Kadar Kotoran PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dari perhitungan diatas didapat bahwa nilai N’ N, maka jumlah data pengamatan telah memenuhi.

f. Kadar Nitrogen

Pada lampiran 6. didapat nilai dari ∑ = X 6,445 dan nilai ∑ = 669825 , 1 2 X dengan nilai N = 25. Maka diperoleh nilai N’ adalah : 9965 , 7 445 , 6 538025 , 41 745625 , 41 40 445 , 6 445 , 6 669825 , 1 25 40 40 2 2 2 2 2 2 =         − =         − =         − = ∑ ∑ ∑ X X X N N Dari perhitungan diatas didapat bahwa nilai N’ N, maka jumlah data pengamatan telah memenuhi.

5.2.2. Uji Kenormalan Data

Uji kenormalan data dilakukan untuk melihat data yang diambil dalam penelitian berada pada sebaran normal atau tidak.

a. Kadar Kotoran

Data maksimum = 0,12 Data minimum = 0,089 Jumlah data n = 100 Range R = Data maksimum – Data minimum = 0,12 – 0,089 = 0,031 Universitas Sumatera Utara Banyak kelas K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 100 = 7,6 ≈ 8 Panjang interval I = RK = 0,031 8 = 0,0039 ≈ 0,004 Dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh data distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus berikut : 2 min max nilai nilai x i + = ∑ ∑ = i i i f x f x . Maka hasil distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Kadar Kotoran No Batas kelas fi xi fi.xi x x 1 - x 2 fi.x 1 - x 2 1 0,0885 – 0,0925 6 0,0905 0,543 0,107 0,00027027 0,00162164 2 0,0925 – 0,0965 1 0,0945 0,0945 0,107 0,00015475 0,00015475 3 0,0965 – 0,1005 14 0,0985 1,379 0,107 0,00007123 0,00099727 4 0,1005 – 0,1045 19 0,1025 1,9475 0,107 0,00001971 0,00037456 5 0,1045 – 0,1085 13 0,1065 1,3845 0,107 0,00000019 0,00000252 6 0,1085 – 0,1125 21 0,1105 2,3205 0,107 0,00001267 0,00026615 7 0,1125 – 0,1165 14 0,1145 1,603 0,107 0,00005715 0,00080015 8 0,1165 – 0,1205 12 0,1185 1,422 0,107 0,00013363 0,00160360 Total 100 10,694 0,00582064 Nilai rata-rata : 107 , 100 694 , 10 = = = ∑ ∑ i i i f x f x Besar standar deviasi : 0077 , 99 00582064 , 1 2 = = − − = ∑ n x x f s i i Untuk penentuan hitung x 2 dapat dilihat pada Tabel 5.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Penentuan Nilai hitung x 2 Kadar Kotoran No Batas kelas Z bkb Z bka Z b Z a Z a -Z b e i o i o i -e i 2 e i 1 0,0885 – 0,0925 -1,88 0,0301 0,0301 3,01 6 2,9701329 2 0,0925 – 0,0965 -1,88 -1,36 0,0301 0,0869 0,0568 5,68 1 3,8560563 3 0,0965 – 0,1005 -1,36 -0,84 0,0869 0,2005 0,1136 11,36 14 0,6135211 4 0,1005 – 0,1045 -0,84 -0,32 0,2005 0,3745 0,174 17,4 19 0,1471264 5 0,1045 – 0,1085 -0,32 0,19 0,3745 0,5753 0,2008 20,08 13 2,4963347 6 0,1085 – 0,1125 0,19 0,71 0,5753 0,7611 0,1858 18,58 21 0,3151991 7 0,1125 – 0,1165 0,71 1,23 0,7611 0,8907 0,1296 12,96 14 0,0834568 8 0,1165 – 0,1205 1,23 1,75 0,8907 0,9599 0,0692 6,92 12 3,7292486 Total 100 14,2110759 Keterangan: Z bkb = merupakan nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan antara batas kelas bawah x b , x , dan s. Dengan perumusan sebagai berikut: s x x Z b bkb − = Z bka = merupakan nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan antara batas kelas atas x a , x , dan s. Dengan perumusan sebagai berikut: s x x Z a bka − = Z b = merupakan luas wilayah yang diperoleh dari nilai Z bkb , dimana nilai ini diperoleh dari luas wilayah di bawah kurva normal. Z a = merupakan luas wilayah yang diperoleh dari nilai Z bka , dimana nilai ini diperoleh dari luas wilayah di bawah kurva normal. ei = merupakan frekuensi harapan, dimana ei = Z a – Z b x n oi = merupakan frekuensi teramati. Karena masih terdapat data dengan nilai frekuensi harapan e i yang kurang dari 5, maka data tersebut digabung. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penentuan Nilai hitung x 2 Kadar Kotoran Setelah Digabung No Batas kelas Z bkb Z bka Z b Z a Z a -Z b e i o i o i -e i 2 e i 1 0,0885 – 0,0965 -1,36 0,0869 0,0869 8,69 7 0,3286651 2 0,0965 – 0,1005 -1,36 -0,84 0,0869 0,2005 0,1136 11,36 14 0,6135211 3 0,1005 – 0,1045 -0,84 -0,32 0,2005 0,3745 0,174 17,4 19 0,1471264 4 0,1045 – 0,1085 -0,32 0,19 0,3745 0,5753 0,2008 20,08 13 2,4963347 5 0,1085 – 0,1125 0,19 0,71 0,5753 0,7611 0,1858 18,58 21 0,3151991 6 0,1125 – 0,1165 0,71 1,23 0,7611 0,8907 0,1296 12,96 14 0,0834568 7 0,1165 – 0,1205 1,23 1,75 0,8907 0,9599 0,0692 6,92 12 3,7292486 Total 100 7,7135518 Tahap pengujian : 1. Rumusan hipotesa H o : data berdistribusi normal H i : data tidak berdistribusi normal 2. Jumlah kelas K = batas kontinu = 7 Karena tiga besaran yaitu jumlah frekuensi f i , rataan x dan simpangan baku s dari data pengamatan yang diperlukan untuk menghitung frekuensi harapan, maka : v derajat kebebasan = 7 – 3 = 4 3. Taraf nyata α = 0,05 4. Nilai Chi Kuadrat hitung 7136 , 7 2 2 = − = ∑ i i i e e o χ 5. Nilai Chi Kuadrat tabel untuk v = 4 dan α = 0,05 adalah 05 , 2 χ = 9,488. Chi Kuadrat hitung Chi Kuadrat tabel 7,7136 9,488 Maka, dari perhitungan yang telah dilakukan diatas tidak ada alasan untuk menolak Ho dan dapat disimpulkan bahwa data sampel berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

b. Kadar Abu