Konsep Kualitas LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Kualitas

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia bisnis akan memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh pada kualitas akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu : dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki standar yang tinggi sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin. Sehingga pemborosan dapat dihindarkan dan ongkos produksi per unit akan menjadi rendah dan menyebabkan harga produk yang lebih kompetitif. Sedangkan dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif dipasaran. Produk-produk yang berkualitas yang dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan tertentu. Hal ini akan meningkatkan penjualan dari produk-produk yang berkualitas tinggi yang berarti dapat pula meningkatkan pangsa pasar market share sehingga pada akhirnya akan meningkatkan penjualan. 1 1 Gaspersz, Vincent, Total Quality Management, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2001, hal 3-4 Universitas Sumatera Utara Kualitas produk biasanya dipakai dalam penggunaan produk atau jasa yang mampu memenuhi harapan pelanggan. Harapan didasarkan pada kepuasan akan kebutuhan pelanggan dan harganilai jual produk. Kualitas dapat didefenisikan sebagai keseluruhan segi, keistimewaan dan karakteristik sebuah produk atau jasa layanan yang memberikan kepuasan akan kebutuhan pelanggan. Kebutuhan pelanggan ini meliputi harga, keamanan, kemampuan, ketahanan, keandalan, kemudahan penggunaan dan lain sebagainya. Harga lebih mudah diartikan kepada nilai rupiah produk itu sendiri. Sementara kebutuhan yang lain didefenisikan dengan menterjemahkan karakteristik- karakteristik kepada perusahaan penghasil produk kedalam spesifikasi-spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualitas juga merupakan kesesuaian spesifikasi. Jika spesifikasi tidak memuaskan kebutuhan pelanggan, maka spesifikasi-spesifikasi tersebut harus diubah. 2 Menurut Eugene L. Grant, kualitas memiliki empat arti yang berbeda secara teknik 3 . Arti yang pertama murni bersifat deskriptif yang lebih menggambarkan beberapa karakteristik dari barang atau jasa. Pada pengertian ini, tidak ada implikasi akan tingkat kepuasan, akan tetapi hanya memberitahukan fakta-fakta yang dapat diukur. Arti yang kedua mengacu pada kualitas rancangan yang menggambarkan seberapa baik rancangan dapat memenuhi tujuan yang dicapai. 2 Besterfield, Dale H., Quality Control, Fifth Edition, Prentice Hall International Inc., Simon Schuster, New Jersey, 1998, hal 1. 3 Grant, Eugene L., Leavenworth, Richard S., International Edition Statistical Quality Control, 7 th Edition, Mc Graw-Hill, 1996 , hal 4. Universitas Sumatera Utara Arti yang ketiga berhubungan dengan kualitas spesifikasi yang menjelaskan keefektifan spesifikasi rancangan dalam merealisasikan pernyataan tujuan. Ini merupakan tahapan dimana konsep sudah dituangkan dalam bentuk penggambaran, prosedur, dimensi, bill of materials, proses, penjadwalan dan lain sebaginya. Dan arti yang keempat menyangkut kualitas kesesuaian yang mengartikan kesesuaian jasa dan produk terhadap spesifikasi rancangan. Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Dengan demikian produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, maka suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik serta diproduksi dengan cara yang baik dan benar.

3.2. Pengendalian Proses Statistik