BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Analisa yang dilakukan terhadap data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Penentuan karakteristik yang perlu diperhatikan yaitu pengaruh kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, kadar plastisitas awal, kadar Plasticity
Retention Index , dan kadar nitrogen dari crumb rubber SIR 20 yang
dihasilkan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan peta control X dan R. 2. Penentuan nilai index process capability Cp dan indeks performance Cpk
dari masing – masing karakteristik mutu. 3. Acceptance sampling plans untuk karakteristik kadar kotoran, kadar abu,
kadar zat menguap, kadar plastisitas awal, kadar Plasticity Retention Index, dan kadar nitrogen dengan menggunakan MIL-STD 1916.
6.1. Analisis Peta Kontrol
Terdapat dua macam keadaan dari peta kendali, yaitu data yang di luar batas kendali dan berada dalam batas kendali spesifikasi yang telah ditetapkan.
Pada pengolahan data dengan menggunakan peta kontrol variabel X dan R didapat bahwa untuk kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, dan kadar
nitrogen semua data yang berada di dalam batas kontrol. Sedangkan untuk kadar Po dan PRI terdapat data yang diluar batas kontrol. Untuk kedua karakteristik
mutu ini dilakukan revisi untuk peta X, sehingga semua data telah berada dalam
Universitas Sumatera Utara
batas kendali dan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan. Data karakteristik mutu yang berada pada batas kontrol dan data yang out of control dapat dilihat pada
Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Batas Kontrol
No Karakteristik
Mutu Batas Kontrol
Peta x Data
Out of Control
Batas Kontrol Peta
R Data
Out of Control
1 Kadar Kotoran 0,095 – 0,119
- 0 – 0,039
- 2 Kadar Abu
0,581 – 0,636 -
0 – 0,088 -
3 Kadar Zat Menguap 0,217 – 0,29
- 0 – 0,064
- 4 Kadar Po
35,02 – 38,28 Data ke-3 dan 8
0 – 5,11 -
5 Kadar PRI 71,36 – 75,44
Data ke-3 dan 8 0 – 6,39
- 6 Kadar Nitrogen
0,228 – 0,287 -
0 – 0,05 -
Untuk kadar Po adanya data yang berada diluar batas kendali disebabkan oleh pengeringan di drier pada suhu yang tinggi dan terlalu lama serta
pengeringan ulang karet yang kurang matang. Pemeraman dapat menyebabkan karet menjadi keras dengan disertai peningkatan Po. Untuk pencegahan terhadap
hal ini, maka pada saat pengeringan karet remah, suhu dan lama pengeringan pada drier
harus diperhatikan, tidak menggunakan suhu yang terlalu tinggi yaitu diatas 130
C karena akan menyebabkan karet menjadi kurang matang sehingga harus dilakukan pemeraman atau pengeringan kembali yang akan menyebabkan
peningkatan nilai Po.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk kadar PRI adanya data yang berada diluar batas kendali disebabkan karena terkena sinar matahari secara langsung dan pengeringan alami
yang terlalu cepat karena harus mengejar target produksi. Untuk itu pada saat penjemuran hal yang harus dihindari adalah karet terkena sinar matahari secara
langsung terutama karet dalam keadaan kering karena ultraviolet dapat membantu proses oksidasi pada karet.
6.2. Analisis Penentuan Index Capability