Pengertian Pelatihan Kajian Tentang Pelatihan

37 dalam pelaksanaan model ini adalah bagaimana mengubah paradigma “membuang sampah” jadi “memanfaatkan sampah”. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian sebelumnya disini terletak pada lokasi penelitian yang berbeda. 3. Syafa’atur Rofi’ah 2013, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan skripsinya yang berjudul “Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah Studi di Bank Sampah Surolaras, Suronatan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta”. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi pengamatan, interview dan dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah meliputi sosialisasi, pemetaan wilayah, perencanaan, pelatihan, dan proses penanganan di tempat, proses pengumpulan sampah, proses pengangkutan, sampah, proses pengolahan sampah. Manfaat yang dirasakan dengan adanya bank sampah karena bagi mereka sampah yang biasanya dibuang sia-sia menjadi barang yang bernilai ekonomis, menambah perekonomian keluarga, menambah silaturahmi antar masyarakat satu dengan yang lain. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti disini terletak pada sasaran program. Penelitian sebelumnya sasaran programnya lebih luas yaitu semua masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan dalam penelitian ini sasaran programnya hanya ditujukan pada kaum 38 perempuan saja. Selain itu dalam pengumpulan sampah pada penelitian sebelumnya dilakukan menjadi satu di bank sampah. Sedangkan dalam penelitian ini pengumpulan sampahnya dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing warga belajar kemudian setelah seminggu sampah tersebut dibawa untuk mengikuti program pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini.

C. Kerangka Berpikir

Kaum perempuan Dusun Jeruksari masih mengelola sampah rumah tangga dengan cara tradisional yaitu dengan membakar dan menimbunnya dalam keadaan tercampur antara sampah organik dan anorganik. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan baik udara maupun tanah. Karena keprihatinan akan hal itu maka didirikanlah program Pelatihan Pengelolaan Sampah di Rumah Pintar Nur Aini. Rumah Pintar Nur Aini merupakan suatu wadah kegiatan pembelajaran dalam pelatihan pengelolaan sampah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Selain itu dengan adanya program pelatihan pengelolaan sampah dapat menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat serta memberikan keterampilan kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengelola sampahnya dengan bijaksana. Lebih dari itu dengan adanya program pelatihan pengelolaan sampah diharapkan kebiasaan masyarakat untuk membakar sampah dapat berkurang, masyarakat dapat terbiasa memilah sampah, dan masyarakat dapat memiliki keterampilan mengelola dan mengolah sampah dengan benar agar terwujud