tiga perbedaan tersebut masih
banyak lagi perbedaan – perbedaan yang membedakan antara pendekatan kontekstual dengan pendekatan konvensional, seperti yang telah diuraikan di
atas.
D. Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Membaca Pemahaman
Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman menggunakan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen yaitu: konstruktivisme,
inquiri, permodelan, bertanya, masyarakat belajar, refleksi, dan penilaian autentik. Pelaksanaan program pembelajaran dipandu oleh perencanaan yang
telah disusun sebelumnya. Menurut Daryanto Muljo Raharjo 2012:158 secara umum tidak ada perbedaan mendasar antara format program
pembelajaran konvensional dengan pembelajaran kontekstual. Adapun yang membedakannya terletak pada penekanan pada deskripsi tujuan yang akan
36
dicapai jelas operasional, sementara program pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya, yaitu kegiatan tahap-demi
tahap yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Abdul Majid 2013:229-230 skenario pembelajaran kontekstual mengembangkan tujuh komponen dalam pembelajaran dapat dilakukan
melalui: 1 mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru, 2 melakukan kegiatan inkuiri untuk semua topik yang diajarkan, 3 mengembangkan sifat
ingin tahu siswa melalui kegiatan bertanya, 4 menciptakan masyarakat belajar, melalui kegiatan kelompok, berdiskusi, dan tanya jawab, 5 adanya
model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, atau media, 6 melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
dan 7 melakukan penilaian objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa. Berdasarkan pendapat di atas skenario
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara penuh, mulai dari kegiatan mengembangkan
pemikiran siswa, kegiatan inkuiri sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan secara mandiri, kegiatan masyarakat belajar melalui kerja
kelompok maupun berdiskusi antar kelompok dan dengan guru, permodelan yang bisa dilakukan oleh siswa maupun guru, dan mengajak siswa untuk
merefleksikan di setiap akhir kegiatan pembelajaran.