Transformasi Data untuk Tingkat Kecocokan

Tabel 5.11. Rekapitulasi Perhitungan Reliabilitas Tingkat Kecocokan Alternatif Nilai r hitung Kesimpulan r hitung ≥ r tabel = 0,6 Fire Grate 0,9857 Reliable Bollard 0,9803 Reliable Sporcket 0,9693 Reliable Dust Collector Cone 0,9697 Reliable Chain Link 0,9799 Reliable Roster 5A 0,9792 Reliable Rumah Bearing 0,9645 Reliable Fire Door 0,9770 Reliable Tingkat Kepentingan 0,9749 Reliable

5.2.3. Transformasi Data dari Data Ordinal ke Data Interval

Berdasarkan data hasil kuesioner untuk penentuan urutan pengerjaan order, maka skala Likert yang berupa skala ordinal terlebih dahulu diubah menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI.

5.2.3.1. Transformasi Data untuk Tingkat Kecocokan

Langkah awal dalam melakukan transformasi data dari data ordinal ke data interval untuk data tingkat kecocokan adalah menghitung frekuensi tiap responden untuk setiap pertanyaan berupa kriteria. Tabel 5.12. menunjukkan rekapitulasi frekuensi tiap responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Rekapitulasi Frekuensi Tiap Responden untuk Tingkat Kecocokan Persepsi Kriteria Frekuensi C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1TB 1 7 1 1 9 1 20 2KB 1 4 13 5 3 11 7 5 49 3CB 11 12 14 12 9 14 10 12 94 4B 15 17 6 16 15 6 15 14 104 5SB 13 6 6 12 7 9 53 Total 40 40 40 40 40 40 40 40 320 Proporsi diperoleh dari hasil perbandingan jumlah frekuensi dengan jumlah total frekuensi, sehingga diperoleh proporsi sebagai berikut: frekuensi Total n - ke Skor Frekuensi Proporsi = 0625 , 320 20 frekuensi Total 1 - ke Skor Frekuensi P 1 = = = 1531 , 320 49 frekuensi Total 2 - ke Skor Frekuensi P 2 = = = 2938 , 320 94 frekuensi Total 3 - ke Skor Frekuensi P 3 = = = 325 , 320 104 frekuensi Total 4 - ke Skor Frekuensi P 4 = = = 1656 , 320 53 frekuensi Total 5 - ke Skor Frekuensi P 5 = = = Penentuan proporsi kumulatif diperoleh dengan mnjumlahkan secara berurutan untuk setiap nilai, sehingga nilai diperoleh sebagai berikut: Pk 1 = 0,0625 Pk 2 = 0,2156 Universitas Sumatera Utara Pk 3 = 0,5094 Pk 4 = 0,8344 Pk 5 = 1 Nilai proporsi kumulatif PK berdistribusi normal. Oleh karena itu, ditentukan nilai Z untuk setiap kategori dengan menggunakan tabel distribusi normal kumulatif atau menggunakan Microsoft Excel dengan rumus: =NORMSINVprobability Z 1 = -1,534 Z 2 = -0,787 Z 3 = 0,024 Z 4 = 0,972 Z 5 = ∞ Nilai densitas diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut ke dalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut: 2 2 1 2 1 z y − = ε π sehingga diperoleh : 1230 , 2 1 2 534 , 1 2 1 1 = = − − ε π D D2 = 0,2926 D3 = 0,3988 D4 = 0,2488 D5 = 0 Universitas Sumatera Utara Nilai Scale value mempunyai rumus sebagai berikut: Maka diperoleh, 9673 , 1 , 0625 , 123 , SV 1 − = − − = SV2 = -1,1080 SV3 = -0,3613 SV4 = 0,4614 SV5 = 1,5021 Transformasi data interval diperoleh dengan cara mengambil nilai negatif yang paling besar dan diubah menjadi 1. Dalam penelitian ini, nilai negatif minus paling besar adalah 1,9673 apabila ditambah 1 menjadi 2,9673. Maka skala baru yaitu: SA1 = 1 SA2 = 1,8593 SA3 = 2,6060 SA4 = 3,4287 SA5 = 4,4694 Hasil skala interval dari data ordinal untuk tingkat kecocokan adalah: 1. Untuk nilai 1 dalam skala ordinal, maka skala intervalnya menjadi 1 2. Untuk nilai 2 dalam skala ordinal, maka skala intervalnya menjadi 1,8593 3. Untuk nilai 3 dalam skala ordinal, maka skala intervalnya menjadi 2,6060 4. Untuk nilai 4 dalam skala ordinal, maka skala intervalnya menjadi 3,4287 5. Untuk nilai 5 dalam skala ordinal, maka skala intervalnya menjadi 4,4694 limit lower under - limit offer under area limit upper at density - limit lower at density SV = Universitas Sumatera Utara Adapun data hasil transformasi skala baru untuk tingkat kecocokan dapat dilihat pada Tabel 5.