Bahan Produksi Proses Produksi

Tabel 2.4. Spesifikasi Cast Bronze Lanjutan Jenis Diameter Luar Diameter Dalam Panjang CB 709-08 56,3 cm 43,8 cm 100,0 cm CB 810-04 62,5 cm 50,0 cm 50,0 cm Sumber : www.asbbearings.com Gambar 2.7. Cast Bronze

2.5.2. Bahan Produksi

Bahan yang digunakan oleh PT. Inti Jaya Logam dalam melakukan aktivitas pengecoran terdiri atas tiga jenis yaitu bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong yang satu sama lainnya saling membutuhkan dalam kelancaran proses produksi. 2.5.2.1.Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama bahan mentah yang digunakan dalam membuat sebuah produk. Adapun bahan baku yang dicampurkan dalam pembuatan benda logam yaitu logam Cast Iron. Logam Cast Iron merupakan suatu logam padatan solid. Logam Cast Iron dapat dilihat pada Gambar 2.8. Universitas Sumatera Utara Sumber : indonetwork.co.id Gambar 2.8. Logam Cast Iron Adapun asal bahan baku yang digunakan untuk produk utama yaitu berasal dari toko Teguh Jaya yang beralamat di Yos Sudarso, Tanjung Mulia. Jadwal dan jumlah pemesanan bahan baku tergantung pada pesanan tetapi biasanya pemesanan bahan baku dilakukan sebanyak 6-8 tondua minggu. 2.5.2.2.Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang akan ditambahkan ke produk agar produk tersebut memiliki karakteristik yang lebih bernilai tambah value added. Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi logam adalah : 1. Cat pilox yang berfungsi untuk memberi warna pada produk agar lebih menarik dan agar produk tidak cepat mengalami korosi atau berkarat. Adapun cat pilox dapat dilihat pada Gambar 2.9. Universitas Sumatera Utara Sumber : www.jopir.wordpress.com Gambar 2.9. Pilox 2. Krom berfungsi untuk membuat permukaan produk yang dihasilkan menjadi lebih kilat dan tahan panas atau api. Adapun krom dapat dilihat pada Gambar 2.10. Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.10. Krom 2.5.2.3.Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang membantu terjadinya produk utama contohnya pembakaran logam Cast Iron. Adapun bahan penolong yang digunakan untuk proses pengolahan logam bushing Cast Iron yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Arang stengkol, dapat juga disebut sebagai batu bara yang akan digunakan dalam pembakaran berbagai jenis logam. Arang stengkol dapat dilihat pada Gambar 2.11. Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.11. Arang Stengkol 2. Pasir Silika merupakan pasir yang bersifat lengket sehingga mudah digunakan dalam membuat sand molding dengan berbagai bentuk dan ukuran. Pasir silica dapat dilihat pada Gambar 2.12. Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.12. Pasir Silika 3. Tepung Bentonite merupakan tepung yang digunakan untuk membuat lapisan pengeras pada bagian luar cetakan. Tepung ini biasanya bewarna putih dan dengan tekstur yang halus. Adapun tepung bentonite dapat dilihat pada Gambar 2.13. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.13. Tepung Bentonite 4. Silikon berfungsi untuk membuat produk yang dihaluskan tidak kaku dan lunak. Adapun silikon dapat dilihat pada Gambar 2.14. Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.14. Silikon 5. Gas CO 2 merupakan gas yang digunakan untuk memadatkan pasir cetakan agar tidak mudah rusak saat beroksida dengan udara bebas dan lebih kuat saat logam cair yang panas dituangkan. Adapun gas CO 2 dapat dilihat pada Gambar 2.15. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.15. Gas CO 2 6. Waterglass merupakan air yang kilat yang berfungsi untuk mengkilatkan bagian sisi dari cetakan yang telah dibuat. Adapun waterglass dapat dilihat pada Gambar 2.16 Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.16. Water Glass 7. Liquid Petroleum Gas LPG merupakan gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk membakar bagian sisi permukaan cetakan agar tetap keras. Adapun Liquid Petroleum Gas LPG dapat dilihat pada Gambar 2.17 Universitas Sumatera Utara Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.17. LPG 8. Bensin merupakan sumber bahan bakar yang digunakan untuk melapisi permukaan cetakan yang akan dibakar secara langsung. Selain itu, bensin juga digunakan untuk media pemasakkan arang menjadi bara api. 9. Arang kayu merupakan sumber bahan bakar yang digunakan untuk menjaga kestabilan panas dapur kupola dan menjaga agar api dapur kupola tersebut tetap menyala. 10. O 2 merupakan gas tabung yang digunakan untuk mempercepat pemanasan api pada arang stengkol di dapur kupola. Adapun O 2 dapat dilihat pada Gambar 2.18 Universitas Sumatera Utara Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.18. Tabung O 2 Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi logam biasanya dibeli dari Toko Makmur Meta yang berlokasi di daerah Kim Star, Tanjung Morawa.

2.5.3. Mekanisme Proses Produksi

Dokumen yang terkait

Implementasi Fuzzy Inferensi Dan Decision Tree untuk Optimasi Pengukuran Kinerja Guru Dalam Menentukan Kompensasi Merit Pay

1 25 100

Pendekatan Axiomatic Design dalam Fuzzy Multi Criteria Decision Making

1 50 141

Integrasi Metode Dematel (Decision Making Trial And Evaluation Laboratory) dan Balanced Scorecard pada Penentuan Prioritas Pusat Distribusi di PT. XYZ

44 225 144

Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Padaprogram Sertifikasi Guru

0 50 96

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

8 87 59

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Pendekatan Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Dalam Penentuan Penugasan Delivery Berdasarkan Kriteria Rute

2 61 56

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 7

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 2 22