86 pendekatan dengan subyek penelitian sehingga terjadi keakraban antara
peneliti dengan subyek penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non-partisipan, dimana
peneliti tidak ikut serta terlibat dalam kegiatan yang dilakukan subyek, tetapi observasi dilakukan pada saat wawancara. Pengamatan yang
dilakukan menggunakan pengamatan berstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi pada saat pengamaan
dilakukan. Pengamatan ini dilakukan saat subyek dan peneliti melakukan pertemuan dan pada saat berjalannya wawancara.
G. Instrumen Penelitian
Sugiyono 2008:222 mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu
sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Menurut Moleong 2007:168, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana,
pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti sebagai pelapor hasil penelitiannya. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen
mencakup sebagai berikut :
87 1.
Responsif, manusia responsif terhadap lingkungan dan terhadap pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan.
2. Dapat menyesuaikan diri, manusia dapat menyesuaikan diri pada
keadaan dan situasi pengumpulan data. 3.
Menekan keutuhan, manusia memanfaatkan imajinasi dan kretivitasnya dan memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan, jadi
sebagai konteks yang berkesinambungan dimana mereka memandang dirinya sendiri dan kehidupannya sebagai suatu yang real, benar, dan
mempunyai arti. 4.
Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, manusia sudah mempunyai pengetahuan yang cukup sebagai bekal dalam
mengadakan penelitian dan memperluas kembali berdasarkan pengalaman praktisnya.
5. Memproses data secapatnya, manusia dapat memproses data
secepatnya setelah diperolehnya, menyusunnya kembali, mengubah arah inkuiri atas dasar penemuannya, merumuskan hipotesis kerja
ketika di lapangan, mengetes hipotesis kerja itu pada respondennya. 6.
Mamanfaatkan kesempatan
untuk mengklarifikasi
dan mengikhtisarkan, manusia memiliki kemampuan untuk menjelaskan
sesuatu yang kurang dipahami oleh subyek atau responden. 7.
Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dan disinkratik, manusia memiliki kemampuan untuk menggali
88 informasi lain dari yang lain, yang tidak direncanakan semula, yang
tidak diduga sebelumnya, atau yang tidak lazim terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen turun langsung
dalam pengambilan data. Untuk membantu peneliti dalam mengambil data, maka peneliti membuat pedoman wawancara dan pedoman
observasi yang disusun sesuai dengan data yang dibutuhkan. 1.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang dijadikan
sebagai acuan dalam proses wawancara yang diajukan pada subyek penelitian. Pedoman wawancara pada penelitian ini berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang penyebab remaja hamil diluar nikah, peranan keluarga dan teman
sebaya dalam kehidupan subyek, penyesuaian diri subyek terhadap kondisinya saat ini, dan penyesuaian diri subyek pada lingkungan.
Pedoman wawancara ini hanya berupa alat dalam penelitian, sehingga peneliti tidak sepenuhnya bergantung pada pedoman
wawancara yang telah dibuat yang memungkinkan pertanyaan- pertanyaan dalam proses wawancara muncul dengan sendirinya
sesuai dengan kebutuhan dan bersifat situasional. Pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
89
Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No.
Aspek Indikator Pertanyaan
1. Latar belakang remaja
hamil diluar nikah a.
Pergaulan remaja dan gaya pacaran
b. Akibat pergaulan remaja dan gaya
pacaran c.
Peran keluarga d.
Peran teman sebaya e.
Peran masyarakat 2.
Penyesuaian diri remaja hamil diluar nikah
a. Perasaan saat mengetahui bahwa
dirinya hamil b.
Sikap yang diambil setelah mengetahui kehamilannya
c. Keinginan untuk keberlangsungan
hidup berikutnya d.
Dukungan yang menguatkan untuk
menjalani kehidupan
berikutnya 3.
Penyesuaian sosial
remaja hamil diluar nikah
a. Upaya yang dilakukan untuk
menyesuaikan dirinya
pada lingkungan
90 b.
Sikap terhadap respon masyarakat c.
Respon orang tua saat mengetahui kehamilan subyek
d. Respon teman sebaya tentang
kehamilan subyek e.
Respon masyarakat terhadap kondisi subyek saat ini
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini dibuat sebagai acuan dalam melakukan observasi. Pedoman observasi dalam penelitian ini berisi
aspek-aspek yang akan diobservasi yang berkaitan dengan subyek yang diteliti. Adapun hal yang akan diobservasi dalam penelitian ini
berkaitan dengan penyesuaian pribadi sosial remaja hamil diluar nikah.
Pedoman observasi ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengamatan dan dapat berkembang seiring dengan
penemuan penelitian di lapangan. Pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
91
Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Observasi No.
Aspek Komponen
Item Keterangan
1. Kondisi
subyek Kondisi fisik a.
Tinggi Pendek
b. Kurus
Gemuk c.
Warna kulit Perilaku
a. Welcome atau
tidak b.
Sopan atau
tidak Tingkah
Laku a.
Respon saat menjawab
pertanyaan b.
Rasa percaya diri
dalam berbicara
c. Melamun
d. Merokok
e. Minum-
minuman
92 keras
f. Intonasi saat
berbicara g.
Pandangan mata
saat berbicara
2. Penyesuaian
Diri Penyesuaian
diri remaja
terhadap kondisi saat
ini a.
Hubungan dengan
keluarga saat kejadian hamil
diluar nikah. b.
Interaksi dengan
keluarga c.
Respon keluarga
terhadap subyek
3. Penyesuaian
sosial Penyesuaian
diri terhadap lingkungan
a. Interaksi
sosial di
lingkungan
93 sosial
tempat tinggal b.
Peran sosial di lingkungan
tempat tinggal c.
Respon lingkungan
sosial terhadap subyek
H. Uji Keabsahan Data