Penentuan Indeks Kecocokan Setiap Alternatif Penentuan Urutan Pengerjaan Setiap Alternatif

5.2.5.3. Penentuan Indeks Kecocokan Setiap Alternatif

Dengan mensubstitusikan bilangan fuzzy segitiga kesetiap variabel linguistik kedalam persamaan antara bobot-bobot kepentingan kriteria dengan tingkat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya maka diperoleh nilai indeks kecocokan fuzzy. Adapun perhitungan untuk alternatif 1 sebagai berikut: Maka, Universitas Sumatera Utara Maka, Maka, Demikian selanjutnya perhitungan untuk alternatif-alternatif lainnya. Adapun hasil perhitungan indeks kecocokan fuzzy untuk masing-masing alternative dapat dilihat pada Tabel 5.20. Tabel 5.20. Indeks Kecocokan Fuzzy Untuk Setiap Alternatif Alternatif Keterangan Indeks Kecocokan Y = a Q = b Z = c A1 Fire Grate 0,1625 0,3953 0,6750 A2 Bollard 0,2047 0,4609 0,7266 A3 Sporcket 0,1719 0,4063 0,6828 A4 Dust Collector Cone 0,2078 0,4703 0,7453 A5 Chain Link 0,1500 0,3688 0,6328 A6 Roster 5A 0,1781 0,4188 0,6953 A7 Rumah Bearing 0,1797 0,4203 0,6953 A8 Fire Door 0,2172 0,4859 0,7453 Universitas Sumatera Utara

5.2.5.4. Penentuan Urutan Pengerjaan Setiap Alternatif

Dengan mensubstitusikan indeks kecocokan fuzzy pada Tabel 5.20. ke persamaan dengan mengambil derajat keoptimisan α =0,5 optimis, maka akan diperoleh nilai total integral untuk setiap alternatif seperti terlihat pada Tabel 5.21. Sebagai contoh perhitungan untuk nilai alternatif 1 adalah : Tabel 5.21. Nilai Total Integral Setiap Alternatif Alternatif Keterangan Nilai Total Integral α = 0,5 A1 Fire Grate 0,4070 A2 Bollard 0,4633 A3 Sporcket 0,4168 A4 Dust Collector Cone 0,4734 A5 Chain Link 0,3801 A6 Roster 5A 0,4277 A7 Rumah Bearing 0,4289 A8 Fire Door 0,4836 Dari Tabel 5.21 dapat dilihat bahwa A8 Fire Door memliki nilai integral terbesar , sehingga Fire Door menjadi urutan pertama urutan pengerjaan order dan urutan berikutnya diikuti nilai integral paling besar berikutnya. Adapun urutan pengerjaan yang ditentukan berdasarkan metode fuzzy MADM dapat dilihat pada Tabel 5.22. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. Urutan Pengerjaan Order dengan Metode Fuzzy MADM Urutan Alternatif Pesanan 1 Fire Door 2 Dust Collector Cone 3 Bollard 4 Rumah Bearing 5 Roster 5A 6 Sporcket 7 Fire Grate 8 Chain Link Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Hirarki Kepentingan

Penyusunan hirarki kepentingan pengerjaan order ini terdiri dari 3 level yaitu goal, criteria, dan alternatif. Pada permasalahan penentuan prioritas pengerjaan order ini, goal yang ingin dicapai adalah order mana yang diprioritaskan. Penentuan prioritas ini dikarenakan pesanan yang masuk dalam satu hari berjumlah lebih dari satu, ketersediaan mal, tingkat kesulitan pesanan, dan keterbatasan jumlah mesin saat proses finishing sehingga perlu ditentukan pesanan mana yang diprioritaskan untuk dikerjakan terlebih dahulu. Dalam permasalahan ini, pesanan yang masuk tanggul 19 Maret 2012 sebanyak 8 order. Kedelapan pesanan inilah yang dijadikan sebagai alternatif. Kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas diperoleh dari diskusi dengan pihak perusahaan. Kriteria tersebut antara lain yaitu mal, kompleksitas pengerjaan, due date, waktu proses, finishing, biaya pinlati, keuntungan, jumlah item.

6.2. Analisis Pengolahan Data Kuesioner

Hasil perhitungan validitas tingkat kecocokan dan tingkat kepentingan diketahui bahwa seluruh kriteria dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini berarti bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Fuzzy Inferensi Dan Decision Tree untuk Optimasi Pengukuran Kinerja Guru Dalam Menentukan Kompensasi Merit Pay

1 25 100

Pendekatan Axiomatic Design dalam Fuzzy Multi Criteria Decision Making

1 50 141

Integrasi Metode Dematel (Decision Making Trial And Evaluation Laboratory) dan Balanced Scorecard pada Penentuan Prioritas Pusat Distribusi di PT. XYZ

44 225 144

Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Padaprogram Sertifikasi Guru

0 50 96

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

8 87 59

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Pendekatan Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Dalam Penentuan Penugasan Delivery Berdasarkan Kriteria Rute

2 61 56

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 7

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 2 22