Sejarah Berdirinya Rumah Pintar Nur Aini

57 kerjasama Penyelenggaraan Rintisan Rumah Pintar Nur Aini Tahun 2012. 9 Rencana Program Kerja Lembaga Rumah Pintar Nur Aini Tahun 2012. 10 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA Direktorat Pembina Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Tahun 2012.

d. Pengurus Harian Rumah Pintar Nur Aini

Pengurus harian merupakan pihak yang mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakat dengan mengumpulkan, mengolah data, mengadakan koordinasi program dan menyusun program sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Adapun daftar pengurus harian Rumah Pintar Nur Aini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Daftar Pengurus Rumah Pintar Nur Aini Sumber: Data Primer Rumah Pintar Nur Aini

e. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Rumah Pintar Nur Aini terdiri dari media dan alat pembelajaran yang digunakan untuk membantu dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah. Adapun sarana prasarana dapat dilihat pada tabel berikut ini: No Nama Pendidikan Pekerjaan Jabatan 1. Adriana S2 PNS Ketua 2. Rahayu Widasari, S,Pd. S1 Guru Sekretaris 1 3. Agung P.Mintarto S2 PNS Sekretaris 2 4. Sigit Nurhadi, SE. S1 Swasta Bendahara 5. Esti Wulandari S1 Guru Bid. Pendidikan 58 Tabel 3. Sarana dan Prasarana Rumah Pintar Nur Aini No. Jenis Sarana Keadaan 1. Luas Gedung Lembaga Luas Tanah: 300 : 150 Luas Bangunan: 200 2. Tempat Penyelenggaraan Kegiatan Rumah 3. Status Bangunan Gedung Lembaga Milik Lembaga Milik Pendiri 4. Sarana Belajar Meja kursi Tamu 1 set Papan tulis 2 set Lemari rak buku 7 unit Komputer 4 unit Bahan bacaan 3.676 buku Meja kecil 12 buah Meja oval 2 buah Televisi 32” 1 buah Sumber: Data Primer Rumah Pintar Nur Aini

B. Data Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Program Pengelolaan Pelatihan Sampah di Rumah

Pintar Nur Aini Peneliti setelah melakukan penelitian di Rumah Pintar Nur Aini, maka peneliti dapat mendeskripsikan tentang pelaksanaan program pengelolaan sampah yang dilakukan di Rumah Pintar Nur Aini. Program pengelolaan sampah menjadi wadah kegiatan warga belajar dalam bidang kebersihan lingkungan dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan dalam memanfaatkan limbah sampah baik sampah organik maupun sampah nonorganik menjadi sesuatu yang mempunyai nilai. Hal tersebut penting, karena banyak limbah sampah yang hanya langsung dibuang tanpa adanya proses daur ulang. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibu “AD” selaku Pengelola Rumah Pintar Nur Aini, yaitu: 59 “Latar belakang diadakannya program pengelolaan sampah di Rumah Pintar yaitu banyak sampah yang dihasilkan oleh masing- masing Rumah Tangga. Mereka hanya langsung membuang sampah secara campur baik sampah organik maupun sampah non organik. Selain itu, kebanyakan warga masih melakukan cara yang salah yaitu membakar sampah menjadi satu. Sehingga asap yang diakibatkan dari pembakaran sampah tersebut mengganggu aktivitas yang dilakukan oleh warga sekitar. Berdasarkan masalah tersebut, maka saya mempunyai ide, gagasan untuk melakukan kegiatan yang positif untuk menaggulangi masalah sampah yaitu dengan melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Caranya dengan melaksanakan program pengelolaan sampah dengan baik. Memisahkan antara sampah organik dengan yang anorganik. Selain itu, membuat kompos dari sampah organik dan membuat kerajinan s ampah dari sampah nonorganik yang masih layak digunakan” CW:1. Sedangkan menurut Ibu “WS” selaku Tutor program pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini mengemukakan bahwa: “Banyak sampah yang langsung dibuang ke tempat sampah tanpa adanya pemisahan dan pengelolaan dengan baik. Selain itu, masyarakat cenderung kurang peduli dengan dampak yang diakibatkan dengan penggunaan sampah khususnya sampah nonorganik yang terlalu banyak. Padahal sampah plastik memerlukan waktu lama untuk teruraikan. Jadi, disini saya berusaha mengubah paradigma masyarakat untuk bisa lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan yaitu dengan sampah yang dihasilkan sendiri juga harus dikelola sendiri dengan baik. Misalnya untuk sampah organik seperti daun kering, sisa buah-buahan, sayuran bisa diolah menjadi kompos yang dapat menyuburkan tanaman. Sedangkan untuk sampah anorganik seperti sampah kemasan plastik dapat di daur ulang menjadi berbagai macam kerajinan berbahan dasar dari limbah plastik kemasan yang masih layak untuk digunakan sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi” CW:2. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan oleh beberapa subjek penelitian dan pengamatan dari peneliti, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya program pengelolaan sampah yang dilakukan di Rumah Pintar memberikan motivasi dan kesadaran warga