13
4 Sampah dari perdagangan dan perkantoran yaitu, sampah yang
berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan, dan mall menghasilkan sampah yang
beragam. Sampah dari perdagangan banyak menghasilkan sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, dedaunan
dan menghasilkan sampah yang tidak mudah membusuk seperti kertas, kardus, plastik kaleng dan lain-lain. Sampah yang berasal
dari kegiatan perkantoran termasuk fasilitas pendidikan, menghasilkan sampah seperti kertas bekas, alat tulis-menulis
bolpoint, pensil, spidol, toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik,
klise film, komputer rusak, dan lain-lain.
5 Sampah dari industri, yaitu sampah yang berasal dari seluruh
rangkaian produksi dengan menghasilkan sampah yang beragam tergantung dari bahan baku produksi, proses produksi dan out
produk yang dihasilkan.
Berdasarkan berbagai macam timbulan sampah diatas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini termasuk ke dalam sumber timbulan
sampah rumah tangga karena sebagian besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan menghasilkan sisa-sisa dari kegiatan rumah tangga seperti sisa
pengolahan makanan, barang bekas dari perlengkapan rumah tangga, kertas, kardus, gelas, kain, tas bekas, sampah dari kebun dan halaman, batu
baterai dan lain-lain.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jenis dan Jumlah Sampah
Jenis dan jumlah sampah umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1 Letak Geografis
Letak geografis
mempengaruhi tumbuh-tumbuhan
dan kebiasaan masyarakat, di dataran tinggi umumnya banyak sayur-
sayuran, buah-buahan dan jenis tanaman tegalan yang akhirnya akan mempengaruhi jenis dan jumlah sampah.
2 Iklim
Daerah yang banyak hujan akan membuat tumbuhan bertambah banyak dibandingkan di daerah kering sehingga sampahnya juga
lebih banyak.
14
3 Tingkat Sosial Ekonomi
Pada ekonomi yang baik maka daya beli masyarakat akan tinggi dan sampah yang dihasilkan akan tinggi pula.
4 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk kota jumlahnya tinggi maka akan menghasilkan sampah yang banyak pula.
5 Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi mempengaruhi industri, selanjutnya akan menggunakan peralatan yang lebih baik, sehingga bahan
makanan tidak banyak yang terbuang dan hasil buangannya dapat digunakan kembali. Damanhuri 2004: 42.
2. Kajian Pengelolaan Sampah
a. Teori Pengelolaan Sampah
Menurut Martopo, S dalam Suryanti, 2009: 33 pola pengelolaan sampah adalah aktivitas pengelolaan sampah mulai dari sumber sampah
sampai dengan tempat pembuangan akhir atau sampai tempat prosessing. Permasalahan sampah bukan hanya berdampak pada persoalan
lingkungan, tetapi juga menimbulkan kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan. Ada beberapa hal kreatif yang bisa dilakukan agar sampah
tidak menggunung dan menyebabkan kerusakan lingkungan yaitu menerapkan prinsip 4R yaitu:
1 Reduce mengurangi sampah; sebisa mungkin melakukan
minimalisasi barang atau material yang digunakan seperti; membawa tas belanjaan sendiri untuk mengurangi sampah
kantong plastik pembungkus barang belanja, membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun dari pada membeli botol
baru setiap kali habis, membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli
beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
2 Reuse memakai kembali; sebisa mungkin pilihlah barang-
barang yang bisa dipakai kembali seperti; memanfaatkan botol- botol bekas sebagai wadah, memanfaatkan kantong plastik
bekas kemasan belanja untuk pembungkus, memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat
pembersih, maupun keperluan lainnya.