Peran Keluarga Peran Keluarga, Teman Sebaya, dan Masyarakat dalam Penyesuaian

35 d. Kepuasan pribadi. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, seseorang harus merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang dimainkannya dalam situasi sosial, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan sudah memadai dalam menyesuaikan dirinya pada lingkungan sosial adalah ketika dirinya sendiri sudah merasa nyaman dan diterima oleh lingkungan, serta memiliki sikap yang menyenangkan terhadap peran yang dimainkan dalam kehidupan sosialnya.

5. Peran Keluarga, Teman Sebaya, dan Masyarakat dalam Penyesuaian

Sosial Remaja Remaja dapat memiliki penyesuaian yang baik tentuya tidak terlepas dari peranan orang lain dalam membantunya untuk menjadi pribadi yang baik yang juga menjadi pribadi yang dapat diterima dalam lingkungan sosialnya, baik dengan masyarakat, teman sebaya, maupun keluarga.

a. Peran Keluarga

Peran keluarga dalam perkembangan remaja merupakan suatu peranan yang sangat penting dimana dapat menentukan suatu keberhasilan orang tersebut dalam mencapai tugas perkembangannya dengan baik atau bahkan tidak tercapai. 36 Orang tua merupakan pilar penting bagi anak agar perkembangan dapat berjalan secara optimal. Pola asuh yang baik dapat menjadikan perkembangan anak berkembang dengan baik pula. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua untuk anaknya adalah salah satu modal penting bagi remaja untuk mempersiapkan diri dalam mengahadapi kehidupan bermasyarakat. Namun, dalam suatu hubungan tidak ada yang terlepas dari suatu permasalahan, termasuk hubungan antara orang tua dan anak. Menurut Hurlock 1980:231-232, bila hubungan remaja dengan anggota keluarga yang lain tidak harmonis selama masa remaja, biasanya kesalahan terletak pada kedua belah pihak. Permasalahan antara dua generasi ini disebut dengan “kesenjangan generasi” yang sebagiannya disebabkan karena adanya perubahan radikal dalam nilai dan standar perilaku yang biasanya terjadi dalam setiap perubahan budaya yang pesat, dan sebagian lagi disebabkan karena remaja sekarang memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh pendidikan, sosial, dan budaya yang lebih besar daripada masa remaja orang tua mereka. Menurut Sullivan Santrock, 2012:445, konflik dengan orang tua sering kali meningkat di remaja awal, masih tetap 37 berlangsung selama masa SMA, kemudian menurun ketika remaja mencapai usia 17 hingga 20 tahun. Relasi orang tua dengan remaja menjadi lebih positif ketika remaja meninggalkan rumah untuk kuliah, dibandingkan jika mereka masih tinggal di rumah bersama orang tua. Sebab-sebab umum pertentangan keluarga selama masa periode remaja diantaranya adalah standar perilaku, metode disipilin, hubungangan dengan saudara kandung, merasa menjadi korban, sikap yang sangat kritis, besarnya keluarga, perilaku yang kurang matang, memberontak terhadap keluarga, dan masalah “palang pintu”. Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan bagian penting untuk remaja dapat berkembang lebih baik lagi. Banyak pertentangan yang terjadi antara remaja dan orang tua. Hal ini disebabkan karena perbedaan generasi dan budaya yang semakin hari semakin berganti. Perbedaan paham antara orang tua yang masih mengacu pada aturan yang ada sejak dulu.

b. Peran Teman Sebaya

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 10 281

PENERIMAAN DIRI REMAJA HAMIL PRA NIKAH : Studi Kasus pada 2 Remaja Hamil Pra Nikah Di Kota Bandung.

26 102 30

PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH : Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung.

0 4 35

ARTIKEL ADAPANYA: Hamil Diluar Nikah Tren Atau Aib (Ebook) Hamil diluar nikah

0 3 104

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 15

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 11

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 22

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 2 99