50 dengan terjadinya menarche atau permulaan haid yang selanjutnyua
diikuti pula dengan kesiapan organ-organ reproduksi untuk terjadinya kehamilan. Sedangkan untuk ciri seks sekunder pada perempuan yaitu
suara yang merdu, struktur kulit yang lembut dan halus, bidang bahu mengecil, bidang panggul melebar, bulu-bulu tumbuh pada ketiak dan
sekitar alat kelamin, buah dada mulai membesar, dan alat kelamin mulai berfungsi untuk menghasilkan sel telur.
Kedua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri remaja wanita ditekankan lebih pada kedua ciri, yaitu ciri seks primer
dan ciri seks sekunder. Ciri seks primer ditandai dengan datangnya menarche atau hadi, dan ciri seks sekunder meliputi perubahan yang
terjadi pada bagian panggul, bahu, payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, dan mulai berfungsinya alat kelamin.
b. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan dan perkembangan otak pada masa remaja dalam menerima atau mengolah informasi yang didapatkan sudah
berkembang dengan baik, dan tidak bisa lagi disamakan dengan pola pikir anak-anak lagi. Hal ini dapat dikatakan bahwa remaja dapat
menilai benar atau salahnya pendapat dari orang tua atau pendapat orang lain. Namun, karena sifat egois yang masih dimiliki remaja,
terkadang menjadikan dia tidak memperdulikan bahkan membantah pendapat orang tua atau orang lain.
51 Menurut Carol dan David Desmita, 2005:194, selama
periode remaja, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan
cepat. Disamping itu, pada masa remaja juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe belahan otak bagian depan sampai pada
belahan atau celah sentral. Prontal lobe ini berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan
strategis atau kemampuan mengambil keputusan. Menurut Piaget John W Santrock, 2007:126, perkembangan
kognitif pada masa remaja sudah mencapai tahap pemikiran operasi formal. Karakteristik yang paling menonjol dari pemikiran operasi
formal adalah sifatnya yang lebih abstrak dibandingkan pemikiran operasi konkret. Remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman yang
actual dan konkret, tetapi mereka dapat menciptakan situasi fantasi peristiwa yang murni berupa kemungkinan hipotesis atau hanya
berupa proposisi abstrak dan mencoba bernalar secara logis mengenainya.
Andi Mappiare 1982:57, menyampaikan bahwa pola dan cara berpikir remaja cenderung mengikuti orang-orang dewasa yang
telah menunjukkan kemampuan berpikirnya. Hal ini mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan pikir remaja awal.
Sisi positip pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir
52 remaja adalah remaja lebih mudah untuk mendapat informasi-
informasi dalam kegiatan pengajaran atau bimbingan. Hal ini dapat terjadi secara efektif dan efisien jika diselaraskan dengan periode
pertumbuhan dan perkembangan otak yang cepat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan kognitif remaja adalah sudah masuk kedalam pemikiran operasional formal, pertumbuhan otak yang
cepat menjadikan remaja dapat memecahkan masalah yang lebih abstrak dan konkret dengan perencanaan secara strategis yang tidak
lepas dari cara pikir orang tuanya, sehingga dia dapat mengambil keputusan dalam pemecahan masalahnya.
c. Perkembangan Emosi