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Rekapitulasi Hasil Transformasi Skala Baru Untuk Kuesioner Tingkat Kecocokan Pengerjaan Order Fire Grate A1 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2,6060 2,6060 3,4287 2 4,4694 4,4694 3,4287 4,4694 4,4694 3,4287 3,4287 3,4287 3 2,6060 2,6060 1,8593 2,6060 2,6060 1,8593 1,8593 2,6060 4 2,6060 2,6060 1,8593 1,8593 2,6060 1,0000 1,0000 1,8593 5 3,4287 3,4287 2,6060 2,6060 3,4287 1,8593 1,8593 2,6060 Bollard A2 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 4,4694 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2 4,4694 4,4694 2,6060 4,4694 4,4694 2,6060 4,4694 3,4287 3 3,4287 3,4287 1,8593 3,4287 3,4287 1,8593 2,6060 2,6060 4 2,6060 2,6060 1,0000 2,6060 2,6060 1,0000 1,8593 1,8593 5 4,4694 4,4694 2,6060 4,4694 3,4287 1,8593 3,4287 3,4287 Sporcket A3 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 3,4287 3,4287 1,8593 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 4,4694 3 2,6060 2,6060 1,0000 1,8593 2,6060 1,0000 2,6060 2,6060 4 2,6060 2,6060 1,0000 1,8593 1,8593 1,0000 2,6060 2,6060 5 4,4694 3,4287 1,8593 2,6060 4,4694 2,6060 3,4287 4,4694 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Rekapitulasi Hasil Transformasi Skala Baru Untuk Kuesioner Tingkat Kecocokan Pengerjaan Order Lanjutan Dust Collector Cone A4 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 4,4694 3,4287 2,6060 3,4287 4,4694 2,6060 3,4287 3,4287 2 4,4694 4,4694 3,4287 4,4694 4,4694 3,4287 4,4694 3,4287 3 3,4287 3,4287 1,8593 3,4287 3,4287 1,8593 2,6060 1,8593 4 2,6060 2,6060 1,8593 2,6060 3,4287 1,8593 2,6060 1,8593 5 4,4694 3,4287 2,6060 3,4287 4,4694 3,4287 3,4287 2,6060 Chain Link A5 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 3,4287 2,6060 2,6060 2,6060 2,6060 1,8593 4,4694 3,4287 2 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2,6060 4,4694 4,4694 3 2,6060 1,8593 1,8593 1,8593 1,8593 1,8593 3,4287 3,4287 4 1,8593 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 2,6060 2,6060 5 3,4287 2,6060 1,8593 2,6060 3,4287 1,8593 4,4694 4,4694 Roster 5a A6 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 3,4287 2,6060 1,8593 2,6060 3,4287 2,6060 2,6060 4,4694 2 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 4,4694 3 3,4287 2,6060 1,8593 2,6060 3,4287 1,8593 1,8593 3,4287 4 2,6060 1,8593 1,0000 1,8593 2,6060 1,0000 1,8593 2,6060 5 4,4694 3,4287 2,6060 3,4287 4,4694 2,6060 3,4287 4,4694 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Rekapitulasi Hasil Transformasi Skala Baru Untuk Kuesioner Tingkat Kecocokan Pengerjaan Order Lanjutan Rumah Bearing A7 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 3,4287 2,6060 3,4287 3,4287 2,6060 3,4287 2,6060 3,4287 2 3,4287 3,4287 3,4287 3,4287 4,4694 3,4287 3,4287 4,4694 3 2,6060 1,8593 1,8593 2,6060 2,6060 1,0000 1,8593 2,6060 4 2,6060 1,8593 1,0000 2,6060 1,8593 1,0000 1,8593 2,6060 5 4,4694 3,4287 2,6060 3,4287 4,4694 2,6060 3,4287 4,4694 Fire Door A8 Responden C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 1 4,4694 4,4694 3,4287 3,4287 4,4694 2,6060 3,4287 2,6060 2 4,4694 4,4694 3,4287 4,4694 4,4694 3,4287 4,4694 3,4287 3 3,4287 3,4287 1,8593 3,4287 3,4287 1,8593 3,4287 2,6060 4 2,6060 2,6060 1,0000 2,6060 2,6060 1,0000 2,6060 1,8593 5 4,4694 3,4287 2,6060 4,4694 4,4694 2,6060 4,4694 3,4287 Universitas Sumatera Utara

5.2.3.2. Transformasi Data untuk Tingkat Kepentingan

Dokumen yang terkait

Implementasi Fuzzy Inferensi Dan Decision Tree untuk Optimasi Pengukuran Kinerja Guru Dalam Menentukan Kompensasi Merit Pay

1 25 100

Pendekatan Axiomatic Design dalam Fuzzy Multi Criteria Decision Making

1 50 141

Integrasi Metode Dematel (Decision Making Trial And Evaluation Laboratory) dan Balanced Scorecard pada Penentuan Prioritas Pusat Distribusi di PT. XYZ

44 225 144

Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Padaprogram Sertifikasi Guru

0 50 96

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

8 87 59

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Pendekatan Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Dalam Penentuan Penugasan Delivery Berdasarkan Kriteria Rute

2 61 56

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 7

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 2 22