Unsur-unsur Pokok dalam Pengelolaan Sampah

22 c Sampah yang dibuang ke saluran drainase atau sungai akan menyumbat atau menghambat aliran air. d Sampah yang kering menjadi relatif mudah terbakar. Hal ini dapat menimbulkan bahaya kebakaran Damanhuri 2004: 42. 3 Dampak Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi a Pengelolaan sampah yang kurang baik aakan membentuk lingkungan yang kurang menyanangkan bagi masyarakat. Bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran di mana-mana. b Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. c Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung untuk mengobati orang sakit dan pembiayaan secara tidak langsung tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas. d Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase dan lain-lain. e Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung membuang sampah di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih serign dibersihkan dan diperbaiki Tchobanoglous dkk, 1993

j. Pengelolaan Sampah Padat

Yang dimaksud pengelolaan sampah ialah sampah dikerjakan sedemikian rupa hingga dimanfaatkan, atau diproses sedemikian hingga tidak membahayakan atau mengganggu lagi Fajar Hadi, 1980: 132. Berikut ini beberapa cara dalam mengolah sampah yaitu: 1 Pakai ulang re-use dan daur ulang recycling 2 Pembuatan pupuk composing Pembuatan kompos ini pada prinsipnya ialah mengolah sampah organik menjadi bahan anorganik pupuk baik secara anaeron maupun anaerob. 3 Pembakaran Sampah Inceneration Pembakaran ini adalah suatu cara pengelolaan samapah dengan dibakar pada suatu tempat yang khusus untuk keperluan ini. 23 Umumnya incinerator dilakukan secara besar-besaran melalui fasilitas khusus yang dibangun untuk keperluan itu. 4 Mengurug Tanah Mengurug sampah dengan tanah Sanitary Landfill yang juga biasa disebut pendam urug berlapis, mula-mula sampah dibuang di dalam lubang yang sengaja dibuat untuk pembuangan sampah, sampah ditutup tanah, ditimbun lagi dengan sampah diatas urugan tanah tersebut, lalu ditutup lagi dengan tanah, demikian dan seterusnya. Proses ini biasanya dilakukan di TPA. 5 Pirolisis Pyrolysis Pirolisis adalah dekomposisi sampah yang modern, dilakukan dengan suhu tinggi, dan hasilnya ialah bahan-bahan yang berguna, misalnya jenis minyak tertentu, arang aktif atau gas Ircham, 1992: 50-51. 6 Pemadatan atau Pengempaan Blocking Pemadatan ini dengan cara mengecilkan volume sampah padat seperti halnya ampas tebu, kotak seng, juga mobil bekas.

k. Pelatihan Pengelolaan Sampah

Menurut Ambar Teguh dan Rosidah 2003: 175. mengartikan pelatihan sebagai “proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu”. Sedangkan pengertian pengelolaan sampah menurut UU No 18 Tahun 2008 didefinisikan bahwa pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penenganan sampah. Berdasarakan pemaparan mengenai pengertian pelatihan dan pengelolaan sampah diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pengelolaan sampah merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mengembangkan