Ciri-ciri Penyesuaian Sosial Kriteria Penyesuaian Sosial

32 hanya berasal dari dalam dirinya saja, namun faktor tersebut juga berasal dari luar dirinya, seperti faktor lingkungannya itu sendiri.

3. Ciri-ciri Penyesuaian Sosial

Menurut Siti Sundari 2004:50 ciri-ciri terjadinya penyesuaian sosial adalah sebagai berikut: a. Ada kesanggupan mengadakan relasi yang sehat terhadap masyarakat. b. Ada kesanggupan bereaksi secara efektif dan harmonis terhadap kenyataan sosial. c. Ada kesanggupan menghargai dan menjalankan hukum tertulis maupun tidak tertulis. d. Ada kesanggupan menghargai orang lain mengenai hak-haknya dan pribadinya. e. Ada kesanggupan menghargai orang lain dalam bentuk persahabatan. f. Adanya simpati terhadap kesejahteraan orang lain yang berupa memberi pertolongan pada orang lain, bersikap jujur, cinta kebenaran, rendah hati dan sejenisnya. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari terjadinya penyesuaian sosial adalah adanya kesanggupan untuk melakukan relasi yang sehat dengan mentaati hukum yang ada, menghargai hak-hak orang 33 lain, sehingga dapat membentuk persahabatan dengan adanya sikap saling bersimpati terhadap kesejahteraan orang lain.

4. Kriteria Penyesuaian Sosial

Untuk memiliki penyesuaian sosial yang baik, pasti banyak kriteria yang dapat menentukan seseorang tersebut sudah melakukan penyesuaian sosial dengan baik atau belum. Satu kriteria yang dimiliki seseorang saja tidak memadai untuk memiliki penyesuaian sosial yang baik. Menurut Schneiders Yettie Wandasari, 2011:88, kriteria spesifik dari penyesuaian sosial, yaitu sebagai berikut: a. Kemampuan untuk bergaul dan berpartisipasi dalam bergaul. Mampu bergaul berarti mampu membangun relasi yang hangat, menikmati persahabatan, memiliki aspek terhadap opini dan kepribadian orang lain, menghargai integritas pribadi orang lain, serta memiliki minat terhadap orang lain. b. Minat yang luas dalam bekerja dan bermain. Orientasi sosial orang yang memiliki penyesuaian yang baik dilengkapi rentang minat yang luas dalam bekerja dan bermain. Minat tersebut penting untuk membantu seseorang melakukan berbagai penyesuaian pada pekerjaan maupun pada aktivitas bermain. c. Kepuasan dalam bekerja dan bermain. Minat akan menimbulkan kepuasan, namun kepuasan juga dipengaruhi oleh tipe aktivitas, kondisi yang terjadi, keuntungan pribadi yang diperoleh, 34 kemampuan yang digunakan, tidak adanya sumber konflik, dan tingkat prestasi yang diraih. Selain pendapat dari Schneiders, Elizabeth B. Hurlock 1997:287, juga menyatakan bahwa terdapat empat kriteria dalam penyesuaian sosial, yaitu sebagai berikut : a. Penampilan nyata. Bila perilaku seseorang, seperti yang dinilai berdasarkan standar kelompoknya, memenuhi harapan kelompok, dia akan menjadi anggota yang diterima kelompok. b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok. Seseorang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai kelompok, baik kelompok teman sebaya maupun kelompok orang dewasa, secara sosial dianggap sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik. c. Sikap sosial. Seseorang harus menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain, terhadap partisipasi sosial, dan terhadap perannya dalam kelompok sosial, bila ingin dinilai sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial. 35 d. Kepuasan pribadi. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, seseorang harus merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang dimainkannya dalam situasi sosial, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan sudah memadai dalam menyesuaikan dirinya pada lingkungan sosial adalah ketika dirinya sendiri sudah merasa nyaman dan diterima oleh lingkungan, serta memiliki sikap yang menyenangkan terhadap peran yang dimainkan dalam kehidupan sosialnya.

5. Peran Keluarga, Teman Sebaya, dan Masyarakat dalam Penyesuaian

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 10 281

PENERIMAAN DIRI REMAJA HAMIL PRA NIKAH : Studi Kasus pada 2 Remaja Hamil Pra Nikah Di Kota Bandung.

26 102 30

PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH : Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung.

0 4 35

ARTIKEL ADAPANYA: Hamil Diluar Nikah Tren Atau Aib (Ebook) Hamil diluar nikah

0 3 104

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 15

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 11

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 22

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 2 99