66 dirinya hal ini hanya dapat tercapai bila menikah dan untuk
memperingan beban dan tanggung jawab orang tua. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
penyebab terjadinya kehamilan pada remaja adalah gaya hidup yang dimiliki dalam pergaulannya, peranan orang tua dan teman sebaya
terhadap seksualitas. Selain itu, kurangnya informasi dan pendidikan tentang seks pun masih kurang, sehingga saat ini kasus kehamilan
remaja semakin marak.
5. Dampak Kehamilan
Dampak kehamilan yang dialami remaja diluar nikah diantaranya adalah meningkatnya angka aborsi, kematian ibu karena secara fisik
belum siap untuk mengandung bahkan melahirkan, dikucilkan masyarakat, depresi, memiliki rasa ketakutan yang berlebih, dan
sebagainya. Menurut Kartono Namora Lumongga Lubis, 2013:6, masalah
yang berkaitan dengan kehamilan yang tidak diinginkan diantaranya adalah pembunuhan bayi, pengguguran kandungan, dampak kehamilan
yang tidak diinginkan terhadap sosial ekonomi dan kesehatan perempuan serta keluarga, kebijakan pemerintah dalam menghadapi hal tersebut.
Romana Tari 2015, mengatakan bahwa dampak kehamilan pranikah pada remaja diantaranya adalah :
67 1.
Masalah kesehatan Reproduksi Kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja putri
yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua. Kesehatan reproduksi yang prima akan menjamin generasi yang sehat dan
berkualitas. Di kalangan remaja telah terjadi semacam revolusi hubungan seksual yang menjurus ke arah liberalisasi dan berakibat
timbulnya berbagai penyakit menular seksual yang merugikan alat reproduksi, antara lain seperti sifilis, gonorhoe, herpes alat kelamin,
condiloma akuminata, HIV dan AIDS. Jika suatu saat ingin hamil normal maka besar kemungkinan alat reproduksi sudah tidak baik
dan menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan baik bagi ibu maupun janin yang dikandung.
2. Masalah psikologis pada kehamilan remaja
Remaja yang hamil di luar nikah, menghadapi berbagai masalah tekanan psikologis, yaitu ketakutan, kecewa, menyesal dan
rendah diri. Dampak terberat adalah ketika pasangan yang menghamili tidak mau bertanggung jawab. Perasaan bersalah
membuat mereka tidak berani berterus terang pada orang tua. Pada beberapa kasus seringkali ditemukan remaja yang hamil pra nikah
menjadi frustasi. Lalu nekad berusaha melakukan pengguguran kandungan dengan pijat ke dukun. Biasanya mereka mendapat
referensi dari teman-taman sebaya agar minum obat-obatan tertentu
68 untuk menggugurkan kandungan padahal mereka tidak tahu bahwa
obat tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Sementara dampak psikologis dari pihak orang tua adalah
perasaan malu dan kecewa. Merasa gagal untuk mendidik putri mereka terutama dalam hal moral dan agama. Kehamilan di luar
nikah masih belum bisa diterima di masyarakat Indonesia. Sehingga anak yang dilahirkan nantinya juga akan mendapat stigma sebagai
anak haram hasil perzinahan. Kendati ada juga yang kemudian dinikahkan, kemungkinan besar pernikahan tersebut banyak yang
gagal karena belum ada persiapan mental dan jiwa yang matang. 3.
Masalah sosial ekonomi Keputusan untuk melangsungkan pernikahan diusia dini
yang bertujuan menyelesaikan masalah pasti tidak akan lepas dari kemelut seperti; penghasilan terbatas atau belum mampu mandiri
dalam membiayai keluarga baru, putus sekolah, tergantung pada orang tua. Remaja yang hamil dan tidak menikah sering kali
mendapat gunjingan dari tetangga. Masyarakat di Indonesia masih belum bisa menerima single parent. Kontrol sosial dan moral dari
masyarakat ini memang tetap diperlukan sebagai rambu-rambu dalam pergaulan.
Kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dampak kehamilan remaja diluar nikah tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, namun
69 orang tua pun ikut terseret mendapat dampak dari perbuatan remaja
tersebut. Selain mengalami gangguan secara fisik atau reproduksi karena usia remaja bukan usia yang ideal untuk hamil, remaja yang hamil diluar
nikah juga mengalami gangguan psikis seperti depresi, belum bisa menerima kenyataan akan kondisinya saat ini, dan sebagainya. Remaja
tersebut juga harus putus pendidikan, padahal pada masa ini pendidikan adalah salah satu pilar yang penting untuk keberlangsungan
kehidupannya. Belum lagi gunjingan dari tetangga yang semakin menjadikannya terpuruk akan keadaan.
E. Penyesuaian Diri dan Sosial Remaja Hamil di Luar Nikah
Penyesuaian diri sosial dalam arti luas dapat dikatakan bahwa bagaimana seseorang dapat menyesuaikan dirinya ke dalam kelompok sosial,
terutama pada masyarakat. Penyesuaian pribadi sosial pada masa remaja, lebih didominan pada penyesuaiannya terhadap teman sebayanya, karena hal
tersebut adalah hal penting yang tidak dapat diremehkan. Menurut Andi Mappiare 1982:167, pertentangan nilai dan norma
yang sering terjadi antara nilai dan norma kelompok pada satu pihak dengan norma keluarga pada pihak lain, seringkali timbul dalam masa remaja. Dalam
hal ini penyesuaian utama dihadapkan pada remaja. Remaja berusaha untuk tidak melanggar peraturan yang ada di rumah, sementara ia juga merasa takut
dikucilkan oleh teman-teman sekelompoknya.