Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 mengurangi pengangguran. Tetapi dalam pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah terkadang terkendala waktu yang bersamaan dengan musim tanam, karena selain sebagai ibu rumah tangga ketika musim tanam tiba mereka bekerja sebagai petani. Oleh sebab itu, biasanya pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah berhenti untuk sementara waktu sambil menunggu warga belajar untuk menyelesaikan keperluan di sawah. Sehingga tutor harus mengulas materi kembali yang pernah disampaikan kepada warga belajar agar tidak lupa. Selain itu kendala yang dihadapi mengenai pemasaran produk hasil kerajinan dari daur ulang sampah. Sebagian besar warga belajar belum mengetahui mau dijual kemana produk yang sudah mereka hasilkan. Biasanya mereka dibantu dan diarahkan oleh pengelola Rumah Pintar Nur Aini untuk mengikuti pameran dan bazar yang biasa diadakan. Pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini diselenggarakan setiap seminggu sekali yaitu pada hari minggu pagi. Sebelum melakukan pelatihan tutor mengharuskan kepada setiap warga belajar yang mengikuti program pelatihan pengelolaan sampah non organik untuk mengumpulkan berbagai jenis sampah non organik yang masih layak untuk dibuat berbagai macam kerajinan dalam kurun waktu seminggu. Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah agar terciptanya lingkungan yang bersih dan membentuk masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungannya. Selanjutnya, setelah sampah terkumpul warga belajar membawa sampah non organik tersebut pada saat pelatihan. 6 Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas maka peneliti mengambil penelitian “Pelaksanaan Program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut: 1. Volume sampah yang dihasilkan di kota Wonosari pada tahun 2012 sebanyak 103 hari. Dari volume sampah sebanyak itu, sekitar 72 diangkut ke TPA yang berada di Dusun Wukirsari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 28 di kelola oleh masyarakat dengan dipilah untuk dimanfaatkan kembali, dibakar maupun ada juga yang dibuang ke sungai 2. Kesadaran masyarakat di Wonosari untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. 3. Belum ada kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang ibu-ibu rumah tangga di sekitar Rumah Pintar Wonosari. 4. Sebagian dari masyarakat sekitar Rumah Pintar Nur Aini masih melakukan pengelolaan sampah yang salah yaitu dengan cara membakar sampah yang masih campur menjadi satu antara sampah organik dan non organik. 5. Warga belajar yang jarang hadir dalam setiap pertemuan pelatihan pengelolaan sampah mengakibatkan warga belajar ketinggalan materi sehingga tutor mengulas materi kembali. 6. Warga belajar masih kesulitan dalam memasarkan hasil produk kerajinan daur ulang limbah sampah. 7 7. Pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah berhenti sementara ketika memasuki masa tanam, karena sebagian besar warga belajar bermata pencaharian sebagai petani.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka peneliti perlu membatasi masalah yang akan diteliti yaitu Pelaksanaan Program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan batasan masalah diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan pelaksanaan program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 8 2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan terutama bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah sebagai acuan bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. b. Memberikan kontribusi keilmuan pada civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta tentang pemberdayaan perempuan melalui kegiatan sadar kebersihan dan menjadikan lebih mandiri dan berdaya. 2. Manfaat Praktis a. Dengan adanya pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, khususnya di Dusun Jeruksari dan sekitarnya. b. Dapat memberikan masukan bagi pengelola agar kegiatan dapat dilakukan secara lebih optimal. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kajian Sampah

a. Pengertian Sampah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik rumah tangga, dimana masyarakat bermukim di sanalah berbagai jenis limbah yang akan dihasilkan, ada sampah ada pula air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah padat lebih dikenal sebagai “sampah” yang bersifat padat yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, sampah padat terdiri dari senyawa kimia yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik, dengan konsentrasi dan kualitas tertentu, kehadiran sampah padat dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap sampah padat. Menurut Notoadmodjo 2003:24 pengertian sampah adalah Sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak terpakai lagi oleh manusia atau sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Lebih lanjut dikatakan bahwa sampah harus mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut 1 merupakan sesuatu benda atau bahan padat, 2 ada hubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan manusia, 3 benda atau bahan tersebut tidak diperlukan lagi. Pengertian sampah menurut Undang-Undang UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, bahwa sampah adalah sisa 10 kegiatan sehari-hari manusia danatau proses alam yang berbentuk padat. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan refuse sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang. Menurut Basriyanta 2007:18, “sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilikpemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar ”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa sampah adalah suatu barang yang terbuang dibuang yang berasal dari aktivitas manusia maupun proses alam yang sudah tidak terpakai dan tidak mempunyai nilai guna.

b. Macam-macam Sampah

1 Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sebagai berikut: a Sampah Organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan- bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkusan selain kertas, karet dan plastik, tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. b Sampah anorganik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintesis maupun hasil pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi: sampah logam dan produk-produk olehannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar sampah anorganik tidak dapat diurai oleh alam mikroorganisme secara keseluruhan unbiodegradable. Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis