72 jalani adalah hal yang baru dalam hidupnya. Sumber-sumber dukungan dapat
memberikan informasi berdasarkan pengalaman, menyampaikan pengetahuan yang diperoleh, ataupun menyediakan sumber informasi seperti bahan-bahan
bacaaan tentang kehamilan. Dukungan-dukungan yang diberikan pada remaja hamil diluar nikah,
baik dukungan dari keluarga, teman sebaya, maupun masyarakat sangat dibutuhkan. Selain memberikan dukungan, pemberian informasi juga penting
untuk membangkitkan semangat remaja tersebut. Penyesuaian diri dan sosial remaja hamil diluar nikah perlu dan penting untuk dimiliki, karena dari
penyesuaian diri dia akan lebih bisa menerima kondisinya saat ini yang tentunya dibarengi dengan penyesuaian sosial yang dilakukannya, sehingga
dukungan dari luar pun turut serta menguatkan dan membangkitkan semangatnya. Selain itu, penyesuaian diri dan sosial juga dapat meminimalisir
tingkat kkekhawatiran, keterpurukan, bahkan tingkat depresi remaja yang hamil diluar nikah.
F. Kebermaknaan Bimbingan dan Konseling
Berbicara tentang kebermaknaan bimbingan dan konseling, dalam kasus ini bimbingan dan konseling dapat berperan dalam meminimalisir
bahkan menghapus maraknya kenakalan-kenakalan remaja yang sudah berada diatas wajar, salah satu yang penting dan perlu diperhatikan adalah kasus
kehamilan yang marak terjadi pada remaja. Peran bimbingan dan konseling
73 disekolah tidak hanya sekedar memberikan bimbingan dan konseling saja,
namun juga memperhatikan bagaimana pencapaian tugas-tugas perkembangan siswanya dan bagaimana perkembangannya secara pribadi, sosial, maupun
karirnya. Melihat kinerja yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru
pembimbing, maka sudah selayaknya bahwa perkembangan siswa juga termasuk kedalam tugas guru pembimbing, sehingga guru pembimbing dapat
memantaunya. Selain itu, guru pembimbing juga dapat memberikan bimbingan yang tepat untuk siswa agar terhindar dari permasalahan-
permasalahan yang tidak diinginkan dan jika sudah terjadi permasalahan tersebut, maka guru pembimbing juga dapat membantu siswa mengatasi
masalahnya. Senada dengan yang dipaparkan Priyatno dan Erman Anti 1994:199,
yang memaparkan bahwa fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaan atau manfaat, ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh
melalui pelayanan tersebut. Fungsi-fungsi itu banyak dan dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok, yaitu fungsi pemahaman, fungsi
pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan, dan fungsi pengembangan.
Dalam kasus ini, penulis mengambil fungsi bimbingan dan konseling dalam fungsi pencegahan. Hal ini dimaksudkan karena peran guru
pembimbing sangat dibutuhkan untuk mempengaruhi siswa dengan hal-hal
74 positif terhadap sesuatu yang tidak diinginkan, dan dengan memberikan
bimbingan yang dapat mencegah kasus kehamilan remaja diluar nikah tejadi, terutama pada siswa siswinya.
Permasalahan kehamilan yang terjadi pada remaja saat ini banyak ditemui bahwa remaja tersebut adalah anak sekolah. Maka dari itu, tidak
hanya keluarga yang berperan dan bertanggungjawab akan perkembangan anaknya, namun sekolahan juga memiliki peran yang sama penting dalam
permasalahan ini. Seperti pendapat Holt Priyanto dan Erman Anti, 1994:28, yang mengatakan bahwa sejelek-jeleknya tampang sekolah yang dapat kita
lihat, sekolah tetap merupakan sarana yang dapat berarti amat besar dalam penyelenggaraan pendidikan. Meskipun disana-sini sekolah mungkin
merupakan tempat yang kurang menguntungkan bagi anak-anak, remaja dan pemuda, namun sekolah tidak boleh gagal menjalankan misinya.
G. Penelitian Relevan