Process Capability LANDASAN TEORI

3.3. Process Capability

Process Capability ditentukan dari tingkat variasi yang terjadi dalam proses yang disebabkan oleh penyebab umum 11 . Semakin besar variabilitas, maka semakin rendah kemampuan untuk reproduksi. Dalam istilah non kuantitatif, defenisi kemampuan proses adalah sebagai berikut : “Kemampuan proses adalah variabilitas bawaan dari produk yang diperoleh dari suatu proses”. Oleh karena itu, melalui process capability dapat dilihat variabilitas atau tingkat keseragaman dalam karakteristik proses yang telah ditetapkan dalam ukuran indeks dan sejauh mana proses mampu capable dalam memproduksi dari spesifikasi diartikan sebagai kebutuhan dan ekspektasi pelanggan yang diijinkan. Dalam hal ini, pihak manajemen memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan mampu memenuhi spesifikasi sehingga bisa dikatakan sebagai proses yang stabil. Suatu proses dapat stabil dan diramalkan, seperti yang ditunjukkan control chart, tapi juga dapat menghasilkan buangan karena proses yang sangat beragam tidak akan mampu mencapai tujuan mutu produk. Skema pemecahan masalah dengan menggunakan peta batas kendali dapat dilihat pada Gambar 3.7.: 11 DoD Handbook, United States of America, MIL-STD-1916, Approve for Public Release, 10 Februari 1999, hal 25. Universitas Sumatera Utara Batas kendali In control ? Dalam batas spesifikasi ? Dalam batas spesifikasi ? Hilangkan penyebab khusus - Hilangkan penyebab khusus - Telusuri penyebab umum Proses baik Telusuri dan kurangi penyebab umum tidak tidak tidak ya ya ya Gambar 3.7. Skema Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Peta Batas Kendali Ukuran dari process capability disebut capability index, yaitu Cp dan Cpk. Capability index suatu proses adalah perbandingan variasi proses terhadap spesifikasi yang telah ditentukan. Nilai capability index minimum untuk distribusi normal adalah satu. Perlu diketahui, nilai Cp tidak mengindikasikan bahwa suatu proses telah benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan terhadap proses, tetapi hanya merupakan hasil perhitungan dari proses statistical control. Nilai yang menentukan bahwa proses telah sesuai atau tidak terhadap karakteristik proses adalah nilai dari Cpk performance index, dimana nilai minimum dari Cpk yang telah dianjurkan adalah 1,00. Kedua nilai ini harus dilakukan secara bersama, untuk menghasilkan standar proses yang diinginkan. Berikut adalah merupakan analisa hubungan antara nilai Cp dan Cpk -12 : 12 Besterfield, Dale H., Quality Control, Fifth Edition, Prentice Hall International Inc., Simon Schuster, New Jersey, 1998, hal 157. Universitas Sumatera Utara − Nilai Cp = Cpk ketika proses terpusat process centered − Nilai Cpk hampir mendekati atau sama dengan nilai Cp − Nilai Cpk = 1, maka disimpulkan bahwa proses menghasilkan produk. Dengan spesifikasi yang tepat pada batas-batas penerimaan. − Dengan nilai Cpk 1, mengindikasikan produk yang tidak sesuai spesifikasi. − Nilai Cp 1, mengindikasikan proses tidak capable. − Nilai Cpk = 0, mengindikasikan rata-rata sama dengan batas spesifikasi. − Nilai Cpk 0, menyatakan rata-rata spesifikasi yang keluar. Secara jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8. Nilai C p dan C pk Universitas Sumatera Utara Process capability sama dengan 6 σ , bila proses dalam statistical control. Process capability dapat ditentukan dengan menggunakan peta X dan R ataupun dengan metode cepat dengan asumsi proses dalam statistical control, yaitu dari standar deviasi atau range. a. Dari standar deviasi Process capability= 6 σ , dimana 4 C s = σ b. Dari range Process capability= 6 σ , dimana 2 d R = σ 6 σ LSL USL C p − = 3 σ LSL X C pl − = 3 σ X USL C pu − = [ ] pl pu pk C C C : min = { } σ 3 LSL X or X USL Min C pk − − =

3.4. Acceptance Sampling Plans Rencana Sampling Penerimaan